GAMES KaDoKo AND COOKING CLASS IN CHEMISTRY, FOR WHAT?
DOI:
https://doi.org/10.53800/wawasan.v5i1.298Keywords:
digitalisasi pendidikan, game KaDoKo, inkuiri, koloid, praktik memasakAbstract
Abstract
The development of science, technology and art requires human resources to be able to compete globally in the 21st century. The effects of the Covid-19 pandemic require digitalization of education so that learning activities continue without limitations in space and time. Colloidal systems are part of chemistry, examples of which are often found in everyday life. The complexity of the material in the colloid system in the form of memorization, usually carried out by teachers using lecture and discussion methods, makes teachers innovate how to make learning activities in the classroom fun and memorable so that the learning material is understood in accordance with the demands of the basic competencies that students must master, both aspects cognitive and psychomotor, namely KD 3.14 and KD 4.14. One way to make chemistry learning activities in class meaningful is to do practicums and play. In this research, the author conducted qualitative research with a descriptive approach through colloidal domino game (KaDoKo) using an inquiry method carried out in groups, then each student wrote down questions along with explanations of the answers in a notebook. For the skills domain, students carry out cooking practice (cooking class), namely making colloid products or food preparations made from colloids, then presenting the manufacturing process, the type of colloid produced and the final result in video as a form of digitalization of education carried out by students. The teacher ensures that the type of colloid made by each group is different to ensure product variations. The final result obtained is that students enjoy learning activities and gain a different learning experience compared to previous learning and have directed communication skills based on the products they have made related to the concept of colloid systems and there is an increase in mastery of colloid concepts compared to the previous year.
Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menuntut sumber daya manusia untuk mampu bersaing secara global di abad ke-21 ini. Efek pandemi Covid-19, menuntut digitalisasi pendidikan agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung tak terbatas ruang dan waktu. Sistem koloid merupakan bagian dari ilmu kimia yang contohnya sangat banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kompleksitas materi dalam sistem koloid yang berupa hafalan, biasanya dilakukan guru dengan metode ceramah dan diskusi membuat guru berinovasi bagaimana caranya membuat kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung menyenangkan dan berkesan agar materi pembelajaran dipahami sesuai dengan tuntutan dalam kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik, baik itu aspek kognitif maupun psikomotoriknya yaitu KD 3.14 dan KD 4.14. Salah satu cara agar kegiatan pembelajaran kimia di kelas menjadi bermakna adalah melakukan praktikum dan bermain. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui game domino koloid (KaDoKo) menggunakan metode inkuiri yang dilakukan per kelompok, lalu setiap peserta didik menuliskan soal beserta penjelasan jawabannya di buku catatan. Untuk ranah keterampilan, peserta didik melakukan praktik memasak (cooking class) yaitu membuat produk koloid atau olahan makanan berbahan dasar koloid kemudian mempresentasikan proses pembuatan, jenis koloid yang dihasilkan dan hasil akhirnya dalam bentuk video sebagai bentuk digitalisasi pendidikan yang dilakukan peserta didik. Guru memastikan jenis koloid yang dibuat setiap kelompok berbeda jenisnya agar terjadi variasi produk. Hasil akhir yang diperoleh adalah peserta didik menikmati kegiatan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda dibanding pembelajaran sebelumnya serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang terarah berdasarkan produk yang telah dibuatnya terkait konsep sistem koloid serta terjadi peningkatan penguasaan konsep Koloid dibandingkan tahun sebelumnya.
Downloads
References
Aswan, H. (206 C.E.). Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM Edisi Revisi. Aswada Pressindo.
Dwi Asworo, Y. (2020). PENGGUNAAN KARTU “MATCH GAME FOR BILOKS” UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS X IPA2 MAN 10 JAKARTA. Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta, 1(2), 54–62. https://doi.org/10.53800/wawasan.v1i2.37
Eliyarti, E. , R. C. , & Z. Z. (2020). Deskripsi Pengetahuan Awal Alat Praktikum Materi Koloid dalam Perkuliahan Kimia Dasar Mahapeserta didik Teknik. Dalton: Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia, 3(1), 14–25.
Erna, M. (n.d.). Use of Media Colloid Domino Card Game for Improving Learning Achievement of Students in Class Xi Sma Negeri 1 Tapung Hulu. 1–11.
Fikrinda, C. N. (2022). Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Berbasis Chemistry Entrepreneurship Pada Materi Koloid Di SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya.
Gazali, Z. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Koloid untuk SMA Kelas XI IPA Semester II Berdasarkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Jurnal Kependidikan, 14(4), 417–425.
Husna, A. , & H. H. (2023). Pengembangan video pembelajaran praktikum koloid untuk peserta didik kelas XII SMA Negeri 8 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahapeserta Didik Pendidikan Kimia, 7(2), 68–80.
Lestari, A. P. , K. S. , N. F. (2023). Implementasi Digitalisasi Pendidikan terhadap Pembelajaran di SDN Ciptamargi I. PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG, 3(1), 718–725.
Mayang Sari, S. , P. S. R. , & F. (2016). Pengaruh Model Siklus Belajar 5E Pada Praktikum Koloid Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Kelas XI MIA SMA Negeri 2 Pontianak.
Nisa, U. M. (2017). Metode Praktikum untuk Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar Peserta didik Kelas V MI YPPI 1945 Babat pada Materi Zat Tunggal dan Campuran. Procceding Biology Education Conference, 14(1), 62–68.
Rönnebeck, S., Bernholt, S., & Ropohl, M. (2016). Studies in Science Education Searching for a common ground – A literature review of empirical research on scientific inquiry activities. Studies in Science Education, 7267, 1–37. https://doi.org/10.1080/03057267.2016.1206351
Saija, M. , & B. K. (2022). LKM berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konseptual dan motivasi belajar kimia. 4, 1–7.
Siahaan, K. W. A., Simangunsong, A. D., Nainggolan, L. L., & Simanjuntak, M. A. (2020). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA MATERI KOLOID UNTUK SMA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA ANIMASI. JURNAL NALAR PENDIDIKAN, 8(2), 130. https://doi.org/10.26858/jnp.v8i2.15376
Supasorn, S., & Promarak, V. (2015). Implementation of 5E inquiry incorporated with analogy learning approach to enhance conceptual understanding of chemical reaction rate for grade 11 students. Chemistry Education Research and Practice, 16(1), 121–132. https://doi.org/10.1039/c4rp00190g
Suryadi, A., Berdiati, I., Qonitah, L., & Mashum, M. M. (2023). KEMANFAATAN BAHAN AJAR VIDEO PADA PELATIHAN JARAK JAUH CALON TUTOR IKM BDK JAKARTA. Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta, 4(2), 170–186. https://doi.org/10.53800/wawasan.v4i2.271
Westerblad, O. (2024). Deweyan conceptual engineering: reconstruction, concepts, and philosophical inquiry. Inquiry, 67(3), 985–1008. https://doi.org/10.1080/0020174X.2022.2118163
Zainuddin, Z. (2023). Integrating ease of use and affordable gamification-based instruction into a remote learning environment. Asia Pacific Education Review. https://doi.org/10.1007/s12564-023-09832-6
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.