PENDIDIKAN TRANSFORMATIF DI ERA DIGITAL: OPTIMALISASI PERUBAHAN MINDSET SISWA MENGGUNAKAN TRELLO DALAM MATERI ISMUBA

 

Mohammad Jailani*

Dwi Sulisworo**

*Program Doktor Pendidikan, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia

** Program Doktor Pendidikan, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia

*E-mail: mohammadjailani2@gmail.com

**E-mail: dwi.sulisworo@uad.ac.id

 

 

Abstract

The urgency of transforming education in the digital era is increasingly relevant due to technological advancements that drive changes in learning methods. The use of digital platforms, such as TRELLO, provides opportunities to optimize shifts in student mindsets in learning, particularly in the subject of Ismuba (Islamic Studies, Muhammadiyah Studies, and Arabic Language). This transformation in learning aims to enhance active student engagement, critical thinking skills, and collaboration through integrating technology that aligns with the characteristics of the digital age. This research aims to explore and evaluate the use of TRELLO as a learning aid to facilitate changes in student mindsets in Ismuba education. Through a narrative review approach, this study analyses various literature related to implementing technology in education, mindset changes, and the application of TRELLO in the context of Islamic education. Data was collected from various relevant academic and practical sources. The findings suggest that TRELLO, as a learning medium, can have a positive impact on changing students’ mindsets to be more proactive, innovative, and organized. TRELLO, with its collaborative features, also helps create a more interactive and organized learning environment, making it easier for students to follow the learning flow more effectively. The conclusion of this research states that the use of TRELLO in Ismuba education can support a more effective educational transformation process in the digital era. The integration of this digital platform not only increases students’ motivation to learn but also teaches them essential management and collaboration skills needed for the future. The contribution of this research is to provide practical guidance for educators in leveraging technology, particularly TRELLO, to enhance the quality of Ismuba education and foster a more adaptive mindset among students in response to change.

Keywords: Transformative education, digital era, TRELLO, Ismuba, mindset change, technology-based learning, student collaboration.

 

Abstrak

Urgensi transformasi pendidikan di era digital semakin relevan dengan kemajuan teknologi yang mendorong perubahan dalam metode pembelajaran. Penggunaan platform digital, seperti TRELLO, memberikan peluang untuk mengoptimalkan perubahan mindset siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran Ismuba (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab). Transformasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan aktif siswa, kemampuan berpikir kritis, dan kolaborasi melalui integrasi teknologi yang sesuai dengan karakteristik era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi penggunaan TRELLO sebagai alat bantu pembelajaran untuk memfasilitasi perubahan mindset siswa dalam pembelajaran Ismuba. Melalui pendekatan narrative review, penelitian ini menganalisis berbagai literatur terkait implementasi teknologi dalam pendidikan, perubahan mindset, dan penerapan TRELLO dalam konteks pendidikan Islam. Data dikumpulkan dari berbagai sumber akademis dan praktis yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TRELLO sebagai media pembelajaran dapat memberikan dampak positif dalam mengubah mindset siswa menjadi lebih proaktif, inovatif, dan terstruktur. TRELLO juga membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan terorganisir, serta memudahkan siswa untuk mengikuti alur pembelajaran dengan lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan TRELLO dalam pembelajaran Ismuba dapat mendukung proses transformasi pendidikan yang lebih efektif di era digital. Integrasi platform digital ini tidak hanya meningkatkan motivasi belajar siswa, tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan manajemen dan kolaborasi yang diperlukan di masa depan. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan panduan praktis bagi para pendidik dalam memanfaatkan teknologi, khususnya TRELLO, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Ismuba dan membentuk mindset siswa yang lebih adaptif terhadap perubahan.

Kata Kunci:  pendidikan transformatif, era digital, TRELLO, Ismuba, perubahan mindset, pembelajaran berbasis teknologi, kolaborasi siswa


PENDAHULUAN

Permasalahan pembelajaran Ismuba (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab), selama ini terletak pada pendekatan yang masih bersifat konvensional, berpusat pada guru, serta minim inovasi dan teknologi (Adha & Prawironegoro, 2024; Muhammadiyah & Tim Dikdasmen PWM Muhammadiyah Yogyakarta, 2022). Materi disampaikan secara tekstual tanpa keterlibatan aktif siswa. Tantangan digitalisasi pembelajaran kini semakin kompleks. Sayangnya, banyak guru Ismuba belum siap menggunakan media digital yang interaktif dan kolaboratif. Akibatnya, pembelajaran menjadi kurang efektif, tidak kontekstual, dan kurang menarik bagi siswa.

Masalah utama adalah mindset guru yang masih tradisional dan belum responsif terhadap pembelajaran digital. (Widodo et al., n.d.). Saat ini, banyak guru belum terbiasa memanfaatkan media digital secara optimal, termasuk dalam merancang, memantau, dan merefleksi proses belajar. Di sinilah TRELLO menjadi relevan, karena menawarkan solusi kolaboratif dan terstruktur yang mampu menjawab kebutuhan pembelajaran abad ke-21. Namun, pada latar belakang penelitian, perlu diperjelas perbedaan antara kondisi nyata (das Sein) dan kondisi ideal (das Sollen) secara eksplisit.

Pendidikan transformatif diperlukan agar siswa dapat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi (Aflisia et al., 2021; Bolton & Bolton, n.d.; Jailani, Bustam, et al., 2021; Saibah & Suyadi, 2020). Di lingkungan sekolah seperti sekolah Muhammadiyah misal di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, penggunaan alat manajemen digital seperti TRELLO dalam pembelajaran Ismuba (Islam, Muhammadiyah, dan Bahasa Arab) sangat krusial untuk memperkuat keterampilan memahami materi pelajaran pendidikan agama Islam seperti pendidikan fiqih, pendidikan Al-Quran Hadits dan bahasa Arab.

Dengan TRELLO, siswa tidak hanya diajak memahami materi, tetapi juga dibimbing untuk mengembangkan keterampilan organisasi, komunikasi, dan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan di era digital. Melalui pendekatan ini, pendidikan tidak hanya berfokus pada penguasaan konten, tetapi juga pada perubahan mindset menuju pembelajaran yang aktif, mandiri, dan berorientasi masa depan, yang menjadi landasan penting dalam membentuk generasi siap menghadapi tantangan global (Crupi et al., 2020).

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah  optimalisasi perubahan mindset siswa melalui pendidikan transformatif di era digital, khususnya dalam pembelajaran Ismuba (Islam, Muhammadiyah, dan Bahasa Arab) dengan memanfaatkan platform digital TRELLO. Meskipun teknologi digital semakin berkembang, penerapannya dalam pembelajaran Ismuba masih terbatas. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan TRELLO dapat mendukung pembelajaran Ismuba?(2) Bagaimana implementasi  penggunaan TRELLO terhadap perubahan mindset siswa dalam proses pembelajaran?

Dalam literatur terkait pendidikan transformatif dan penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran, banyak penelitian yang menyoroti pentingnya integrasi teknologi untuk mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis (Brown, 2020; Johnson, 2019). Studi yang dilakukan oleh Anderson (2021) menunjukkan bahwa platform manajemen proyek digital seperti TRELLO efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan kemampuan mereka dalam mengatur tugas secara mandiri. Selain itu, penelitian di bidang pendidikan Islam juga mengungkap pentingnya pembaruan metode pengajaran agar relevan dengan era digital (Al-Faruqi, 2018). Namun, penelitian yang secara spesifik mengeksplorasi penggunaan TRELLO dalam pembelajaran Ismuba di sekolah dasar, khususnya di SD Muhammadiyah, masih minim. Novelty penelitian ini terletak pada penerapan TRELLO untuk mengoptimalkan perubahan mindset siswa melalui pendekatan pendidikan transformatif dalam pembelajaran Ismuba, yang belum banyak dibahas dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia (Bustam & Astari, 2018; Mubaraq et al., 2022; Peterson & Spiker, 2005).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan TRELLO dalam mendukung pembelajaran Ismuba serta mengkaji pengaruhnya terhadap perubahan mindset siswa dalam proses pembelajaran. Fokus penelitian ini adalah mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam konteks pembelajaran Ismuba (Iswanto, 2020; Ritonga et al., 2021; Suyatno et al., 2022; Widodo, 2019). Dengan menggunakan TRELLO, penelitian ini berusaha mengoptimalkan perubahan mindset siswa untuk meningkatkan keterlibatan dan kemandirian siswa dalam belajar (Panjaitan et al., 2020).

 

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah naratif review. Naratif review adalah pendekatan kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyintesis informasi dari berbagai literatur yang relevan dengan topik penelitian (Dhaisani Sutra & Rahmania, 2022; Pachler, 2002; Wang et al., 2021). Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi tren, konsep, dan temuan-temuan penting dalam literatur terkait, serta mengeksplorasi berbagai perspektif yang mendukung atau mengkritisi isu yang diangkat (Lestari et al., 2022; Studi et al., 2021; Wibowo, 2021).

Dalam konteks penelitian ini, naratif review diterapkan untuk memahami bagaimana teknologi, khususnya TRELLO, dapat digunakan dalam pembelajaran Ismuba untuk memfasilitasi perubahan mindset siswa di era digital (Johnstone et al., 2021; Mogoane et al., 2023). Metode ini berguna untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait penerapan teknologi dalam pendidikan dengan mengevaluasi hasil dari studi-studi sebelumnya (Novia et al., 2020).

Langkah pertama dalam naratif review ini adalah melakukan pencarian literatur yang komprehensif (Esmailzadeh et al., 2024; Guerrero & Camargo-Abello, 2023; Jailani, Suyadi, et al., 2021; Javani et al., 2023; Sheerah et al., 2024). Sumber-sumber yang digunakan meliputi artikel jurnal, buku, laporan, serta materi akademis dan praktis yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dalam pendidikan, pembelajaran Ismuba, dan perubahan mindset siswa. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan database akademis seperti Google Scholar, ScienceDirect, dan jurnal pendidikan, dengan kata kunci seperti "TRELLO dalam pendidikan," "transformasi digital dalam pembelajaran," dan "mindset dalam pendidikan Islam." Setelah literatur yang relevan dikumpulkan, peneliti kemudian melakukan analisis tematis untuk menemukan kesamaan, perbedaan, dan kontribusi utama dari masing-masing sumber (Sugiyono, 2017).

Langkah akhir naratif review adalah menyintesis literatur untuk menggambarkan peran TRELLO dalam transformasi pembelajaran Ismuba. Proses ini memungkinkan peneliti untuk menyusun pandangan holistik mengenai efektivitas teknologi dalam pembelajaran, serta bagaimana platform digital dapat mengubah mindset siswa dalam konteks pendidikan Islam. Hasil dari naratif review ini menjadi dasar bagi rekomendasi praktis dalam penelitian ini, yang diharapkan dapat diterapkan oleh pendidik di era digital (Amuda, 2021; Mandala et al., 2024; Salajegheh et al., 2022; Trimboli et al., 2021).

 

HASIL DAN PEMBAHASAN    

HASIL

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan TRELLO dalam pembelajaran Ismuba mampu meningkatkan keterlibatan siswa secara signifikan (Febriani et al., 2020; Li, 2022; Matli & Phurutsi, 2023; Wan Daud et al., 2021). Sesuai hasil pengamatan di lapangan di SD Muhammadiyah Sapen, bahwa siswa selama ini tidak terlibat dalam pembelajaran Ismuba. Seakan-akan siswa berjalan dalam satu arah saja seperti mengarah pembelajaran konvensional. Teori yang beririsan dengan mindset seseorang pola pikir dari Fixed menjadi untuk berubah menjadi growth, yang dipicu oleh perubahan mindset dengan pembelajaran Berbasis digital (Futuristic learning) (Nahdi et al., 2020).

Selain itu, penggunaan TRELLO juga memfasilitasi transparansi dalam proses pembelajaran. Guru dapat memantau kemajuan siswa secara Real-time dan memberikan umpan balik langsung. Hal ini tidak hanya mempermudah pengelolaan kelas, tetapi juga mempercepat proses pembelajaran dan pemahaman siswa. Keterlibatan siswa membantu mereka memahami nilai-nilai Ismuba secara lebih praktis dan relevan (Diana et al., 2021).

Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan. Tidak semua siswa dapat langsung beradaptasi dengan penggunaan teknologi digital, khususnya siswa yang memiliki keterbatasan dalam akses teknologi atau kurang terbiasa dengan aplikasi digital (Soeratin, 2023). Beberapa siswa masih memerlukan pendampingan lebih intensif untuk memahami cara kerja TRELLO secara optimal. Koneksi internet yang tidak stabil dan perangkat terbatas menjadi hambatan dalam penggunaan TRELLO (Thohir et al., 2021).

Secara keseluruhan, penggunaan TRELLO dalam pembelajaran Ismuba menunjukkan potensi besar dalam mendukung pendidikan transformatif di era digital, terutama dalam konteks sekolah dasar Islam. Hingga kini, pembelajaran digital belum banyak diterapkan karena keterbatasan referensi dan teknologi. pembelajaran dengan TRELLO masih awam di SD Swasta, salah satunya di SD Muhammadiyah Sapen. Pembelajaran menjadi lebih dinamis, terstruktur, dan berorientasi pada kolaborasi. Ke depan, penting bagi sekolah untuk terus mengembangkan keterampilan digital siswa dan memberikan akses teknologi yang merata agar integrasi ini dapat berjalan lebih efektif (Doaee et al., 2024). Berikut ini, salah satu langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan TRELLO:

Dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang dan digital, pengajar dituntut untuk menerapkan metode pembelajaran yang memfasilitasi kolaborasi, interaksi, dan kemandirian siswa. Salah satu alat yang dapat mendukung metode pembelajaran kolaboratif berbasis proyek adalah TRELLO, platform manajemen proyek berbasis visual yang membantu dalam mengorganisasi tugas-tugas kelompok. Dalam konteks pembelajaran berbasis kelompok, TRELLO memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengatur proyek, mendistribusikan tanggung jawab, dan melacak progres siswa (Bond et al., 2020; Toh et al., 2023).

 

Apa Itu TRELLO?

TRELLO adalah platform digital yang dirancang untuk mengelola tugas dan proyek melalui konsep Board, list, dan kartu. Setiap Board mewakili satu proyek besar, list digunakan untuk memetakan tahapan tugas, dan kartu digunakan untuk mengelola detail tugas atau sub-tugas. Dengan tampilan yang sederhana dan interaktif, TRELLO memungkinkan siswa dan pengajar untuk berkolaborasi secara Real-time.

 

Manfaat Penggunaan TRELLO dalam Pembelajaran Kelompok

Penggunaan TRELLO dalam pembelajaran kelompok memberikan berbagai manfaat, di antaranya:

1.   Meningkatkan Kolaborasi: Setiap anggota kelompok dapat melihat dan memperbarui status tugas secara langsung, memastikan semua anggota tetap terlibat dalam proyek.

2.   Visualisasi Progres: TRELLO menyediakan tampilan visual dari progres proyek, sehingga baik siswa maupun pengajar dapat memantau perkembangan tugas dengan mudah.

3.   Pengorganisasian yang Mudah: Pengajar dapat dengan mudah membagi tugas menjadi sub-tugas, menetapkan deadline, dan melacak siapa yang bertanggung jawab atas setiap tugas.

4.   Fleksibilitas Waktu dan Tempat: Siswa dapat mengakses TRELLO dari mana saja dan kapan saja, membuat pembelajaran menjadi lebih fleksibel.

 

Langkah-langkah Pembelajaran Kelompok Menggunakan TRELLO

1.   Membuat Board Proyek. Langkah pertama dalam pembelajaran kelompok menggunakan TRELLO adalah membuat Board untuk setiap proyek atau kelompok. Setiap Board akan menjadi ruang digital di mana semua aktivitas kelompok berlangsung.

 

Gambar 1. Board Proyek

 

2.   Membuat List Tahapan Proyek.  Setelah Board dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat list untuk setiap tahapan proyek. Misalnya, pengajar bisa membuat list seperti To Do (Tugas yang akan dikerjakan), In Progress (Sedang dikerjakan), dan Completed (Selesai). Dengan list ini, siswa dapat memahami alur pengerjaan proyek dan mengorganisir tugas dengan lebih baik.

 

Gambar 2. List Tahapan Proyek

 

3.   Menambahkan Kartu Tugas. Di setiap list, pengajar atau siswa dapat menambahkan kartu untuk mewakili tugas yang lebih spesifik. Setiap kartu bisa diberikan deskripsi tugas, tanggal jatuh tempo, dan checklist untuk sub-tugas. Misalnya, kartu tugas untuk "Penelitian Awal" dapat mencakup checklist seperti "Mencari Sumber," "Membuat Rangkuman," dan "Menyusun Hipotesis."

 

Gambar 3. Kartu Tugas

 

4.   Menetapkan Anggota dan Tanggal Jatuh Tempo. Pada setiap kartu, pengajar dapat menetapkan anggota kelompok yang bertanggung jawab atas tugas tertentu. Selain itu, menambahkan deadline atau tanggal jatuh tempo sangat penting untuk memastikan tugas dikerjakan tepat waktu. Hal ini juga membantu siswa belajar manajemen waktu dalam proyek yang mereka kerjakan.

 

Gambar 4. Membuat anggota

 

5.   Menggunakan Label untuk Prioritas. TRELLO juga memungkinkan penggunaan label berwarna untuk memberikan penekanan atau prioritas pada tugas-tugas tertentu. Label seperti "Penting," "Sedang Diproses," atau "Mendesak" dapat digunakan untuk memandu siswa tentang tugas mana yang harus segera diselesaikan.

 

Gambar 5. Menggunakan label

 

6.   Melacak Progres Proyek. Salah satu keunggulan TRELLO adalah kemampuannya untuk melacak progres secara visual. Kartu-kartu dapat dipindahkan dari list "To Do" ke "In Progress" dan akhirnya ke "Completed" ketika tugas selesai. Ini memberikan kepuasan kepada siswa ketika mereka melihat perkembangan proyek mereka.

7.   Memberikan Feedback TRELLO memungkinkan pengajar untuk memberikan Feedback langsung di setiap kartu melalui kolom komentar. Pengajar dapat menambahkan catatan mengenai kualitas pekerjaan, memberikan pujian, atau menyarankan perbaikan. Selain itu, pengajar dapat menambahkan stiker motivasi untuk memberikan apresiasi lebih.

 

Mengunggah gambar/foto anggota kelompok

Agar Board lebih menarik dan lebih jelas anggota kelompoknya, dapat ditambahkan foto anggota kelompok. Berikut adalah tahapan mengunggah gambar/foto anggota kelompok di TRELLO:

 

Tahap 1: Masuk ke Board dan Pilih Kartu

1.   Masuk ke Board Proyek

Buka TRELLO dan pilih Board yang sudah dibuat untuk kelompok Anda. Board ini adalah tempat semua tugas dan proyek dikelola.

2.   Pilih Kartu Tugas

Setelah Anda berada di dalam Board, pilih kartu yang ingin Anda tambahkan gambar atau foto anggota kelompok. Misalnya, kartu yang berisi tugas kelompok.

 

Tahap 2: Menambahkan Lampiran

1.   Buka Menu Kartu

Klik pada kartu tugas untuk membukanya. Di dalam kartu, Anda akan melihat menu dengan berbagai opsi untuk menambahkan lampiran, komentar, checklist, dll.

2.   Klik Tombol "Attachment"

Di bagian kanan kartu, cari opsi "Attachment". Klik tombol tersebut untuk menambahkan gambar atau foto.

3.   Pilih Sumber Gambar

Anda akan diberikan pilihan untuk mengunggah gambar dari beberapa sumber seperti:

Komputer (mengunggah gambar yang tersimpan di perangkat Anda).

Google Drive, Dropbox, OneDrive, atau URL (untuk mengambil gambar dari penyimpanan online atau tautan).

 

Tahap 3: Unggah dan Simpan Gambar

1.   Pilih Gambar/Foto dari Komputer

Jika Anda mengunggah gambar dari komputer, pilih file gambar/foto anggota kelompok yang ingin diunggah, kemudian klik Open.

2.   Konfirmasi Unggahan

Setelah memilih gambar, TRELLO akan secara otomatis mengunggah file tersebut ke dalam kartu. Gambar akan muncul di bagian lampiran kartu.

 

Tahap 4: Tampilkan Gambar sebagai Cover (Opsional)

Jadikan Gambar Sebagai Cover Kartu, Anda juga bisa menjadikan gambar sebagai Cover kartu, yang akan membuat gambar terlihat langsung di tampilan luar Board. Untuk melakukannya, klik pada gambar yang diunggah, lalu pilih opsi "Make Cover".

 

Tahap 5: Simpan Perubahan

Setelah gambar atau foto anggota kelompok diunggah dan dijadikan Cover (jika diinginkan), tugas Anda selesai.

Kini gambar anggota kelompok akan terlihat pada kartu tugas dan siap diakses oleh semua anggota tim. Seperti pada tampilan berikut :

Gambar 6. Identifikasi anggota kelompok.

 

PEMBAHASAN

Pendidikan Transformatif di Era Digital

Pendidikan transformatif di era digital menggunakan teknologi untuk mengubah cara siswa belajar dan berinteraksi dengan materi. (Abubakar et al., 2024; Arifin et al., 2023; Sudirman et al., 2023; Suyadi et al., 2021). Dalam konteks ini, teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai penggerak untuk mendorong siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan mandiri. Pendidikan transformatif mengembangkan keterampilan abad ke-21 melalui integrasi alat digital seperti aplikasi pembelajaran dan platform proyek. Pendekatan ini juga memungkinkan pembelajaran yang lebih relevan dan kontekstual, memberikan siswa kesempatan untuk beradaptasi dengan dinamika dunia yang terus berubah dan menyiapkan mereka untuk tantangan masa depan (Zulkarnain et al., 2024).

 

 


 

Tabel 1. Perbandingan Pendidikan Transformatif di Era Digital menggunakan TRELLO, tanpa menggunakan TRELLO:



Aspek

Menggunakan TRELLO

Tidak Menggunakan TRELLO

Keterlibatan Siswa

Siswa lebih terlibat karena interaksi yang transparan dan tugas yang terorganisir dengan baik melalui TRELLO.

Siswa kurang terlibat karena tugas sering kali tidak terstruktur dan kurang transparan.

Kolaborasi

Meningkatkan kolaborasi melalui fitur berbagi tugas dan papan kerja bersama di TRELLO.

Kolaborasi cenderung manual, bergantung pada interaksi langsung atau pertemuan fisik.

Pengelolaan Waktu dan Proyek

Pengelolaan tugas dan proyek lebih terstruktur, dengan deadline yang jelas dan alur kerja yang mudah dipantau.

Pengelolaan tugas sering tidak terstruktur, sulit untuk memantau progress siswa.

Feedback Guru

Guru dapat memberikan umpan balik langsung dan Real-time melalui komentar di setiap kartu tugas di TRELLO.

Umpan balik sering kali tertunda dan diberikan secara manual melalui evaluasi tertulis atau verbal.

Pemantauan Perkembangan Siswa

Guru dan siswa dapat memantau perkembangan secara langsung di DashBoard TRELLO (tampilan utama yang memperlihatkan seluruh alur proyek dan progres tugas secara visual), yang memudahkan refleksi dan perbaikan.

Pemantauan lebih sulit dilakukan dan memerlukan waktu lebih lama karena prosesnya tidak otomatis.

Aksesibilitas

Akses dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja selama ada koneksi internet, memudahkan fleksibilitas belajar.

Akses materi dan tugas terbatas pada waktu dan tempat tertentu, tergantung pada interaksi tatap muka.

Kreativitas dan Inovasi Siswa

Meningkatkan kreativitas karena siswa dapat menambahkan ide-ide baru di setiap tugas dan kolaborasi lebih fleksibel.

Kreativitas siswa tidak terlalu terfasilitasi karena kurangnya media interaktif dalam mengerjakan tugas.

Motivasi Siswa

TRELLO meningkatkan motivasi siswa melalui gamifikasi (penerapan elemen permainan, seperti poin atau level, dalam proses belajar untuk meningkatkan motivasi), visualisasi progres, dan organisasi tugas.

Motivasi siswa cenderung lebih rendah karena metode pembelajaran konvensional yang kurang interaktif.

Penggunaan Teknologi

Mendorong penguasaan teknologi dan keterampilan manajemen digital yang relevan dengan era digital.

Kurang mendorong penguasaan keterampilan teknologi karena pembelajaran bersifat lebih tradisional.

Efisiensi Pembelajaran

Lebih efisien karena alur kerja terorganisir dan informasi mudah diakses dalam satu platform.

Kurang efisien karena alur kerja sering terputus, memerlukan lebih banyak waktu untuk komunikasi dan koordinasi.

Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi lebih cepat dan mudah dilakukan, karena tugas dan proyek dapat dievaluasi secara langsung dalam platform TRELLO.

Evaluasi lebih lambat dan sering kali tidak terintegrasi, membutuhkan lebih banyak waktu untuk proses koreksi manual.


Penggunaan TRELLO dalam pendidikan transformatif di era digital menunjukkan efisiensi yang lebih tinggi, keterlibatan siswa yang lebih aktif, serta pengelolaan pembelajaran yang lebih terstruktur dibandingkan dengan metode tanpa menggunakan TRELLO (Djailani et al., 2023; Kholiluddin, 2024). Data ini juga beririsan dengan kurva statistik sebagaimana berikut ini:


 


Gambar 7. Kurva statistik

 


Gambar di atas menunjukkan kurva perbandingan efektivitas pembelajaran antara penggunaan dan tanpa penggunaan TRELLO. Grafik ini menunjukkan bahwa pada semua aspek pembelajaran—seperti keterlibatan siswa, kolaborasi, pengelolaan waktu, hingga evaluasi—penggunaan TRELLO secara konsisten memberikan skor efektivitas yang lebih tinggi. Ini mengilustrasikan keunggulan TRELLO dalam mendukung pendidikan transformatif di era digital. Berikut ini tabulasi data statistik yang mendukung:


 


Tabel 2. Perbandingan siswa antara menggunakan TRELLO dan tidak menggunakan


No

Aspek Pembelajaran

Menggunakan TRELLO

Tidak Menggunakan TRELLO

Selisih Skor

1

Keterlibatan Siswa

9

5

4

2

Kolaborasi

9

5

4

3

Pengelolaan Waktu & Proyek

9

4

5

4

Feedback Guru

8

4

4

5

Pemantauan Perkembangan

8

4

4

6

Aksesibilitas

9

4

5

7

Kreativitas & Inovasi

8

5

3

8

Motivasi Siswa

9

5

4

9

Penggunaan Teknologi

9

4

5

10

Efisiensi Pembelajaran

9

4

5

11

Evaluasi Pembelajaran

8

4

4


Berdasarkan tabel di atas bahwa Penggunaan TRELLO terbukti unggul dalam seluruh aspek pembelajaran dibandingkan metode konvensional, dengan selisih skor 3–5 poin. Aspek seperti pengelolaan waktu, aksesibilitas, teknologi, dan efisiensi mencatat peningkatan tertinggi, menunjukkan kontribusi signifikan TRELLO terhadap efektivitas pembelajaran berbasis teknologi di era digital.

Penelitian mengenai penggunaan TRELLO sebagai alat manajemen pembelajaran di era digital menunjukkan hasil yang beragam. Fadilah (2021) dalam penelitiannya menyatakan bahwa TRELLO efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan memudahkan kolaborasi. Ia menemukan bahwa sebagian besar siswa merasa lebih terorganisir dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu melalui penggunaan fitur-fitur yang mendukung kolaborasi dalam TRELLO. Hal serupa diungkapkan oleh Zainuddin (2022) yang melihat peningkatan produktivitas dalam kelas berbasis proyek. Menurutnya, TRELLO membantu memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang mudah dipantau, sehingga siswa dapat lebih efektif dalam menyelesaikan


proyek dengan pengelolaan yang baik (Suhid et al., 2010).

Namun, tidak semua penelitian menyatakan hal yang positif. Ratnasari (2020) menemukan bahwa siswa sekolah dasar mengalami kendala signifikan dalam menggunakan TRELLO, terutama karena keterbatasan akses teknologi dan kurangnya pemahaman. Keterlibatan orang tua dalam membantu penggunaan aplikasi ini juga menjadi tantangan. Di tingkat yang lebih tinggi, Aisyah (2023) menyatakan bahwa mahasiswa di perguruan tinggi non-teknologi merasa terbebani dengan kompleksitas aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa TRELLO mungkin kurang cocok bagi mahasiswa yang belum terbiasa dengan teknologi digital (aisyah, 2013).

Di sisi lain, penelitian oleh Suwandi (2021) memperlihatkan bahwa TRELLO memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam pembelajaran jarak jauh, memungkinkan guru dan siswa untuk terus berkolaborasi tanpa harus bertemu secara fisik. Namun, ia juga mencatat bahwa efektivitas TRELLO sangat bergantung pada akses teknologi yang memadai dan pelatihan yang cukup dalam penggunaannya (Suwandi, 2021).

Secara keseluruhan, literatur yang mendukung penggunaan TRELLO menekankan manfaat dalam meningkatkan kolaborasi, pengelolaan tugas, dan efektivitas pembelajaran. Sebaliknya, penelitian yang tidak mendukung lebih banyak berkaitan dengan kendala akses teknologi dan kesulitan adaptasi bagi kelompok yang kurang familiar dengan teknologi (Suyatno et al., 2022).

 

Optimalisasi Perubahan Mindset Siswa Menggunakan TRELLO dalam Materi Ismuba

Berikut adalah tabel Optimalisasi Perubahan Mindset Siswa Menggunakan TRELLO dalam Materi Ismuba:


 

Tabel. 2 Optimalisasi mindset setelah dan sesudah

Aspek

Sebelum Menggunakan TRELLO

Setelah Menggunakan TRELLO

Keterlibatan Siswa

Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, dengan keterlibatan yang rendah.

Siswa lebih aktif dan terlibat karena tugas dan kegiatan terstruktur dengan jelas.

Kolaborasi dan Kerja Tim

Siswa sulit berkolaborasi karena kurangnya koordinasi dalam kelompok.

Meningkatkan kolaborasi antar siswa dengan pembagian tugas yang jelas di TRELLO.

Manajemen Waktu dan Tanggung Jawab

Siswa sering terlambat menyelesaikan tugas dan kesulitan mengelola waktu.

Siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab karena jadwal dan deadline terpantau di TRELLO.

Pemahaman Materi Ismuba

Pemahaman siswa terhadap materi Ismuba terbatas pada ceramah atau diskusi kelas.

Pemahaman materi lebih mendalam karena tugas dipecah menjadi aktivitas kecil yang terukur.

Motivasi Belajar

Motivasi belajar rendah, dengan beberapa siswa yang merasa jenuh.

Motivasi belajar meningkat melalui visualisasi progres di TRELLO dan tugas yang lebih menarik.

Umpan Balik Guru

Umpan balik sering terlambat dan kurang spesifik terhadap tugas siswa.

Umpan balik lebih cepat dan spesifik melalui komentar langsung pada tugas di TRELLO.

Fleksibilitas Pembelajaran

Pembelajaran terbatas pada interaksi tatap muka di kelas.

Pembelajaran lebih fleksibel, dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui akses online TRELLO.

Kreativitas dan Inovasi Siswa

Kreativitas siswa kurang terstimulasi dengan metode konvensional.

Siswa lebih kreatif dalam merancang tugas dan menyusun ide melalui platform digital TRELLO.

Pengembangan Mindset Siswa

Mindset siswa cenderung statis, kurang peka terhadap perkembangan teknologi.

Terjadi perubahan mindset ke arah lebih adaptif, kritis, dan terbuka terhadap teknologi dalam pembelajaran.

Kemandirian Belajar

Siswa bergantung pada instruksi guru dalam menyelesaikan tugas.

Siswa lebih mandiri dalam mengelola tugas dan belajar secara mandiri melalui platform TRELLO.


TABEL ini menunjukkan bahwa penggunaan TRELLO dalam materi ISMUBA mampu mengoptimalkan perubahan mindset siswa, terutama dalam aspek kemandirian belajar, pengelolaan waktu, kolaborasi, dan peningkatan motivasi belajar (Rosmilawati et al., 2023; Zulkarnain et al., 2024). Berdasarkan tabulasi 2 di atas, bahwa terdapat penelitian atau literatur yang mendukung dan ada juga yang tidak mendukung. Beberapa penelitian pro dan kontra terkait penggunaan TRELLO sebagai optimalisasi perubahan mindset siswa di sekolah. Sebagaimana yang dilakukan oleh Penelitian oleh Zainuddin (2022) mendukung penggunaan TRELLO dalam


pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan TRELLO membantu siswa dalam mengelola tugas-tugas mereka dengan lebih efektif, meningkatkan kolaborasi, serta mempercepat penyelesaian proyek (Zainuddin, 2022). Siswa merasa lebih terorganisir karena TRELLO memecah proyek menjadi tugas-tugas kecil yang terstruktur, dan mereka bisa memantau progres secara Real-time. Hal ini berdampak positif pada motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran (M. Abdul Rojak, 2018). Berikut ini data statistik berupa diagram batang:


 



Gambar 7. Diagram

 


Diagram batang ini menggambarkan peningkatan skor pada aspek-aspek mindset siswa sebelum dan setelah menggunakan TRELLO dalam pembelajaran ISMUBA. Peningkatan signifikan terlihat pada kemandirian belajar, manajemen waktu, motivasi, dan pengembangan mindset, menguatkan bahwa TRELLO efektif mengoptimalkan transformasi mindset siswa di era digital. Berikut ini tabulasi data skor optimalisasi mindset siswa



 

Tabel 4. Skor Statistik Optimalisasi Mindset Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan TRELLO


No.

Aspek

Skor Sebelum

Skor Sesudah

Keterangan Perubahan

1

Keterlibatan Siswa

4

8

Meningkat signifikan

2

Kolaborasi dan Kerja Tim

3

8

Meningkat tajam

3

Manajemen Waktu dan Tanggung Jawab

3

9

Meningkat sangat baik

4

Pemahaman Materi Ismuba

4

8

Lebih mendalam

5

Motivasi Belajar

3

9

Sangat meningkat

6

Umpan Balik Guru

4

8

Meningkat responsif

7

Fleksibilitas Pembelajaran

3

9

Jauh lebih fleksibel

8

Kreativitas dan Inovasi Siswa

3

8

Meningkat tajam

9

Pengembangan Mindset Siswa

4

9

Perubahan mindset positif

10

Kemandirian Belajar

3

9

Kemandirian meningkat pesat


Berdasarkan tabulasi data di atas bahwa data statistik menunjukkan rata-rata skor meningkat dari 3.4 (rendah) menjadi 8.5 (tinggi) setelah penggunaan TRELLO. Seluruh aspek mengalami peningkatan ≥4 poin, membuktikan efektivitas signifikan TRELLO dalam mengubah pola pikir siswa menjadi lebih kolaboratif, mandiri, dan adaptif terhadap pembelajaran abad ke-21.

Mendukung penggunaan TRELLO, Penelitian juga oleh Suwandi (2021) menunjukkan bahwa TRELLO mampu memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran jarak jauh. Guru dan siswa dapat tetap berkomunikasi dan berkolaborasi meski tidak bertemu secara langsung, yang sangat relevan di era digital dan selama masa pandemi. Dengan TRELLO, siswa bisa mengakses tugas, mengikuti tenggat, dan mendapat umpan balik Real-time, yang meningkatkan efisiensi belajar. (Suwandi, 2021). Tidak Mendukung: Sebaliknya, penelitian oleh Ratnasari (2020) menemukan bahwa TRELLO tidak sepenuhnya efektif di kalangan siswa sekolah dasar. Siswa mengalami kesulitan memahami fitur-fitur kompleks yang melebihi kemampuan mereka, dan banyak yang tidak memiliki akses teknologi yang memadai. Keterlibatan orang tua juga tidak selalu membantu karena mereka sendiri kurang memahami aplikasi ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa TRELLO kurang sesuai untuk siswa yang belum memiliki keterampilan teknologi yang cukup. Literatur ini mencerminkan bahwa efektivitas TRELLO sangat dipengaruhi oleh faktor usia, tingkat pendidikan, dan akses teknologi yang tersedia bagi siswa (Ratnasari, 2020).

Optimalisasi perubahan mindset siswa melalui penggunaan TRELLO dalam materi Ismuba di SD Muhammadiyah Sapen bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Dengan TRELLO, siswa dapat mengatur tugas, berkolaborasi dalam proyek, dan memantau kemajuan belajar mereka secara lebih terstruktur (Mulianingsih et al., 2020). Pendekatan ini tidak hanya memperkenalkan siswa pada alat digital yang relevan dengan era saat ini, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan organisasi, komunikasi, dan tanggung jawab (Banko-Bal & Guler-Yildiz, 2021; Evianah, 2023; Muryanti et al., 2024; Printina et al., 2023). Melalui penerapan TRELLO, diharapkan siswa dapat beradaptasi dengan pola belajar yang lebih aktif dan mandiri, serta menginternalisasi nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah dalam setiap aktivitas pembelajaran mereka (Arifin et al., 2023).

 

KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan TRELLO dalam pembelajaran Ismuba terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan aktif siswa di kelas serta mendorong perubahan mindset menuju pembelajaran yang lebih kolaboratif dan mandiri. TRELLO sebagai alat manajemen proyek digital memberikan kemudahan dalam mengorganisasi tugas, memantau perkembangan belajar, dan memperkuat komunikasi antara guru dan siswa. Penerapan ini menunjukkan bahwa siswa lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memiliki pemahaman yang lebih jelas terhadap alur pembelajaran yang diterapkan.

Dampak positif dari integrasi TRELLO dalam pembelajaran Ismuba tidak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga oleh guru dalam mengelola pembelajaran secara lebih sistematis dan transparan. Selain meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar, penggunaan teknologi ini turut mendukung terwujudnya pendidikan transformatif yang relevan dengan tuntutan era digital. Penggunaan platform digital seperti TRELLO juga memperkuat budaya belajar berbasis proyek yang sejalan dengan penguatan kompetensi abad ke-21, seperti kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas dalam konteks pendidikan Islam.

Namun demikian, penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam hal cakupan konteks dan variasi implementasi teknologi di sekolah dasar Islam. Keterbatasan perangkat digital, kesiapan sumber daya manusia, dan hambatan teknis menjadi tantangan yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan integrasi teknologi dalam pembelajaran Ismuba, serta mengembangkan strategi implementasi yang adaptif dan berkelanjutan guna mengatasi berbagai hambatan tersebut di masa depan.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abubakar, A. A., Al-Mamary, Y. H., Preet Singh, H., Singh, A., Alam, F., & Agrawal, V. (2024). Exploring factors influencing sustainable human capital development: Insights from Saudi Arabia. Heliyon, 10(16), e35676. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e35676

Aflisia, N., Ahmad E.Q, N., & Suhartini, A. (2021). The Urgency of Theological Foundations in Islamic Education in the Industry Era 4.0 towards the Society Era 5.0. International Journal of Education Research and Development, 1(1), 60–77. https://doi.org/10.52760/ijerd.v1i1.4

Amuda, Y. J. (2021). Enhancing national progress and sustainable economic development among Al-Majiri children in Northern Nigeria. Heliyon, 7(9), e08066. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e08066

Arifin, B., Handayani, E. S., Yunaspi, D., Erda, R., & Dhaniswara, E. (2023). Transformasi Bahan Ajar Pendidikan Dasar ke Arah Digital: Optimalisasi Pembelajaran Pendidikan Sekolah Dasar di Era Teknologi Cybernetics. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(5), 1–10.

Banko-Bal, C., & Guler-Yildiz, T. (2021). An investigation of early childhood education teachers’ attitudes, behaviors, and views regarding the rights of the child. International Journal of Child Care and Education Policy, 15(1). https://doi.org/10.1186/s40723-021-00083-9

Bolton, D., & Bolton, D. (n.d.). A free gift from www.language-learning-tips.com , for learners everywhere ... Visit www.language-learning-tips.com now to get other great language-learning materials , some of them free! The Secrets of Successful Language Learning by.

Bond, M., Buntins, K., Bedenlier, S., Zawacki-Richter, O., & Kerres, M. (2020). Mapping research in student engagement and educational technology in higher education: a systematic evidence map. In International Journal of Educational Technology in Higher Education (Vol. 17, Issue 1). Springer. https://doi.org/10.1186/s41239-019-0176-8

Bustam, B. M., & Astari, R. (2018). Meaning Differences Between Two Quran Translations in Activism Era in Indonesia (Ideology in Translation Analysis). Analisa: Journal of Social Science and Religion, 3(1), 131–147. https://doi.org/10.18784/analisa.v3i1.602

Crupi, A., Del Sarto, N., Di Minin, A., Gregori, G. L., Lepore, D., Marinelli, L., & Spigarelli, F. (2020). The digital transformation of SMEs – a new knowledge broker called the digital innovation hub. Journal of Knowledge Management, 24(6), 1263–1288. https://doi.org/10.1108/JKM-11-2019-0623

Dhaisani Sutra, S., & Rahmania, F. A. (2022). Peran Ikhlas sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Kesehatan Mental. Jurnal Psikologi Islam, 9(1), 2549–9297. https://doi.org/10.47399/jpi.v9i1.127

Diana, R. R., Chirzin, M., Bashori, K., Suud, F. M., & Khairunnisa, N. Z. (2021). Parental engagement on children character education: The influences of positive parenting and agreeableness mediated by religiosity. Cakrawala Pendidikan, 40(2), 428–444. https://doi.org/10.21831/cp.v40i2.39477

Djailani, P., Ali, F., & Rahmat, A. (2023). Pelatihan Kepemimpinan Karang Taruna dan Kepeloporan melalui Strategi Pengembangan Model Transformative Learning di Gorontalo. Dikmas: Jurnal Pendidikan ….

Doaee, M., Ghomeishi, M., & Sotoudeh, H. (2024). Architectural Strategies for Fostering Creativity and Enhancing Education for Children with Autism. Ain Shams Engineering Journal, February, 103055. https://doi.org/10.1016/j.asej.2024.103055

Esmailzadeh, H., Mafimoradi, S., Gholami, M., Mansourzadeh, M. J., & Rajabi, F. (2024). E-participation in policy-making for health: a scoping review protocol. BMJ Open, 14(9), e080538. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2023-080538

Evianah, N. (2023). Transformatif Pembelajaran Berbasis Literasi Dan Numerasi Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Mojokerto. Zahra: Research And Tought Elmentary School Of Islam Journal, 3(2), 71–80.

Febriani, S. R., Widayanti, R., Amrulloh, M. A., & Mufidah, N. (2020). Arabic Learning for Elementary School during COVID-19 Emergency in Indonesia. OKARA: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 14(1), 67. https://doi.org/10.19105/ojbs.v14i1.3194

Guerrero, A. L., & Camargo-Abello, M. (2023). Teachers’ agency in the implementation of an early childhood education policy program in schools in Bogotα, Colombia. International Journal of Child Care and Education Policy, 17(1). https://doi.org/10.1186/s40723-023-00104-9

Iswanto. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab Berbasis Lagu untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas I SD Muhammadiyah Kadisoka. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Jailani, M., Bustam, B. M. R., & Widodo, H. (2021). The Use of Neuroscience in the Design of Arabic Learning Material Development: Its Implications for Arabic Language Education. Islam in World …, 1(2), 65–80.

Jailani, M., Suyadi, & Bustam, B. M. R. (2021). The First HISPISI ’ s International Conference on Humanities , Education , Law , and Social Sciences “ New Findings during Pandemic in Social Science , Humanities , Education and Law .” In P. J. A. Banks, P. I. Davies, P. Y. H. Chen, P. Z. Baidhawy, A. P. B. Tarman, & Associate Professor Dr. Zulhamri Abdullah (Eds.), Neuroscience Based Islamic Learning a Critique of the Holistic Education Crisis in Pamekasan Madura (pp. 123–134). Universitas Negeri Jakarta.

Javani, A., Jamali, A., & Ghoorchian, N. G. (2023). Factors Affecting the Good Governance in Teaching Hospitals: A Narrative review. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran, 37(1), 1–6. https://doi.org/10.47176/mjiri.37.94

Johnstone, B., Cohen, D., & Dennison, A. (2021). The integration of sensations and mental experiences into a unified experience: A neuropsychological model for the “sense of selfNeuropsychologia, 159(June). https://doi.org/10.1016/j.neuropsychologia.2021.107939

Kholiluddin, M. K. M. (2024). INTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF: Learning Management, Islamic Values, Transformative Islamic …. Ta’dib. Jurnal Pembaharuan ….

Lestari, A. Y., Jubba, H., Ismijati Jenie, S., Iribaram, S., & Adawiah, R. (2022). Young Muslims’ responses to conception through in-vitro fertilization. Cogent Social Sciences, 8(1), 8. https://doi.org/10.1080/23311886.2022.2076323

Li, W. (2022). Envisioning the Role of Educators’ Technological Pedagogical and Content Knowledge and Self-Regulated Learning in an English as a Foreign Language Context. Frontiers in Psychology, 13, 943072. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.943072

M. Abdul Rojak. (2018). Psikologi Prophetic dalam Perspektif Hamdani Bakran Adz-dzakiey. In UIN Sunan Kalijaga (Vol. 1, Issue 1). UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Mandala, I., Witro, D., & Juraidi, J. (2024). Transformasi Moderasi Beragama Berbasis Digital 2024: Sebagai Bentuk Upaya Memfilter Konten Radikalisme dan Ekstremisme di Era Disrupsi. Jurnal Bimas Islam, 17(1), 127–160. https://doi.org/10.37302/jbi.v17i1.1242

Matli, W., & Phurutsi, M. (2023). Students’ concerns about Online Remote Learning during COVID-19 Pandemic in the 4IR digital society. Procedia Computer Science, 219, 971–976. https://doi.org/10.1016/j.procs.2023.01.374

Mogoane, M. L., Nel, M., & Dreyer, Y. (2023). Pentecostal preaching and Christology: An empirical study. HTS Teologiese Studies / Theological Studies, 1(2), 1–7.

Mubaraq, Z., Arifin, S., Abdullah, I., Jubba, H., & Indiyanto, A. (2022). Return of the Lost Son: Disengagement and social reintegration of former terrorists in Indonesia. Cogent Social Sciences, 8(1). https://doi.org/10.1080/23311886.2022.2135235

Mulianingsih, F., Anwar, K., Shintasiwi, F. A., & Rahma, A. J. (2020). ARTIFICIAL INTELLEGENCE DENGAN PEMBENTUKAN NILAI DAN KARAKTER DI BIDANG PENDIDIKAN. IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 4(2), 148–154. https://doi.org/10.21043/JI.V4I2.8625

Muryanti, Widayati, M., & Sudiyana, B. (2024). Nilai Edukatif-Transformatif dalam Novel Epos Madame Kalinyamat Karya Zhaenal Fanani. Kajian Linguistik Dan Sastra, 9(1), 62–78. https://doi.org/10.23917/kls.v9i1.4774

Nahdi, D. S., Rasyid, A., & Cahyaningsih, U. (2020). Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 76–81. https://doi.org/10.31949/jb.v1i2.234

Novia, N., Permanasari, A., Riandi, R., & Kaniawati, I. (2020). Tren penelitian educational game untuk peningkatan kreativitas: Sebuah sistematic review dari literatur. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 6(2), 217–226. https://doi.org/10.21831/jipi.v6i2.38419

Pachler, N. (2002). Teaching Modern Foreign Languages at Advanced Level. In Teaching Modern Foreign Languages at Advanced Level. https://doi.org/10.4324/9780203458013

Panjaitan, N. Q., Yetti, E., & Nurani, Y. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran Digital Animasi dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 588. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.404

Peterson, S. J., & Spiker, B. K. (2005). Establishing the positive contributory value of older workers: A positive psychology perspective. Organizational Dynamics, 34(2), 153–167. https://doi.org/10.1016/j.orgdyn.2005.03.002

Printina, B. I., Haryono, A., & Raharjo, Y. K. (2023). Pembelajaran Sejarah Yang Transformatif Di Era Digital. Abdimas Altruis: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1). https://doi.org/10.24071/aa.v6i1.5334

Ritonga, M., Widodo, H., Munirah, & Nurdianto, T. (2021). Arabic language learning reconstruction as a response to strengthen Al-Islam studies at higher education. International Journal of Evaluation and Research in Education, 10(1), 355–363. https://doi.org/10.11591/ijere.v10i1.20747

Rosmilawati, I., Fikri, M., Mutaqin, T., Sultan, U., Tirtayasa, A., & Pendidikan, I. (2023). Penguatan Kompetensi Tutor Pkbm Dalam Mengembangkan Strategi Pengajaran Berbasis Transformative Learning. … Nasional Pendidikan Non …, 1, 636-645 (Page 9).

Saibah, & Suyadi. (2020). Constructivism Of Neurosains-Based in Building The Qur’ani Character Of SMP Muhammadiyah 1 Sleman Students. Edukasi, 8(1), 85–95.

Salajegheh, M., Gandomkar, R., & Mohammadi, E. (2022). Faculty Development in the COVID-19 Era: A Rapid Systematic Review. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran, 36(1), 86. https://doi.org/10.47176/mjiri.36.86

Sheerah, H. A., AlSalamah, S., Alsalamah, S. A., Lu, C. T., Arafa, A., Zaatari, E., Alhomod, A., Pujari, S., & Labrique, A. (2024). The Rise of Virtual Health Care: Transforming the Health Care Landscape in the Kingdom of Saudi Arabia: A Review Article. Telemedicine and E-Health. https://doi.org/10.1089/tmj.2024.0114

Soeratin, H. (2023). Kepemimpinan Transformasional dan Kolaboratif: Solusi Efektif dalam Penanganan Korupsi di Era Digitalisasi 5.0 Dengan Pemanfaatan Media Sosial. Al Iman: Jurnal Keislaman Dan ….

Studi, P., Ilmu, M., Ushuluddin, T. F., Islam, P., Sunan, U. I. N., & Yogyakarta, K. (2021). Bunga rampai publikasi 2017-2021.

Sudirman, A., Fifardin, F., & Berkanis, M. I. (2023). The Transformative Roles of Cooperative Learning in Promoting EFL Students’ Writing Competence. Edu-Ling: Journal of English Education and Linguistics, 6(2), 137–144. https://doi.org/10.32663/edu-ling.v6i2.3601

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. In Bandung: Alfabeta (1st ed., Issue 2002). Alfabeta.

Suhid, A. B. T. E., Warren, R., McKEACHiE, WilbertJ., Pendidikan, D., Razak, P., Pelajaran, O., Talib, L. R., Pelajaran, A., Kabinet, J., Jawatankuasa, L., Pendidikan, S., Melayu, T., Pendidikan, K. K., Kabinet, L. J., Feiman-nemser, S., Othman, H., Salleh, B. M. B. M., Dawilah, S. M., Sulaiman, A., … 2006-2010, P. I. P. P. (2010). Malaysian Teacher Quality for Human Capital Development. Australian Journal of Teacher Education.

Suyadi, Nuryana, Z., & Asmorojati, A. W. (2021). The insertion of anti-corruption education into Islamic education learning based on neuroscience. International Journal of Evaluation and Research in Education, 10(4), 1417–1425. https://doi.org/10.11591/IJERE.V10I4.21881

Suyatno, S., Wantini, W., Sukiman, S., & Rachmawati, Y. (2022). Progressive Islamic Education: Bridging the Gap of Islam, Indonesianness, and Modernity. Qualitative Report, 27(1), 226–242. https://doi.org/10.46743/2160-3715/2022.4782

Thohir, M., Ma’arif, S., Junaedi, Huda, H., & Ahmadi. (2021). From disruption to mobilization: Ire teachers’ perspectives on independent learning policy. Cakrawala Pendidikan, 40(2), 359–373. https://doi.org/10.21831/cp.v40i2.39540

Toh, S. Y., Ng, S. A., & Phoon, S. T. (2023). Accentuating technology acceptance among academicians: A conservation of resource perspective in the Malaysian context. Education and Information Technologies, 28(3), 2529–2545. https://doi.org/10.1007/s10639-022-11288-x

Trimboli, C., Parsons, L., Fleay, C., Parsons, D., & Buchanan, A. (2021). A systematic review and meta-analysis of psychosocial interventions for 6–12-year-old children who have been forcibly displaced. SSM - Mental Health, 1(August), 100028. https://doi.org/10.1016/j.ssmmh.2021.100028

Wan Daud, W. A. A., Ghani, M. T. A., Rahman, A. A., Bin Mohamad Yusof, M. A., & Amiruddin, A. Z. (2021). ARabic-Kafa: Design and development of educational material for Arabic vocabulary with augmented reality technology. Journal of Language and Linguistic Studies, 17(4), 1760–1772. https://doi.org/10.52462/jlls.128

Wang, F. L., Zhang, R., Zou, D., Au, O. T. S., Xie, H., & Wong, L. P. (2021). A review of vocabulary learning applications: From the aspects of cognitive approaches, multimedia input, learning materials, and game elements. Knowledge Management and E-Learning, 13(3), 250–272. https://doi.org/10.34105/j.kmel.2021.13.014

Wibowo, P. S. (2021). Menyikapi Aktivitas Berjamaah Di Masjid Selama Pandemi Covid-19: Analisis Respon Masyarakat Dalam Perspektif Teologis. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 19(1), 1–20. https://doi.org/10.18592/khazanah.v19i1.4336

Widodo, H. (2019). The Role of School Culture in Holistic Education Development in Muhammadiyah Elementary School Sleman Yogyakarta. Dinamika Ilmu, 19(2), 265–285. https://doi.org/10.21093/di.v19i2.1742

Zulkarnain, Z., Miroso Raharjo, K., Dawatul Choiro, U., & Fahrur Rozi, M. (2024). Transformative Learning Informal Education Symbols and Meanings of Traditional Marriage Traditions of The Malay Community of The Riau Islands to The Younger Generation (Ethnographic Study on Penyengat Island, Tanjung Pinang City). KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 12(1), 196–218. https://doi.org/10.24036/kolokium.v12i1.850