EVALUASI WORKSHOP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN LITERASI KEAGAMAAN LINTAS BUDAYA (LKLB) MENGGUNAKAN MODEL KIRKPATRICK PADA GURU-GURU DI KOTA MALANG
DOI:
https://doi.org/10.53800/0bfr1j67Keywords:
Kompetensi profesional guru, skenario pembelajaran, literasi keagamaan lintas budaya, workshop, evaluasi KirkpatrickAbstract
Abstract
This study aims to evaluate the effectiveness of a workshop in enhancing teachers’ ability to develop learning plans that incorporate Cross-Cultural Religious Literacy (CCRL) in Malang City, utilizing the robust Kirkpatrick evaluation model. The research method employed is evaluative, utilizing a mixed-methods approach that encompasses four levels of Kirkpatrick evaluation: reaction, learning, behaviour, and results. The data sources for this study consisted of 30 teachers from various schools and madrasahs in Malang City, who were selected through purposive sampling techniques based on a minimum of three years of teaching experience and involvement in diversity-based learning practices. Data were collected through pre-tests and post-tests, observations, interviews, daily reflections, and surveys from both students and principals. The results showed that at the reaction level, more than 90% of participants were satisfied with the implementation of the workshop. At the learning level, there was a significant increase in understanding the concept of CCRL, as evidenced by a post-test score that was significantly higher than the pre-test score (p < 0.05). At the behavioural level, teachers began to implement inclusive learning based on CCRL in the classroom.
At the outcome level, students reported a more inclusive classroom atmosphere, one that respects differences and is participatory. This positive impact on students should encourage educators, researchers, and policymakers about the potential of the workshop. Supporting factors for the workshop’s success included high participant motivation and a training design based on reflective practice. At the same time, the main obstacles were time constraints and variations in participants’ initial abilities. These findings indicate that the cross-cultural religious literacy workshop, evaluated using the Kirkpatrick model, was effective in enhancing teachers’ overall professional competence while also having a positive impact on learning practices and fostering a more tolerant and inclusive classroom climate.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas workshop peningkatan kemampuan penyusunan perencanaan pembelajaran bermuatan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) bagi guru-guru di Kota Malang menggunakan model evaluasi Kirkpatrick. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluatif dengan pendekatan mixed methods, mencakup empat level evaluasi Kirkpatrick: reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil. Sumber data penelitian ini adalah 30 guru dari beberapa sekolah dan madrasah di Kota Malang yang dipilih melalui teknik purposive sampling, dengan kriteria pengalaman mengajar minimal tiga tahun dan keterlibatan dalam praktik pembelajaran berbasis keberagaman. Data dikumpulkan melalui pre-test dan post-test, observasi, wawancara, refleksi harian, serta survei siswa dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada level reaksi, lebih dari 90% peserta merasa puas terhadap pelaksanaan workshop. Pada level pembelajaran, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep LKLB, dengan skor post-test yang jauh lebih tinggi dibandingkan pre-test (p < 0,05). Pada level perilaku, guru mulai mengimplementasikan pembelajaran inklusif berbasis LKLB di kelas. Sementara pada level hasil, siswa melaporkan suasana kelas yang lebih inklusif, menghargai perbedaan, dan partisipatif. Faktor pendukung keberhasilan workshop meliputi motivasi tinggi peserta dan desain pelatihan berbasis praktik reflektif, sedangkan kendala utamanya adalah keterbatasan waktu dan variasi kemampuan awal peserta. Temuan ini menunjukkan bahwa workshop berbasis literasi keagamaan lintas budaya yang dievaluasi dengan model Kirkpatrick efektif dalam meningkatkan kompetensi profesional guru secara menyeluruh, serta berdampak positif pada praktik pembelajaran dan iklim kelas yang lebih toleran dan inklusif.
Downloads
References
Afriyani, F. P., Maulida, L. U., & Mubin, N. (2025). Peran Guru dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman. Jurnal Inovasi Pendidikan, 2(2), 80–90.
Ardiyani, L. P. C., Pitriani, K., & Suardipa, I. P. (2024). Pelatihan Model Pembelajaran Inovatif bagi Guru Seni Budaya dan Prakarya di SD Gugus 1 Kecamatan Buleleng Kata Kunci : Model Pembelajaran Inovatif , Guru Seni Budaya dan. EDUCEMARA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 35–40.
Hidayati, R. E. (2024). Inovasi Pembelajaran Kimia : Implementasi Pembelajaran Kimia Berbasis Literasi Keagamaan Lintas Budaya Sebagai Alternatif Membangun Sikap Moderasi Beragama Chemistry Learning Innovation : Implementation of Chemistry Learning Based on Cross-Cultural Religi. Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan, 18(2), 151–168.
Inu, A. N. N. Al, Fitriani, D., Bani, E. A. S., & Winandar, M. L. (2022). Peran Guru Sebagai Agen Pembaharu dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran yang Inovatif di Sekolah Dasar. Journal on Education, 5(2), 1696–1701. https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.806
Iqbal, M., Basri, B., & Zaiturrahmi, Z. (2024). Workshop dan Pendampingan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Karakter untuk Guru PAUD di Aceh Tengah. Communnity Development Journal, 5(6), 12051–12060.
Latuwael, A., Murniarti, E., & Tampubolon, H. (2024). Implementasi Kurikulum Merdeka berbasis Budaya Lokal Halmahera di SMA Negeri 1 Halmahera Utara. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(11), 1275--1289. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/381100251_HUBUNGAN_MOTIVASI_IBU_DUKUNGAN_KELUARGA_DAN_PERAN_BIDAN_TERHADAP_KUNJUNGAN_NIFAS_DI_PUSKESMAS_MARIPARI_KABUPATEN_GARUT_TAHUN_2023
Masruroh, S., Setyawan, K. G., Suprijono, A., & Sarmini. (2023). Peran Guru Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Penguatan Sikap Pluralisme Siswa Di SMPN 4 Kediri. Dialektika Pendidikan IPS, 3(1), 51 – 64.
Nurhikmah, N. (2025). Membangun Generasi Moderat melalui Peran Sinergis Keluarga , Sekolah , dan Masyarakat dalam Pendidikan Berbasis Budaya Building a Moderate Generation through the Synergistic Role of Family , School , and Community in Culturally Based Education. Dampeng: Journal of Art, Heritage and Culture, 1(1), 1–10.
Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1), 2239–2253.
Wildan, G. P., & Budiman, N. (2023). Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Guru dalam Pengajaran Musik. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(3), 1641–1650. https://doi.org/10.31004/edukatif.v5i3.5374

Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.