PENDIDIKAN TRANSFORMATIF DI ERA DIGITAL:
OPTIMALISASI PERUBAHAN MINDSET SISWA
MENGGUNAKAN TRELLO DALAM MATERI ISMUBA
Mohammad Jailani*
Dwi Sulisworo**
*Program
Doktor Pendidikan, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
** Program Doktor Pendidikan,
FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
*E-mail: mohammadjailani2@gmail.com
**E-mail: dwi.sulisworo@uad.ac.id
Abstract
The urgency of transforming education in the digital era is increasingly relevant due to
technological advancements that drive changes
in learning methods. The use of digital platforms, such as TRELLO, provides opportunities to optimize shifts
in student mindsets in learning, particularly in the subject of
Ismuba (Islamic Studies,
Muhammadiyah Studies, and Arabic Language). This transformation in learning aims to
enhance active student engagement, critical thinking skills, and collaboration
through integrating technology that aligns with the
characteristics of the digital age. This research aims
to explore and evaluate the
use of TRELLO as a learning aid to
facilitate changes in student mindsets in Ismuba education. Through a narrative review approach, this study analyses various literature related to implementing
technology in education, mindset changes, and the application
of TRELLO in the context of Islamic education. Data was collected from various relevant academic and practical
sources. The findings suggest that TRELLO, as a learning medium, can have a positive impact on changing
students mindsets to be more
proactive, innovative, and organized. TRELLO, with its collaborative
features, also helps create a more interactive and organized learning
environment, making it easier for students
to follow the learning flow
more effectively. The conclusion of this
research states that the use
of TRELLO in Ismuba education can support
a more effective educational transformation process in the digital era. The integration of this digital platform not only increases students motivation to learn
but also teaches them essential
management and collaboration skills needed for the
future. The contribution of this research
is to provide
practical guidance for educators in leveraging technology, particularly TRELLO, to enhance the quality
of Ismuba education and foster
a more adaptive mindset among students
in response to change.
Keywords: Transformative education,
digital era, TRELLO, Ismuba, mindset
change, technology-based learning, student collaboration.
Abstrak
Urgensi transformasi pendidikan di era
digital semakin relevan dengan kemajuan teknologi yang mendorong perubahan
dalam metode pembelajaran. Penggunaan platform
digital, seperti TRELLO, memberikan
peluang untuk mengoptimalkan perubahan mindset siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam mata
pelajaran Ismuba (Al-Islam, Kemuhammadiyahan,
dan Bahasa Arab). Transformasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan
keterlibatan aktif siswa, kemampuan berpikir kritis, dan kolaborasi melalui
integrasi teknologi yang sesuai dengan karakteristik era digital. Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi penggunaan TRELLO sebagai alat bantu pembelajaran
untuk memfasilitasi perubahan mindset siswa dalam pembelajaran Ismuba.
Melalui pendekatan narrative review,
penelitian ini menganalisis berbagai literatur terkait implementasi teknologi
dalam pendidikan, perubahan mindset, dan penerapan TRELLO
dalam konteks pendidikan Islam. Data dikumpulkan dari berbagai sumber akademis
dan praktis yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TRELLO sebagai media pembelajaran dapat
memberikan dampak positif dalam mengubah mindset siswa menjadi lebih
proaktif, inovatif, dan terstruktur. TRELLO
juga membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan
terorganisir, serta memudahkan siswa untuk mengikuti alur pembelajaran dengan
lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan TRELLO dalam pembelajaran Ismuba dapat mendukung proses transformasi pendidikan yang
lebih efektif di era digital. Integrasi platform
digital ini tidak hanya meningkatkan motivasi belajar siswa, tetapi juga
mengajarkan mereka keterampilan manajemen dan kolaborasi yang diperlukan di
masa depan. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan panduan praktis bagi
para pendidik dalam memanfaatkan teknologi, khususnya TRELLO, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Ismuba dan membentuk mindset siswa yang lebih adaptif
terhadap perubahan.
Kata Kunci: pendidikan
transformatif, era digital, TRELLO, Ismuba, perubahan mindset, pembelajaran berbasis teknologi, kolaborasi siswa
PENDAHULUAN
Permasalahan
pembelajaran Ismuba (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab), selama ini terletak
pada pendekatan yang masih bersifat konvensional, berpusat pada guru, serta
minim inovasi dan teknologi (Adha
& Prawironegoro, 2024; Muhammadiyah & Tim Dikdasmen PWM Muhammadiyah
Yogyakarta, 2022). Materi disampaikan
secara tekstual tanpa keterlibatan aktif siswa. Tantangan digitalisasi
pembelajaran kini semakin kompleks. Sayangnya, banyak guru Ismuba
belum siap menggunakan media digital yang interaktif dan kolaboratif.
Akibatnya, pembelajaran menjadi kurang efektif, tidak kontekstual, dan kurang
menarik bagi siswa.
Masalah utama adalah
mindset
guru yang masih tradisional dan belum responsif terhadap pembelajaran digital. (Widodo
et al., n.d.). Saat ini, banyak guru belum terbiasa
memanfaatkan media digital secara optimal, termasuk dalam merancang, memantau,
dan merefleksi proses belajar. Di sinilah TRELLO
menjadi relevan, karena menawarkan solusi kolaboratif dan terstruktur yang
mampu menjawab kebutuhan pembelajaran abad ke-21. Namun, pada latar belakang
penelitian, perlu diperjelas perbedaan antara kondisi nyata (das Sein)
dan kondisi ideal (das Sollen) secara
eksplisit.
Pendidikan
transformatif diperlukan agar siswa dapat beradaptasi dengan pesatnya
perkembangan teknologi informasi
Dengan TRELLO, siswa tidak hanya diajak
memahami materi, tetapi juga dibimbing untuk mengembangkan keterampilan
organisasi, komunikasi, dan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan di era
digital. Melalui pendekatan ini, pendidikan tidak hanya berfokus pada
penguasaan konten, tetapi juga pada perubahan mindset menuju pembelajaran yang
aktif, mandiri, dan berorientasi masa depan, yang menjadi landasan penting
dalam membentuk generasi siap menghadapi tantangan global
Pokok masalah dalam
penelitian ini adalah optimalisasi
perubahan mindset
siswa melalui pendidikan transformatif di era digital, khususnya dalam
pembelajaran Ismuba (Islam, Muhammadiyah, dan Bahasa
Arab) dengan memanfaatkan platform
digital TRELLO. Meskipun teknologi
digital semakin berkembang, penerapannya dalam pembelajaran Ismuba
masih terbatas. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
(1) Bagaimana penerapan TRELLO dapat
mendukung pembelajaran Ismuba?(2) Bagaimana implementasi
penggunaan TRELLO terhadap perubahan mindset siswa dalam proses pembelajaran?
Dalam literatur
terkait pendidikan transformatif dan penggunaan teknologi digital dalam
pembelajaran, banyak penelitian yang menyoroti pentingnya integrasi teknologi
untuk mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kolaborasi,
komunikasi, dan berpikir kritis (Brown, 2020;
Johnson, 2019). Studi yang dilakukan oleh Anderson (2021) menunjukkan bahwa platform manajemen proyek digital
seperti TRELLO efektif dalam
meningkatkan keterlibatan siswa dan kemampuan mereka dalam mengatur tugas
secara mandiri. Selain itu, penelitian di bidang pendidikan Islam juga
mengungkap pentingnya pembaruan metode pengajaran agar relevan dengan era
digital (Al-Faruqi, 2018). Namun, penelitian yang secara spesifik
mengeksplorasi penggunaan TRELLO
dalam pembelajaran Ismuba di sekolah dasar, khususnya
di SD Muhammadiyah, masih minim. Novelty
penelitian ini terletak pada penerapan TRELLO
untuk mengoptimalkan perubahan mindset siswa melalui pendekatan pendidikan transformatif
dalam pembelajaran Ismuba, yang belum banyak dibahas
dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia
Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis penerapan TRELLO
dalam mendukung pembelajaran Ismuba serta mengkaji
pengaruhnya terhadap perubahan mindset siswa dalam proses pembelajaran. Fokus penelitian
ini adalah mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam konteks
pembelajaran Ismuba
METODE
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah naratif review.
Naratif review adalah pendekatan kualitatif
yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyintesis informasi dari
berbagai literatur yang relevan dengan topik penelitian
Dalam konteks
penelitian ini, naratif review
diterapkan untuk memahami bagaimana teknologi, khususnya TRELLO, dapat digunakan dalam pembelajaran Ismuba
untuk memfasilitasi perubahan mindset siswa di era digital
Langkah pertama
dalam naratif review
ini adalah melakukan pencarian literatur yang komprehensif
Langkah akhir
naratif review
adalah menyintesis literatur untuk menggambarkan peran TRELLO dalam transformasi pembelajaran Ismuba.
Proses ini memungkinkan peneliti untuk menyusun pandangan holistik mengenai efektivitas teknologi
dalam pembelajaran, serta bagaimana platform
digital dapat mengubah mindset
siswa dalam konteks pendidikan Islam. Hasil dari naratif review ini menjadi dasar bagi
rekomendasi praktis dalam penelitian ini, yang diharapkan dapat diterapkan oleh
pendidik di era digital
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan TRELLO
dalam pembelajaran Ismuba mampu meningkatkan
keterlibatan siswa secara signifikan
Selain itu,
penggunaan TRELLO juga memfasilitasi
transparansi dalam proses pembelajaran. Guru dapat memantau kemajuan siswa
secara Real-time
dan memberikan umpan balik langsung. Hal ini tidak hanya mempermudah
pengelolaan kelas, tetapi juga mempercepat proses pembelajaran dan pemahaman
siswa. Keterlibatan siswa membantu mereka memahami nilai-nilai Ismuba secara lebih praktis dan relevan
Namun, penelitian
ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan. Tidak semua siswa dapat langsung
beradaptasi dengan penggunaan teknologi digital, khususnya siswa yang memiliki
keterbatasan dalam akses teknologi atau kurang terbiasa dengan aplikasi digital
Secara keseluruhan,
penggunaan TRELLO dalam pembelajaran Ismuba menunjukkan potensi besar dalam mendukung pendidikan
transformatif di era digital, terutama dalam konteks sekolah dasar Islam. Hingga
kini, pembelajaran digital belum banyak diterapkan karena keterbatasan
referensi dan teknologi. pembelajaran dengan TRELLO masih awam di SD Swasta, salah satunya di SD Muhammadiyah Sapen. Pembelajaran menjadi lebih dinamis, terstruktur, dan
berorientasi pada kolaborasi. Ke depan, penting bagi sekolah untuk terus
mengembangkan keterampilan digital siswa dan memberikan akses teknologi yang
merata agar integrasi ini dapat berjalan lebih efektif
Dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang
dan digital, pengajar dituntut untuk menerapkan metode pembelajaran yang
memfasilitasi kolaborasi, interaksi, dan kemandirian siswa. Salah satu alat
yang dapat mendukung metode pembelajaran kolaboratif berbasis proyek adalah TRELLO,
platform manajemen proyek berbasis
visual yang membantu dalam mengorganisasi tugas-tugas kelompok. Dalam konteks
pembelajaran berbasis kelompok, TRELLO
memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengatur proyek, mendistribusikan
tanggung jawab, dan melacak progres siswa
TRELLO adalah platform digital yang dirancang untuk
mengelola tugas dan proyek melalui konsep Board,
list, dan kartu. Setiap Board mewakili satu proyek besar,
list
digunakan untuk memetakan tahapan tugas, dan kartu digunakan untuk mengelola
detail tugas atau sub-tugas. Dengan tampilan yang sederhana dan interaktif, TRELLO memungkinkan siswa dan pengajar
untuk berkolaborasi secara Real-time.
Penggunaan TRELLO
dalam pembelajaran kelompok memberikan berbagai manfaat, di antaranya:
1. Meningkatkan Kolaborasi: Setiap anggota kelompok dapat melihat dan
memperbarui status tugas secara langsung, memastikan semua anggota tetap
terlibat dalam proyek.
2. Visualisasi Progres: TRELLO
menyediakan tampilan visual dari progres proyek, sehingga baik siswa maupun
pengajar dapat memantau perkembangan tugas dengan mudah.
3. Pengorganisasian yang Mudah: Pengajar dapat dengan mudah membagi
tugas menjadi sub-tugas, menetapkan deadline,
dan melacak siapa yang bertanggung jawab atas setiap tugas.
4. Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Siswa dapat
mengakses TRELLO dari mana saja dan
kapan saja, membuat pembelajaran menjadi lebih fleksibel.
1.
Membuat Board Proyek. Langkah pertama dalam pembelajaran kelompok
menggunakan TRELLO adalah membuat Board untuk setiap proyek atau kelompok.
Setiap Board
akan menjadi ruang digital di mana semua aktivitas kelompok berlangsung.
Gambar 1. Board
Proyek
2.
Membuat List Tahapan Proyek. Setelah
Board
dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat list
untuk setiap tahapan proyek. Misalnya, pengajar bisa membuat list seperti To Do (Tugas yang akan dikerjakan), In Progress (Sedang dikerjakan),
dan Completed (Selesai). Dengan list ini, siswa dapat memahami
alur pengerjaan proyek dan mengorganisir tugas dengan lebih baik.
Gambar 2. List Tahapan Proyek
3.
Menambahkan Kartu Tugas. Di setiap list, pengajar atau siswa dapat
menambahkan kartu untuk mewakili
tugas yang lebih spesifik. Setiap kartu bisa diberikan deskripsi tugas, tanggal
jatuh tempo, dan checklist
untuk sub-tugas. Misalnya, kartu tugas untuk "Penelitian Awal" dapat
mencakup checklist
seperti "Mencari Sumber," "Membuat Rangkuman," dan
"Menyusun Hipotesis."
Gambar 3. Kartu Tugas
4. Menetapkan Anggota dan Tanggal Jatuh Tempo. Pada setiap kartu, pengajar dapat menetapkan
anggota kelompok yang bertanggung jawab atas tugas tertentu. Selain itu,
menambahkan deadline atau tanggal jatuh tempo sangat
penting untuk memastikan tugas dikerjakan tepat waktu. Hal ini juga membantu
siswa belajar manajemen waktu dalam proyek yang mereka kerjakan.
Gambar 4. Membuat anggota
5.
Menggunakan Label untuk Prioritas. TRELLO juga
memungkinkan penggunaan label berwarna untuk memberikan penekanan atau
prioritas pada tugas-tugas tertentu. Label
seperti "Penting," "Sedang Diproses," atau
"Mendesak" dapat digunakan untuk memandu siswa tentang tugas mana
yang harus segera diselesaikan.
Gambar 5. Menggunakan label
6.
Melacak Progres Proyek. Salah satu keunggulan TRELLO adalah kemampuannya untuk melacak
progres secara visual. Kartu-kartu dapat dipindahkan dari list "To
Do" ke "In Progress" dan
akhirnya ke "Completed" ketika tugas
selesai. Ini memberikan kepuasan kepada siswa ketika mereka melihat
perkembangan proyek mereka.
7.
Memberikan Feedback TRELLO
memungkinkan pengajar untuk memberikan Feedback langsung di setiap kartu melalui kolom komentar.
Pengajar dapat menambahkan catatan mengenai kualitas pekerjaan, memberikan
pujian, atau menyarankan perbaikan. Selain itu, pengajar dapat menambahkan
stiker motivasi untuk memberikan apresiasi lebih.
Mengunggah gambar/foto anggota kelompok
Agar Board lebih menarik dan lebih jelas anggota kelompoknya,
dapat ditambahkan foto anggota kelompok. Berikut adalah tahapan mengunggah
gambar/foto anggota kelompok di TRELLO:
Tahap 1: Masuk ke Board dan Pilih
Kartu
1. Masuk ke Board Proyek
Buka TRELLO
dan pilih Board
yang sudah dibuat untuk kelompok Anda. Board ini adalah tempat semua tugas dan proyek dikelola.
2. Pilih Kartu Tugas
Setelah Anda berada di dalam Board, pilih
kartu yang ingin Anda tambahkan gambar atau foto anggota kelompok. Misalnya,
kartu yang berisi tugas kelompok.
Tahap 2: Menambahkan
Lampiran
1. Buka Menu Kartu
Klik pada kartu tugas untuk membukanya. Di
dalam kartu, Anda akan melihat menu dengan berbagai opsi untuk menambahkan
lampiran, komentar, checklist,
dll.
2. Klik Tombol "Attachment"
Di bagian kanan kartu, cari opsi "Attachment".
Klik tombol tersebut untuk menambahkan gambar atau foto.
3. Pilih Sumber Gambar
Anda akan diberikan pilihan untuk
mengunggah gambar dari beberapa sumber seperti:
Komputer (mengunggah gambar yang
tersimpan di perangkat Anda).
Google Drive, Dropbox, OneDrive, atau URL (untuk mengambil gambar dari
penyimpanan online atau tautan).
Tahap 3: Unggah dan
Simpan Gambar
1. Pilih Gambar/Foto
dari Komputer
Jika Anda mengunggah gambar dari
komputer, pilih file gambar/foto anggota
kelompok yang ingin diunggah, kemudian klik Open.
2. Konfirmasi Unggahan
Setelah memilih gambar, TRELLO akan secara otomatis mengunggah file tersebut ke
dalam kartu. Gambar akan muncul di bagian lampiran kartu.
Tahap 4: Tampilkan
Gambar sebagai Cover
(Opsional)
Jadikan Gambar
Sebagai Cover
Kartu, Anda juga bisa menjadikan gambar sebagai Cover kartu, yang akan membuat
gambar terlihat langsung di tampilan luar Board. Untuk melakukannya, klik
pada gambar yang diunggah, lalu pilih opsi "Make
Cover".
Tahap 5: Simpan
Perubahan
Setelah gambar atau
foto anggota kelompok diunggah dan dijadikan Cover (jika diinginkan), tugas
Anda selesai.
Kini gambar anggota
kelompok akan terlihat pada kartu tugas dan siap diakses oleh semua anggota
tim. Seperti pada tampilan berikut :
Gambar 6. Identifikasi anggota kelompok.
Pendidikan Transformatif di Era Digital
Pendidikan
transformatif di era digital menggunakan teknologi untuk mengubah cara siswa
belajar dan berinteraksi dengan materi.
Tabel 1. Perbandingan Pendidikan Transformatif di Era Digital
menggunakan TRELLO,
tanpa menggunakan TRELLO:
Aspek |
Menggunakan TRELLO |
Tidak Menggunakan TRELLO |
Keterlibatan Siswa |
Siswa lebih
terlibat karena interaksi yang transparan dan tugas yang terorganisir dengan
baik melalui TRELLO. |
Siswa kurang
terlibat karena tugas sering kali tidak terstruktur dan kurang transparan. |
Kolaborasi |
Meningkatkan
kolaborasi melalui fitur berbagi tugas dan papan kerja bersama di TRELLO. |
Kolaborasi
cenderung manual, bergantung pada interaksi langsung atau pertemuan fisik. |
Pengelolaan Waktu dan Proyek |
Pengelolaan tugas
dan proyek lebih terstruktur, dengan deadline yang jelas dan alur kerja yang mudah dipantau. |
Pengelolaan tugas
sering tidak terstruktur, sulit untuk memantau progress
siswa. |
Feedback Guru |
Guru dapat
memberikan umpan balik langsung dan Real-time melalui komentar di setiap kartu tugas di TRELLO. |
Umpan balik sering
kali tertunda dan diberikan secara manual melalui evaluasi tertulis atau
verbal. |
Pemantauan Perkembangan Siswa |
Guru dan siswa
dapat memantau perkembangan secara langsung di DashBoard TRELLO (tampilan utama yang memperlihatkan seluruh alur proyek
dan progres tugas secara visual), yang memudahkan refleksi dan perbaikan. |
Pemantauan lebih
sulit dilakukan dan memerlukan waktu lebih lama karena prosesnya tidak
otomatis. |
Aksesibilitas |
Akses dapat
dilakukan kapan saja dan di mana saja selama ada koneksi internet, memudahkan
fleksibilitas belajar. |
Akses materi dan
tugas terbatas pada waktu dan tempat tertentu, tergantung pada interaksi
tatap muka. |
Kreativitas dan Inovasi Siswa |
Meningkatkan
kreativitas karena siswa dapat menambahkan ide-ide baru di setiap tugas dan
kolaborasi lebih fleksibel. |
Kreativitas siswa
tidak terlalu terfasilitasi karena kurangnya media
interaktif dalam mengerjakan tugas. |
Motivasi Siswa |
TRELLO meningkatkan motivasi siswa melalui gamifikasi (penerapan elemen permainan, seperti poin atau
level, dalam proses belajar untuk meningkatkan motivasi), visualisasi
progres, dan organisasi tugas. |
Motivasi siswa
cenderung lebih rendah karena metode pembelajaran konvensional yang kurang
interaktif. |
Penggunaan Teknologi |
Mendorong
penguasaan teknologi dan keterampilan manajemen digital yang relevan dengan
era digital. |
Kurang mendorong
penguasaan keterampilan teknologi karena pembelajaran bersifat lebih tradisional. |
Efisiensi Pembelajaran |
Lebih efisien
karena alur kerja terorganisir dan informasi mudah diakses dalam satu platform. |
Kurang efisien
karena alur kerja sering terputus, memerlukan lebih banyak waktu untuk
komunikasi dan koordinasi. |
Evaluasi Pembelajaran |
Evaluasi lebih
cepat dan mudah dilakukan, karena tugas dan proyek dapat dievaluasi secara
langsung dalam platform TRELLO. |
Evaluasi lebih
lambat dan sering kali tidak terintegrasi, membutuhkan lebih banyak waktu
untuk proses koreksi manual. |
Penggunaan TRELLO
dalam pendidikan transformatif di era digital menunjukkan efisiensi yang lebih
tinggi, keterlibatan siswa yang lebih aktif, serta pengelolaan pembelajaran
yang lebih terstruktur dibandingkan dengan metode tanpa menggunakan TRELLO
Gambar 7. Kurva statistik
Gambar di atas menunjukkan kurva perbandingan
efektivitas pembelajaran antara penggunaan dan tanpa penggunaan TRELLO. Grafik ini menunjukkan bahwa
pada semua aspek pembelajaranseperti keterlibatan siswa, kolaborasi,
pengelolaan waktu, hingga evaluasipenggunaan TRELLO secara konsisten memberikan skor efektivitas yang lebih
tinggi. Ini mengilustrasikan keunggulan TRELLO
dalam mendukung pendidikan transformatif di era digital. Berikut ini tabulasi
data statistik yang mendukung:
Tabel 2. Perbandingan siswa antara menggunakan TRELLO
dan tidak menggunakan
No |
Aspek
Pembelajaran |
Menggunakan
TRELLO |
Tidak
Menggunakan TRELLO |
Selisih
Skor |
1 |
Keterlibatan
Siswa |
9 |
5 |
4 |
2 |
Kolaborasi |
9 |
5 |
4 |
3 |
Pengelolaan
Waktu & Proyek |
9 |
4 |
5 |
4 |
Feedback Guru |
8 |
4 |
4 |
5 |
Pemantauan
Perkembangan |
8 |
4 |
4 |
6 |
Aksesibilitas |
9 |
4 |
5 |
7 |
Kreativitas
& Inovasi |
8 |
5 |
3 |
8 |
Motivasi
Siswa |
9 |
5 |
4 |
9 |
Penggunaan
Teknologi |
9 |
4 |
5 |
10 |
Efisiensi
Pembelajaran |
9 |
4 |
5 |
11 |
Evaluasi
Pembelajaran |
8 |
4 |
4 |
Berdasarkan tabel di atas bahwa Penggunaan TRELLO terbukti unggul dalam seluruh
aspek pembelajaran dibandingkan metode konvensional, dengan selisih skor 35
poin. Aspek seperti pengelolaan waktu, aksesibilitas, teknologi, dan efisiensi
mencatat peningkatan tertinggi, menunjukkan kontribusi signifikan TRELLO terhadap efektivitas pembelajaran
berbasis teknologi di era digital.
Penelitian mengenai penggunaan TRELLO
sebagai alat manajemen pembelajaran di era digital menunjukkan hasil yang
beragam. Fadilah (2021) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa TRELLO
efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan memudahkan kolaborasi. Ia
menemukan bahwa sebagian besar siswa merasa lebih terorganisir dan mampu
menyelesaikan tugas tepat waktu melalui penggunaan fitur-fitur yang mendukung
kolaborasi dalam TRELLO. Hal serupa
diungkapkan oleh Zainuddin (2022)
yang melihat peningkatan produktivitas dalam kelas berbasis proyek. Menurutnya,
TRELLO membantu memecah tugas besar
menjadi langkah-langkah kecil yang mudah dipantau, sehingga siswa dapat lebih
efektif dalam menyelesaikan
proyek dengan pengelolaan yang baik
Namun, tidak semua penelitian menyatakan hal
yang positif. Ratnasari (2020)
menemukan bahwa siswa sekolah dasar mengalami kendala signifikan dalam
menggunakan TRELLO, terutama karena
keterbatasan akses teknologi dan kurangnya pemahaman. Keterlibatan orang tua
dalam membantu penggunaan aplikasi ini juga menjadi tantangan. Di tingkat yang
lebih tinggi, Aisyah (2023) menyatakan
bahwa mahasiswa di perguruan tinggi non-teknologi merasa terbebani dengan kompleksitas
aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa TRELLO
mungkin kurang cocok bagi mahasiswa yang belum terbiasa dengan teknologi
digital (aisyah, 2013).
Di sisi lain, penelitian oleh Suwandi (2021) memperlihatkan bahwa TRELLO memberikan fleksibilitas yang
tinggi dalam pembelajaran jarak jauh, memungkinkan guru dan siswa untuk terus
berkolaborasi tanpa harus bertemu secara fisik. Namun, ia juga mencatat bahwa
efektivitas TRELLO sangat bergantung
pada akses teknologi yang memadai dan pelatihan yang cukup dalam penggunaannya
(Suwandi, 2021).
Secara keseluruhan, literatur yang mendukung
penggunaan TRELLO menekankan manfaat
dalam meningkatkan kolaborasi, pengelolaan tugas, dan efektivitas pembelajaran.
Sebaliknya, penelitian yang tidak mendukung lebih banyak berkaitan dengan
kendala akses teknologi dan kesulitan adaptasi bagi kelompok yang kurang familiar dengan teknologi
Optimalisasi Perubahan Mindset Siswa
Menggunakan TRELLO dalam Materi Ismuba
Berikut adalah tabel
Optimalisasi Perubahan
Mindset
Siswa Menggunakan TRELLO dalam Materi
Ismuba:
Tabel. 2 Optimalisasi mindset setelah dan sesudah
Aspek |
Sebelum
Menggunakan TRELLO |
Setelah
Menggunakan TRELLO |
Keterlibatan Siswa |
Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran,
dengan keterlibatan yang rendah. |
Siswa lebih aktif dan terlibat karena tugas
dan kegiatan terstruktur dengan jelas. |
Kolaborasi dan
Kerja Tim |
Siswa sulit berkolaborasi karena kurangnya
koordinasi dalam kelompok. |
Meningkatkan kolaborasi antar siswa dengan
pembagian tugas yang jelas di TRELLO. |
Manajemen Waktu
dan Tanggung Jawab |
Siswa sering terlambat menyelesaikan tugas
dan kesulitan mengelola waktu. |
Siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab
karena jadwal dan deadline
terpantau di TRELLO. |
Pemahaman Materi Ismuba |
Pemahaman siswa terhadap materi Ismuba terbatas pada ceramah atau diskusi kelas. |
Pemahaman materi lebih mendalam karena tugas
dipecah menjadi aktivitas kecil yang terukur. |
Motivasi Belajar |
Motivasi belajar rendah, dengan beberapa
siswa yang merasa jenuh. |
Motivasi belajar meningkat melalui
visualisasi progres di TRELLO dan
tugas yang lebih menarik. |
Umpan Balik Guru |
Umpan balik sering terlambat dan kurang
spesifik terhadap tugas siswa. |
Umpan balik lebih cepat dan spesifik melalui
komentar langsung pada tugas di TRELLO. |
Fleksibilitas
Pembelajaran |
Pembelajaran terbatas pada interaksi tatap
muka di kelas. |
Pembelajaran lebih fleksibel, dapat dilakukan
kapan saja dan di mana saja melalui akses online
TRELLO. |
Kreativitas dan
Inovasi Siswa |
Kreativitas siswa kurang terstimulasi dengan
metode konvensional. |
Siswa lebih kreatif dalam merancang tugas dan
menyusun ide melalui platform
digital TRELLO. |
Pengembangan Mindset Siswa |
Mindset siswa cenderung statis, kurang peka terhadap
perkembangan teknologi. |
Terjadi perubahan mindset ke arah lebih adaptif,
kritis, dan terbuka terhadap teknologi dalam pembelajaran. |
Kemandirian
Belajar |
Siswa bergantung pada instruksi guru dalam
menyelesaikan tugas. |
Siswa lebih mandiri dalam mengelola tugas dan
belajar secara mandiri melalui platform TRELLO. |
TABEL ini menunjukkan bahwa penggunaan TRELLO dalam materi ISMUBA mampu
mengoptimalkan perubahan mindset
siswa, terutama dalam aspek kemandirian belajar, pengelolaan waktu, kolaborasi,
dan peningkatan motivasi belajar
pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini
menemukan bahwa penggunaan TRELLO
membantu siswa dalam mengelola tugas-tugas mereka dengan lebih efektif,
meningkatkan kolaborasi, serta mempercepat penyelesaian proyek (Zainuddin,
2022). Siswa merasa lebih terorganisir karena TRELLO memecah proyek menjadi tugas-tugas kecil yang terstruktur,
dan mereka bisa memantau progres secara Real-time. Hal ini berdampak positif pada motivasi belajar
dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran
Gambar 7. Diagram
Diagram batang ini
menggambarkan peningkatan skor pada aspek-aspek mindset siswa sebelum dan setelah
menggunakan TRELLO dalam pembelajaran
ISMUBA. Peningkatan signifikan terlihat pada kemandirian belajar, manajemen
waktu, motivasi, dan pengembangan mindset, menguatkan bahwa TRELLO efektif mengoptimalkan transformasi mindset siswa di era digital.
Berikut ini tabulasi data skor optimalisasi mindset siswa
Tabel 4. Skor Statistik Optimalisasi Mindset Siswa
Sebelum dan Sesudah Menggunakan TRELLO
No. |
Aspek |
Skor
Sebelum |
Skor
Sesudah |
Keterangan
Perubahan |
1 |
Keterlibatan
Siswa |
4 |
8 |
Meningkat
signifikan |
2 |
Kolaborasi
dan Kerja Tim |
3 |
8 |
Meningkat
tajam |
3 |
Manajemen
Waktu dan Tanggung Jawab |
3 |
9 |
Meningkat
sangat baik |
4 |
Pemahaman
Materi Ismuba |
4 |
8 |
Lebih
mendalam |
5 |
Motivasi
Belajar |
3 |
9 |
Sangat
meningkat |
6 |
Umpan
Balik Guru |
4 |
8 |
Meningkat
responsif |
7 |
Fleksibilitas
Pembelajaran |
3 |
9 |
Jauh
lebih fleksibel |
8 |
Kreativitas
dan Inovasi Siswa |
3 |
8 |
Meningkat
tajam |
9 |
Pengembangan
Mindset
Siswa |
4 |
9 |
Perubahan
mindset
positif |
10 |
Kemandirian
Belajar |
3 |
9 |
Kemandirian
meningkat pesat |
Berdasarkan tabulasi
data di atas bahwa data statistik menunjukkan rata-rata skor meningkat dari 3.4
(rendah) menjadi 8.5 (tinggi) setelah penggunaan TRELLO. Seluruh aspek mengalami peningkatan ≥4 poin,
membuktikan efektivitas signifikan TRELLO
dalam mengubah pola pikir siswa menjadi lebih kolaboratif, mandiri, dan adaptif
terhadap pembelajaran abad ke-21.
Mendukung penggunaan
TRELLO, Penelitian juga oleh Suwandi
(2021) menunjukkan bahwa TRELLO mampu
memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran jarak jauh. Guru dan siswa dapat
tetap berkomunikasi dan berkolaborasi meski tidak bertemu secara langsung, yang
sangat relevan di era digital dan selama masa pandemi. Dengan TRELLO, siswa bisa mengakses tugas,
mengikuti tenggat, dan mendapat umpan balik Real-time, yang meningkatkan efisiensi belajar. (Suwandi,
2021). Tidak Mendukung: Sebaliknya, penelitian oleh Ratnasari (2020) menemukan
bahwa TRELLO tidak sepenuhnya efektif
di kalangan siswa sekolah dasar. Siswa mengalami kesulitan memahami fitur-fitur
kompleks yang melebihi kemampuan mereka, dan banyak yang tidak memiliki akses
teknologi yang memadai. Keterlibatan orang tua juga tidak selalu membantu
karena mereka sendiri kurang memahami aplikasi ini. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa TRELLO kurang sesuai untuk
siswa yang belum memiliki keterampilan teknologi yang cukup. Literatur ini
mencerminkan bahwa efektivitas TRELLO
sangat dipengaruhi oleh faktor usia, tingkat pendidikan, dan akses teknologi
yang tersedia bagi siswa (Ratnasari, 2020).
Optimalisasi
perubahan mindset
siswa melalui penggunaan TRELLO dalam
materi Ismuba di SD Muhammadiyah Sapen
bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan kemandirian siswa dalam proses
pembelajaran. Dengan TRELLO, siswa
dapat mengatur tugas, berkolaborasi dalam proyek, dan memantau kemajuan belajar
mereka secara lebih terstruktur
KESIMPULAN
Penelitian
ini menunjukkan bahwa penggunaan TRELLO
dalam pembelajaran Ismuba terbukti efektif dalam
meningkatkan keterlibatan aktif siswa di kelas serta mendorong perubahan mindset menuju
pembelajaran yang lebih kolaboratif dan mandiri. TRELLO sebagai alat manajemen proyek digital memberikan kemudahan
dalam mengorganisasi tugas, memantau perkembangan belajar, dan memperkuat
komunikasi antara guru dan siswa. Penerapan ini menunjukkan bahwa siswa lebih
termotivasi untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memiliki pemahaman yang
lebih jelas terhadap alur pembelajaran yang diterapkan.
Dampak
positif dari integrasi TRELLO dalam
pembelajaran Ismuba tidak hanya dirasakan oleh siswa,
tetapi juga oleh guru dalam mengelola pembelajaran secara lebih sistematis dan
transparan. Selain meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar,
penggunaan teknologi ini turut mendukung terwujudnya pendidikan transformatif
yang relevan dengan tuntutan era digital. Penggunaan platform digital seperti TRELLO
juga memperkuat budaya belajar berbasis proyek yang sejalan dengan penguatan
kompetensi abad ke-21, seperti kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan
kreativitas dalam konteks pendidikan Islam.
Namun
demikian, penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam hal cakupan konteks
dan variasi implementasi teknologi di sekolah dasar Islam. Keterbatasan
perangkat digital, kesiapan sumber daya manusia, dan hambatan teknis menjadi
tantangan yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian
selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi lebih dalam faktor-faktor yang
memengaruhi keberhasilan integrasi teknologi dalam pembelajaran Ismuba, serta mengembangkan strategi implementasi yang
adaptif dan berkelanjutan guna mengatasi berbagai hambatan tersebut di masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, A. A., Al-Mamary, Y. H., Preet Singh, H., Singh, A., Alam, F., & Agrawal,
V. (2024). Exploring factors
influencing sustainable
human capital development:
Insights from Saudi Arabia. Heliyon, 10(16),
e35676. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e35676
Aflisia, N., Ahmad E.Q, N., & Suhartini, A. (2021). The Urgency of Theological
Foundations in Islamic Education
in the Industry Era 4.0 towards
the Society Era 5.0. International
Journal of Education Research and Development, 1(1), 6077.
https://doi.org/10.52760/ijerd.v1i1.4
Amuda, Y. J. (2021). Enhancing national progress and sustainable economic development among Al-Majiri children in Northern Nigeria. Heliyon, 7(9), e08066.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e08066
Arifin, B., Handayani, E. S., Yunaspi,
D., Erda, R., & Dhaniswara, E. (2023). Transformasi Bahan Ajar Pendidikan
Dasar ke Arah Digital: Optimalisasi Pembelajaran Pendidikan Sekolah Dasar di
Era Teknologi Cybernetics. INNOVATIVE: Journal Of Social
Science Research, 3(5),
110.
Banko-Bal, C., & Guler-Yildiz, T.
(2021). An investigation of
early childhood education teachers attitudes, behaviors, and views regarding
the rights of the child.
International Journal of
Child Care and Education Policy, 15(1).
https://doi.org/10.1186/s40723-021-00083-9
Bolton, D., & Bolton, D. (n.d.). A free gift from
www.language-learning-tips.com , for learners everywhere ... Visit www.language-learning-tips.com now
to get other
great language-learning materials , some of them free ! The Secrets of
Successful Language Learning by.
Bond, M., Buntins, K., Bedenlier,
S., Zawacki-Richter, O., & Kerres,
M. (2020). Mapping research
in student engagement and educational technology in higher education: a systematic evidence map. In International Journal
of Educational Technology
in Higher Education
(Vol. 17, Issue 1). Springer.
https://doi.org/10.1186/s41239-019-0176-8
Bustam, B. M., & Astari, R. (2018). Meaning
Differences Between Two
Quran Translations in Activism
Era in Indonesia (Ideology in Translation
Analysis). Analisa: Journal
of Social Science and Religion,
3(1), 131147. https://doi.org/10.18784/analisa.v3i1.602
Crupi, A., Del Sarto, N., Di Minin, A., Gregori, G. L., Lepore, D., Marinelli, L., &
Spigarelli, F. (2020). The digital transformation of SMEs a new knowledge
broker called the digital innovation hub. Journal of Knowledge Management, 24(6),
12631288. https://doi.org/10.1108/JKM-11-2019-0623
Dhaisani Sutra, S., & Rahmania, F. A. (2022). Peran Ikhlas sebagai
Salah Satu Faktor Pendukung Kesehatan Mental. Jurnal Psikologi Islam, 9(1),
25499297. https://doi.org/10.47399/jpi.v9i1.127
Diana, R. R., Chirzin, M., Bashori, K.,
Suud, F. M., & Khairunnisa, N. Z. (2021).
Parental engagement on children character education: The influences of positive parenting
and agreeableness mediated by religiosity.
Cakrawala Pendidikan, 40(2), 428444.
https://doi.org/10.21831/cp.v40i2.39477
Djailani, P., Ali, F., & Rahmat, A. (2023). Pelatihan Kepemimpinan
Karang Taruna dan Kepeloporan melalui Strategi Pengembangan Model Transformative Learning di
Gorontalo. Dikmas: Jurnal Pendidikan
.
Doaee, M., Ghomeishi, M., & Sotoudeh, H. (2024). Architectural
Strategies for Fostering Creativity and Enhancing Education for Children with Autism. Ain Shams Engineering
Journal, February,
103055. https://doi.org/10.1016/j.asej.2024.103055
Esmailzadeh, H., Mafimoradi, S.,
Gholami, M., Mansourzadeh,
M. J., & Rajabi, F. (2024). E-participation in policy-making for health: a scoping review protocol. BMJ Open,
14(9), e080538. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2023-080538
Evianah, N. (2023). Transformatif Pembelajaran Berbasis Literasi Dan Numerasi Di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 2 Mojokerto. Zahra: Research And Tought Elmentary
School Of Islam Journal, 3(2), 7180.
Febriani, S. R., Widayanti, R., Amrulloh, M. A., & Mufidah,
N. (2020). Arabic Learning
for Elementary School during COVID-19 Emergency in Indonesia. OKARA: Jurnal Bahasa Dan Sastra,
14(1), 67. https://doi.org/10.19105/ojbs.v14i1.3194
Guerrero, A. L., & Camargo-Abello, M.
(2023). Teachers agency
in the implementation of an early
childhood education policy program in schools in Bogotα, Colombia. International
Journal of Child Care and
Education Policy, 17(1).
https://doi.org/10.1186/s40723-023-00104-9
Iswanto. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis
Lagu untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas I SD Muhammadiyah Kadisoka. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Jailani, M., Bustam, B. M. R., & Widodo, H. (2021). The Use of Neuroscience in the Design of Arabic Learning Material
Development: Its Implications
for Arabic Language Education. Islam in
World
, 1(2), 6580.
Jailani, M., Suyadi, & Bustam, B. M. R. (2021). The First
HISPISI s International Conference on Humanities , Education , Law , and Social Sciences New Findings during Pandemic in Social Science , Humanities , Education and Law . In P. J. A.
Banks, P. I. Davies, P. Y.
H. Chen, P. Z. Baidhawy, A. P. B. Tarman, & Associate Professor Dr. Zulhamri Abdullah (Eds.), Neuroscience Based
Islamic Learning a Critique
of the Holistic
Education Crisis in
Pamekasan Madura (pp. 123134). Universitas
Negeri Jakarta.
Javani, A., Jamali, A., & Ghoorchian, N.
G. (2023). Factors Affecting
the Good Governance in Teaching
Hospitals: A Narrative review. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran, 37(1), 16.
https://doi.org/10.47176/mjiri.37.94
Johnstone, B., Cohen, D., & Dennison, A.
(2021). The integration of
sensations and mental experiences into a unified experience: A neuropsychological model for the sense of
self. Neuropsychologia,
159(June).
https://doi.org/10.1016/j.neuropsychologia.2021.107939
Kholiluddin, M. K. M. (2024). INTEGRASI NILAI-NILAI
KEISLAMAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF: Learning
Management, Islamic Values,
Transformative Islamic
. Tadib.
Jurnal Pembaharuan
.
Lestari, A. Y., Jubba, H., Ismijati Jenie, S., Iribaram, S., & Adawiah, R. (2022). Young Muslims responses to conception through in-vitro fertilization. Cogent Social Sciences, 8(1),
8. https://doi.org/10.1080/23311886.2022.2076323
Li, W. (2022). Envisioning the Role of
Educators Technological Pedagogical and Content Knowledge and Self-Regulated Learning in an English as a Foreign Language Context. Frontiers in Psychology,
13, 943072. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.943072
M. Abdul Rojak. (2018). Psikologi Prophetic
dalam Perspektif Hamdani Bakran Adz-dzakiey.
In UIN Sunan Kalijaga (Vol. 1, Issue 1). UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.
Mandala, I., Witro, D., & Juraidi,
J. (2024). Transformasi Moderasi Beragama Berbasis Digital 2024: Sebagai
Bentuk Upaya Memfilter Konten Radikalisme dan Ekstremisme di Era Disrupsi. Jurnal
Bimas Islam, 17(1), 127160.
https://doi.org/10.37302/jbi.v17i1.1242
Matli, W., & Phurutsi, M. (2023). Students concerns about Online Remote Learning during COVID-19 Pandemic in the 4IR digital society. Procedia Computer Science, 219, 971976.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2023.01.374
Mogoane, M. L., Nel, M., & Dreyer, Y. (2023). Pentecostal preaching and Christology : An empirical study. HTS Teologiese
Studies / Theological Studies, 1(2), 17.
Mubaraq, Z., Arifin, S., Abdullah, I., Jubba,
H., & Indiyanto, A. (2022). Return
of the Lost
Son: Disengagement and social reintegration of former terrorists
in Indonesia. Cogent Social
Sciences, 8(1).
https://doi.org/10.1080/23311886.2022.2135235
Mulianingsih, F., Anwar, K., Shintasiwi,
F. A., & Rahma, A. J. (2020). ARTIFICIAL INTELLEGENCE DENGAN PEMBENTUKAN
NILAI DAN KARAKTER DI BIDANG PENDIDIKAN. IJTIMAIYA: Journal
of Social Science Teaching, 4(2),
148154. https://doi.org/10.21043/JI.V4I2.8625
Muryanti, Widayati, M., & Sudiyana,
B. (2024). Nilai Edukatif-Transformatif dalam Novel Epos Madame
Kalinyamat Karya Zhaenal Fanani. Kajian
Linguistik Dan Sastra, 9(1), 6278.
https://doi.org/10.23917/kls.v9i1.4774
Nahdi, D. S., Rasyid, A., & Cahyaningsih, U. (2020).
Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Melalui Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(2), 7681. https://doi.org/10.31949/jb.v1i2.234
Novia, N., Permanasari, A., Riandi, R., & Kaniawati,
I. (2020). Tren penelitian educational game untuk peningkatan kreativitas: Sebuah sistematic review dari literatur. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA,
6(2), 217226. https://doi.org/10.21831/jipi.v6i2.38419
Pachler, N. (2002). Teaching Modern Foreign Languages at Advanced Level. In Teaching Modern Foreign
Languages at Advanced Level. https://doi.org/10.4324/9780203458013
Panjaitan, N. Q., Yetti, E., & Nurani, Y. (2020). Pengaruh
Media Pembelajaran Digital Animasi dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Anak. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 588.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.404
Peterson, S. J., & Spiker, B. K.
(2005). Establishing the positive contributory value of older
workers: A positive psychology perspective. Organizational Dynamics, 34(2),
153167. https://doi.org/10.1016/j.orgdyn.2005.03.002
Printina, B. I., Haryono, A., & Raharjo, Y. K. (2023). Pembelajaran
Sejarah Yang Transformatif Di Era Digital. Abdimas Altruis: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1).
https://doi.org/10.24071/aa.v6i1.5334
Ritonga, M., Widodo, H., Munirah, & Nurdianto, T. (2021). Arabic language learning reconstruction as a response to strengthen
Al-Islam studies at higher education. International
Journal of Evaluation and Research in Education, 10(1),
355363. https://doi.org/10.11591/ijere.v10i1.20747
Rosmilawati, I., Fikri, M., Mutaqin, T., Sultan, U., Tirtayasa, A., & Pendidikan, I. (2023). Penguatan
Kompetensi Tutor Pkbm Dalam Mengembangkan Strategi
Pengajaran Berbasis Transformative Learning.
Nasional Pendidikan Non
, 1,
636-645 (Page 9).
Saibah, & Suyadi. (2020). Constructivism Of Neurosains-Based in Building The Qurani Character Of SMP Muhammadiyah 1
Sleman Students. Edukasi, 8(1), 8595.
Salajegheh, M., Gandomkar, R., & Mohammadi, E. (2022). Faculty
Development in the COVID-19 Era: A Rapid Systematic Review. Medical Journal of the
Islamic Republic of Iran, 36(1), 86.
https://doi.org/10.47176/mjiri.36.86
Sheerah, H. A., AlSalamah, S., Alsalamah, S. A., Lu, C. T., Arafa, A., Zaatari, E., Alhomod, A., Pujari, S., & Labrique, A.
(2024). The Rise of
Virtual Health Care: Transforming the Health Care Landscape
in the Kingdom of Saudi Arabia: A Review Article. Telemedicine and E-Health.
https://doi.org/10.1089/tmj.2024.0114
Soeratin, H. (2023). Kepemimpinan Transformasional
dan Kolaboratif: Solusi Efektif dalam Penanganan Korupsi di Era Digitalisasi
5.0 Dengan Pemanfaatan Media Sosial. Al Iman: Jurnal Keislaman Dan
.
Studi, P., Ilmu, M., Ushuluddin, T. F.,
Islam, P., Sunan, U. I. N., & Yogyakarta, K. (2021). Bunga rampai
publikasi 2017-2021.
Sudirman, A., Fifardin, F., &
Berkanis, M. I. (2023). The Transformative Roles of Cooperative
Learning in Promoting EFL Students Writing Competence. Edu-Ling: Journal
of English Education and Linguistics, 6(2), 137144.
https://doi.org/10.32663/edu-ling.v6i2.3601
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. In Bandung: Alfabeta (1st ed., Issue 2002). Alfabeta.
Suhid, A. B. T. E., Warren, R., McKEACHiE, WilbertJ., Pendidikan, D., Razak, P., Pelajaran, O.,
Talib, L. R., Pelajaran, A., Kabinet, J., Jawatankuasa,
L., Pendidikan, S., Melayu, T., Pendidikan, K. K., Kabinet, L. J., Feiman-nemser, S., Othman, H., Salleh, B. M. B. M., Dawilah, S.
M., Sulaiman, A.,
2006-2010, P. I. P. P. (2010). Malaysian
Teacher Quality for Human Capital Development. Australian
Journal of Teacher Education.
Suyadi, Nuryana, Z., & Asmorojati, A. W. (2021). The insertion of anti-corruption education into Islamic education learning based on neuroscience. International
Journal of Evaluation and Research in Education, 10(4),
14171425. https://doi.org/10.11591/IJERE.V10I4.21881
Suyatno, S., Wantini, W., Sukiman, S., & Rachmawati, Y.
(2022). Progressive Islamic Education:
Bridging the Gap of Islam, Indonesianness, and Modernity. Qualitative Report,
27(1), 226242. https://doi.org/10.46743/2160-3715/2022.4782
Thohir, M., Maarif, S., Junaedi, Huda,
H., & Ahmadi. (2021). From disruption
to mobilization: Ire teachers perspectives on independent learning policy. Cakrawala Pendidikan, 40(2),
359373. https://doi.org/10.21831/cp.v40i2.39540
Toh, S. Y., Ng, S. A., & Phoon, S. T. (2023). Accentuating
technology acceptance among academicians: A conservation of resource perspective in the Malaysian context. Education and Information Technologies,
28(3), 25292545. https://doi.org/10.1007/s10639-022-11288-x
Trimboli, C., Parsons, L., Fleay,
C., Parsons, D., & Buchanan,
A. (2021). A systematic review and
meta-analysis of psychosocial interventions for 612-year-old children who have been
forcibly displaced. SSM
- Mental Health, 1(August), 100028.
https://doi.org/10.1016/j.ssmmh.2021.100028
Wan Daud, W. A. A., Ghani, M. T. A., Rahman, A. A., Bin Mohamad
Yusof, M. A., & Amiruddin, A. Z. (2021). ARabic-Kafa:
Design and development of educational material for Arabic vocabulary
with augmented reality technology. Journal of Language and Linguistic
Studies, 17(4), 17601772.
https://doi.org/10.52462/jlls.128
Wang, F. L., Zhang, R., Zou, D., Au, O. T. S., Xie, H., & Wong, L. P. (2021). A review of
vocabulary learning applications: From the aspects of
cognitive approaches,
multimedia input, learning
materials, and game elements. Knowledge Management and E-Learning, 13(3),
250272. https://doi.org/10.34105/j.kmel.2021.13.014
Wibowo, P. S. (2021). Menyikapi Aktivitas Berjamaah Di Masjid
Selama Pandemi Covid-19 : Analisis Respon Masyarakat Dalam Perspektif
Teologis. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 19(1),
120. https://doi.org/10.18592/khazanah.v19i1.4336
Widodo, H. (2019). The Role of School Culture
in Holistic
Education Development in Muhammadiyah Elementary School Sleman
Yogyakarta. Dinamika Ilmu, 19(2), 265285.
https://doi.org/10.21093/di.v19i2.1742
Zulkarnain, Z., Miroso Raharjo, K., Dawatul Choiro, U., & Fahrur
Rozi, M. (2024). Transformative Learning
Informal Education Symbols
and Meanings of Traditional Marriage Traditions of The Malay Community
of The Riau Islands to The Younger Generation (Ethnographic Study on Penyengat Island, Tanjung Pinang City). KOLOKIUM
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 12(1), 196218.
https://doi.org/10.24036/kolokium.v12i1.850