IMPLEMENTASI P5P2RA TEMA
SUARA DEMOKRASI SEBAGAI UPAYA MENGUATKAN KONSEP DEMOKRASI
DAN KARAKTER SISWA
Intan Irawati
MAN 15 Jakarta, Indonesia
E-mail:
intanirawatis@madrasah.kemenag.go.id
Abstract
There are many conflicts due to
differences in religion, race, and ethnicity.
Thus, these are indicators of the
lack of understanding
of the value
of democracy in society. Meaningful learning experiences are needed to strengthen
the concept of democracy and
student character through P5P2RA. This research aims to
analyze the implementation of the Project for Strengthening the Pancasila Student Profile and Rahmatan Lil'Alamin Student Profile (P5P2RA) with the theme
Voice of Democracy in strengthening the concept of
democracy and character of MAN 15 Jakarta students. The research uses a qualitative approach with descriptive
analysis methods. Data collection was carried out using
a purposive sampling technique
on 198 classes. The research instruments used are a performance assessment rubric and a product assessment
rubric. The research results show that
implementing P5P2RA at MAN
15 Jakarta has strengthened the
concept of democracy and student
character. This is demonstrated by the assessment
results, which show that the
average score for products made
by students by the Suara Democracy
theme is 84, the creativity score for Suara Democracy products is 85, and team
collaboration is 82. There is also
product differentiation in research papers, podcasts, dramas, posters, infographics, poetry musicals, public service announcements, and dances. The implementation of P5P2RA can also
strengthen the character of the
Pancasila Student Profile
in students, especially the concept of
democracy, where students state that learning in this profile project
equips them as good citizens with
the character of cooperation and creativity.
Keywords: character, Madrasah, P5P2RA, voice
of democracy
Abstrak
Banyaknya konflik
karena perbedaan agama, ras, suku dan sebagainya merupakan indikator belum
dipahaminya nilai demokrasi di masyarakat. Diperlukan pengalaman belajar yang
bermakna untuk menguatkan konsep demokrasi dan karakter siswa di madrasah
melalui P5P2RA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’Alamin (P5P2RA) tema Suara demokrasi dalam menguatkan
konsep demokrasi dan karakter siswa MAN 15 Jakarta. Penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Pengambilan data
dilakukan dengan teknik purposive sampling pada 198 siswa
kelas XI sebagai partisipan dan dua partisipan dari fasilitator P5P2RA.Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi saat
pelaksanaan P5P2RA. Instrumen penelitian yang digunakan berupa rubrik penilaian
kinerja dan rubrik penilaian produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan P5P2RA di MAN 15 Jakarta telah menguatkan konsep demokrasi dan
karakter siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil asesmen yang menunjukkan rerata
skor produk yang dibuat siswa sesuai dengan tema Suara Demokrasi sebesar 84, nilai
kreativitas produk Suara Demokrasi 85, dan kolaborasi tim 82. Selain itu juga
terdapat diferensiasi produk berupa makalah penelitian, podcast, drama, poster, infografis, musikalisasi puisi,
iklan layanan masyarakat dan tarian. Pelaksanaan P5P2RA ini juga dapat
menguatkan karakter Profil Pelajar Pancasila pada siswa terutama pada konsep
demokrasi di mana siswa menyatakan bahwa pembelajaran dalam proyek profil
ini membekali diri mereka sebagai warga
yang baik serta karakter gotong royong dan kreatif.
Kata Kunci: karakter,
Madrasah, P5P2RA, suara demokrasi
PENDAHULUAN
Negara
Indonesia adalah negara hukum yang demokratis didasari Ketuhanan Yang Maha Esa
sebagaimana dituliskan dalam laman Mahkamah Konstitusi
Sejak
tahun pelajaran 2022-2023, MAN 15 Jakarta telah menerapkan Kurikulum Merdeka
sesuai Keputusan dirjen Pendis No. 3811 tahun 2022 sebagai Madrasah Pelaksana
Kurikulum Merdeka. Implementasi Kurikulum ini dilaksanakan pada kelas X atau
fase E. Pelaksanaan kurikulum ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
terkait pembelajaran di sekolah. Mulai dari jumlah jam pembelajaran, jenis
muatan pembelajaran, serta terdapatnya program kokurikuler yaitu Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin
(P5P2RA).
P5P2RA
merupakan serangkaian kegiatan siswa yang dirancang untuk mencapai sebuah
tujuan tertentu sesuai fase siswa. Siswa bekerja dalam periode waktu yang telah
dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi dalam memecahkan suatu
masalah sesuai tema yang dipilih. P5P2RA didesain agar siswa dapat memiliki
kemampuan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Adapun
selama pelaksanaan P5P2RA ini siswa dibimbing untuk menelaah suatu tema yang
menantang sesuai dengan fase mereka
Pendidikan
berbasis karakter merupakan penopang terciptanya generasi emas
Beberapa
penelitian yang menjadi yang relevan dengan penelitian ini ada beberapa.
Penelitian Nurjanah
Hasil
penelitian Yuliastuti
Penelitian
Ulandari
Penelitian
Payanti
Penelitian
yang lain adalah dilakukan di MAN 1 Nganjuk dengan fokus pada manajemen P5RA
dan hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengelolaan pembelajaran
dalam P5RA melalui fungsi-fungsi manajemen dimulai dari
perencanaan, implementasi dan evaluasi
Penelitian
Kharisma, et.al
Kurikulum
Merdeka memberikan keleluasaan bagi sekolah dan guru dengan memusatkan
pembelajaran pada siswa. Kurikulum Merdeka juga mendorong siswa mengasah
kreativitas dan potensinya. Pemuda kreatif diharapkan mampu memberi sumbangan
bermakna bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa
Adapun
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi P5P2RA di MAN 15
Jakarta pada tema Suara Demokrasi dalam menguatkan karakter siswa.
METODE
Metode
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
melalui analisis
.
Pelaksanaan P5P2RA
Hasil
penelitian Pelaksanaan P5P2RA tema Suara Demokrasi dari bulan Juli-September
2023. Kegiatan kokurikuler ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan, keterampilan, serta menguatkan pengembangan
profil pelajar Pancasila. Implementasi P5P2RA ini dilakukan secara bertahap,
terpadu dan berkelanjutan. Penentuan alokasi waktu kegiatan projek sebanyak 25%
dari total jam pelajaran selama 1 tahun. Jadwal kegiatan
projek dilakukan dalam 2 hari
mulai pukul 07.00 – 11.00 WIB. Implementasi program dipimpin 2
koordinator per jenjang dengan 2 guru sebagai fasilitator projek per kelas.
Jumlah total guru yang menjadi fasilitator adalah 12 orang untuk fase F. Karena
MAN 15 merupakan satuan pendidikan yang menjadi piloting implementasi kurikulum
merdeka, dan belum memiliki sistem dalam mempersiapkan dan melaksanakan
pembelajaran berbasis projek maka P5P2RA di MAN 15 ini dilaksanakan secara
internal (tidak melibatkan pihak luar) atau dalam tahap awal
Sesuai
panduan pengembangan P5P2RA
Untuk
membantu siswa terlibat secara optimal sepanjang kegiatan projek profil
berlangsung maka dilakukan bimbingan baik di kelas maupun di luar kelas yang
diberikan fasilitator kepada siswa. Tidak hanya dalam rangka melakukan aksi dan
pameran, lebih jauh lagi bimbingan dilaksanakan untuk mengembangkan karakter
yang telah disepakati di setiap tema. Bimbingan dilaksanakan dari tahapan
pengenalan, kontekstualisasi, penentuan aksi dan
refleksi.
Relevansi
antara Projek Suara Demokrasi dengan mata pelajaran agama di madrasah meliputi;
Pandangan Islam terhadap demokrasi; Pentingnya demokrasi dalam Islam;
Kaidah-kaidah pemerintahan dalam Islam; Prinsip musyawarah dalam Islam; Etika
bermusyawarah dalam Islam; Adab debat dalam Islam; Adab berkampanye dalam
Islam; Kriteria pemilihan pasangan calon dalam Islam dan sikap dalam Islam saat
hasil pemilu tidak sesuai dengan harapan.
Pada
tema Suara Demokrasi, pendidikan karakter yang ingin dikembangkan pada siswa
MAN 15 Jakarta fase F adalah digambarkan pada Tabel 1. Dimensi, elemen dan sub
elemen profil yang disasar projek ini ada 4 dengan 6 sub nilai.
Tabel
1 menjelaskan karakter yang akan dikembangkan dan diobservasi melalui program
P5P2RA Suara Demokrasi. Tabel juga menjelaskan dimensi yang ingin dikembangkan
pada tema ini, elemen profil, sub elemen serta nilai dan sub nilai yang akan
dikembangkan.
Dimensi
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global dan Kreatif yang akan dikembangkan
pada fokus elemen akhlak kepada manusia, berkolaborasi, berkeadilan sosial dan
elemen Menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinal. Karakter
demokratis sebagai cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam menghargai hak
dan kewajiban orang lain merupakan salah satu hal yang diobservasi dari
penelitian ini.
Adapun
pemilihan dimensi ini berdasarkan pertimbangan kompetensi 4C yang dibutuhkan
pada abad 21. Peran lingkungan untuk mengembangkan kreativitas anak termasuk
sekolah sangatlah penting, demikian juga kompetensi
kolaborasi yang diwujudkan dalam dimensi gotong royong
Tabel
1 Dimensi
dan Nilai P5P2RA Suara Demokrasi
Dimensi Profil |
Elemen Profil |
Sub Elemen |
Nilai Rahmatan lil'alamin |
Sub Nilai |
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME,
dan berakhlak mulia |
Akhlak kepada manusia. |
Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai
perbedaan. |
Kesetaraan (Musāwah) |
Menghargai orang lain |
Gotong Royong |
Kolaborasi |
Berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama |
Toleransi (Tasāmuh) |
Kolaboratif |
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama |
|
Bersikap terbuka |
||
Berkebhinekaan global |
Berkeadilan sosial |
Memahami peran individu dalam demokrasi |
Musyawarah (Syūra) |
Menghargai perbedaan pendapat |
Menjunjung tinggi keputusan mufakat / konsensus |
||||
Kreatif |
Menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinal |
|
Dinamis dan inovatif Tathawwur Wa |
Kreatif |
Madrasah
sebagai sekolah yang berbasis Islam tidak hanya fokus kepada karakter universal
tapi juga lebih karakter Islami, seperti nilai-nilai ketauhidan
dan ketakwaan yang perkembangannya diobservasi selama program dengan diberi
penilaian secara berkelanjutan dalam bentuk rubrik observasi. Adapun nilai
keislaman yang akan diobservasi meliputi Saling Mengenal (Ta’aruf),
Musyawarah (Syura), Kerja sama (Ta'awun),
Menguntungkan Bagi Masyarakat (Maslahah) dan Keadilan (Al- Adl).
Pelaksanaan
P5P2RA di MAN 15 Jakarta adalah secara mingguan terintegrasi dalam jadwal KBM.
Proses PjBL dilaksanakan secara berkelompok dalam kelas dengan dipandu 2
fasilitator. Tiap kelas dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang
siswa (Gambar 1). Fasilitator ini diambil dari guru mapel di fase F ini. Dengan
model PjBL, siswa menjadi pusat pembelajaran, dan mereka aktif dibimbing untuk
melakukan investigasi untuk memecahkan masalah yang relevan dengan tema.
Dalam
tema ini, guru fasilitator memfasilitasi siswa agar menggunakan kemampuan
berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap
kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini siswa juga
merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja
Keunggulan
pelaksanaan projek ini adalah siswa terfasilitasinya
dengan pembelajaran berdiferensiasi baik konten,
proses dan produk. Konsep diferensiasi dalam pembelajaran inilah yang
membedakan kurikulum Merdeka dengan kurikulum lainnya. Diferensiasi merupakan
ciri keberpihakan pembelajaran pada perbedaan dan keragaman siswa. Diferensiasi
dalam karya mencerminkan tersampaikannya pesan demokrasi kepada siswa yang
ditunjukkan mereka dengan berbagai cara.
Diferensiasi
produk hasil karya siswa yang memiliki gaya belajar visual tertuang dalam hasil
karya yang berupa poster. Siswa dengan gaya belajar auditori
tertuang dalam hasil karya yang berupa makalah dan siswa kinestetik
tertuang dalam hasil karya yang berupa musikalisasi.
Gambar
1
Diskusi Kelompok PjBL
Tabel 2 Alur Kegiatan Projek
No. |
Alur Kegiatan |
Keterangan |
1. |
Pengenalan |
Siswa diajak
mengenali dan membangun kesadaran terhadap tema Suara Demokrasi dengan topik
Warna Kehidupan Demokrasi di MAN 15 Jakarta. |
2. |
Kontekstualisasi |
Siswa
diajak untuk mengamati, menggali, dan mencari
permasalahan yang muncul dalam Projek Suara Demokrasi dengan topik Warna
Kehidupan Demokrasi di MAN 15 Jakarta. Kemudian siswa
merumuskan permasalahan yang ditemukan dari hasil pengamatan. |
3. |
Aksi |
menemukan
rancangan solusi untuk menjawab permasalahan yang muncul dalam Warna Kehidupan
Demokrasi di MAN 15 Jakarta melalui hasil diskusi dan analisisnya |
4. |
Refleksi |
Siswa
melakukan presentasi kepada fasilitator dan fasilitator |
memberikan
refleksi. |
||
5. |
Tindak Lanjut |
Siswa
melengkapi angket penilaian diri dan penilaian teman sejawat sebagai hasil
tindak lanjut kegiatan projek. |
Tabel
2 menjelaskan alur kegiatan projek yang meliputi pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi dan tindak lanjut. Pada
tahap pengenalan, siswa diajak mengenali dan membangun kesadaran terhadap Warna
Suara Demokrasi di MAN 15 Jakarta melalui diskusi dan riset. Pada tahap kontekstualisasi, siswa melakukan investigasi diawali
dengan observasi, wawancara dan studi pustaka serta bermain peran untuk
memahami lebih dalam tentang makna dan penerapan demokrasi dalam kehidupan
sehari-hari. Pada saat aksi, siswa dibimbing membuat proposal yang akan
dilakukan sebagai implementasi tema. Setelah selesai pameran karya, mereka pun
diajak membuat laporan hasil karya mereka dan melakukan evaluasi akan
implementasi tersebut.
Fasilitator
mengungkapkan bahwa kegiatan P5P2RA ini mendorong mereka belajar lagi dalam
memfasilitasi projek. Mereka masih merasa kurang lancar dalam memfasilitasi
siswa dengan model PjBL. Akan tetapi, mereka aktif mencari cara dan belajar
bagaimana memfasilitasi siswa dalam P5P2RA ini melalui pertemuan dengan para
fasilitator lain dan koordinator projek setiap pekan.
Salah
satu tantangan yang dilaporkan fasilitator dalam membimbing projek yaitu karena
program ini baru berjalan di tahun ke-2 dengan antusiasme yang tidak terlalu
tinggi dari siswa dalam melaksanakan projek. Mereka melaksanakan projek sebatas
mengerjakan tugas sekolah namun internalisasi atau implementasi di lingkungan
belum sepenuhnya bisa dilakukan.
Selain
itu implementasi projek juga sangat dipengaruhi oleh anggaran. Walaupun
fasilitator dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam projek namun program
yang mereka desain masih perlu disesuaikan dengan keterbatasan anggaran ini.
Selama diskusi dan pembelajaran, fasilitator melakukan asesmen formatif dengan
rubrik observasi perkembangan karakter siswa sesuai dengan elemen dan nilai
yang disepakati pada tema Suara Demokrasi.
Tantangan
yang dirasakan siswa dalam program P5P2RA ini adalah manajemen waktu karena di
madrasah dengan program keterampilan seperti di MAN 15 Jakarta cukup banyak
mapel yang mereka terima walaupun tidak sebanyak saat implementasi Kurtilas di
madrasah. Siswa perlu pandai menyiasati waktu dalam menyelesaikan projek baik
di sekolah atau di rumah.
Hasil
evaluasi pelaksanaan pembelajaran P5P2RA dapat dilihat responsnya seperti pada Tabel
3. Siswa memberikan skor 82 terhadap peran fasilitator dalam pembelajaran
dengan metode yang diberikan selama pembelajaran diberikan skor 70.
Keterampilan siswa bertambah selama pembelajaran projek, Suasana selama projek
membuat siswa bersemangat, diskusi berlangsung menyenangkan, siswa nyaman
mengungkapkan pendapat selama projek dan yang paling menarik siswa merasa bahwa
projek profil ini membekali diri
mereka sebagai warga yang baik.
Tabel
3
Evaluasi Kegiatan P5P2RA
Rerata |
Skor |
|
Fasilitator pada projek
profil ini membantuku dalam belajar dan berproses |
4,1 |
82 |
Metode yang digunakan
pada projek profil ini seru dan menyenangkan |
3,5 |
70 |
Keterampilanku bertambah
pada projek profil ini |
3,8 |
76 |
Suasana projek
profil membuat saya bersemangat untuk
belajar dan tahu lebih banyak |
3,6 |
72 |
Aku nyaman untuk
mengungkapkan pendapat selama projek profil ini |
3,9 |
78 |
Pembelajaran dalam projek
profil ini membekali diriku sebagai
warga yang baik |
4,6 |
92 |
Waktu projek profil
memadai untuk aku memahami isu yang ada di sekitarku |
3,7 |
74 |
Diskusi di kelompokku
berjalan asyik dan menambah pengetahuanku |
4,2 |
84 |
Hasil
P5P2RA
Setelah
pelaksanaan P5P2RA selama dua bulan, siswa melakukan unjuk pemahamannya tentang
suara demokrasi melalui berbagai karya dan aksi sebagai berikut:
1.
Karya Ilmiah,
Aksi siswa dalam
implementasi pelaksanaan P5P2RA dituliskan dalam sebuah paper atau karya ilmiah. Salah satu karya ilmiahnya seperti Gambar 2 mendeskripsikan
tentang kendala-kendala dalam proses pemilihan ketua OSIS di MAN 15 Jakarta.
Gambar
2
Salah Satu Presentasi Karya Ilmiah
tentang Demokrasi
2.
Podcast
Bentuk aksi implementasi Suara Demokrasi lainnya adalah dalam
bentuk podcast tentang demokrasi. Walaupun podcast
yang siswa lakukan terbilang sederhana, namun melalui podcast
OSIS MAN 15 Jakarta bisa dilakukan siaran audio seperti pada Gambar 3.
Gambar
3 Podcast tentang Demokrasi
3.
Drama/simulasi
Produk yang dihasilkan oleh
siswa ada pula yang berbentuk drama. Simulasi pemilihan OSIM yang
didokumentasikan melalui drama video yang bisa diakses melalui Youtube ini
menggambarkan proses pemilihan OSIM mulai dari penentuan kandidat calon,
kampanye hingga pemilihan ketua OSIM (Gambar 4).
Gambar
4
Simulasi Pemilihan OSIM
4.
Iklan Layanan Masyarakat tentang Pentingnya Penerapan Sikap
Demokrasi Sejak Dini https://www.youtube.com/watch?v=xiwi1XIKpNI
Implementasi aksi siswa ada
pula yang melakukannya melalui pembuatan iklan layanan masyarakat akan
pentingnya penerapan sikap demokrasi sejak dini.
5.
Poster/infografis
Ada beberapa poster yang
dibuat siswa untuk mengaktualisasikan konsep demokrasi yang mereka pahami. Sebagai contoh dapat dilihat dalam Gambar 5.
Gambar
5
Poster Berani Mengemukakan Pendapat
6.
Musikalisasi Puisi
Puisi sebagai ekspresi
perasaan, pikiran, pendapat dan pengalaman siswa juga bisa mengimplementasikan
Suara Demokrasi. Puisi akan menjadi lebih indah dan bisa dinikmati lebih banyak
orang saat divariasikan dengan musik sehingga menjadi musikalisasi puisi
(Gambar 6).
Gambar 6 Musikalisasi Puisi tentang Demokrasi
7.
Tarian
Ada pula sebagian siswa
yang menciptakan tarian kreasi tentang Warna Demokrasi di MAN 15 Jakarta
seperti pada Gambar 7. Tarian ini sangat unik, menarik dan kreatif walaupun
disajikan dengan sederhana.
8.
Produk berupa pembuatan
mandala sebagai simbol suara demokrasi dan kotak suara pemilihan OSIM seperti
pada Gambar 8.
Salah satu hal unik lain
yang dikreasikan siswa MAN 15 Jakarta adalah pembuatan simbol mandala sebagai
salah satu lambang demokrasi di MAN 15 Jakarta. Mandala merupakan karya seni
yang memiliki bentuk desain melingkar yang memiliki warna, bentuk, dan pola
berulang yang memancar dari tengah. Selain itu ada beberapa makna filosofi dari
desain tersebut. Komponen dari simbol
ini masing-masing memiliki makna. Komponen titik, lingkaran, segitiga, yang
ditafsirkan kembali sebagai demokrasi dan kebebasan berpendapat yang
bertanggung jawab
Gambar 8 Mandala Sebagai Simbol Demokrasi dan
Kotak Aspirasi untuk Mendukung Demokrasi di MAN 15 Jakarta
Untuk
mengetahui apakah projek ini telah mengembangkan kreativitas siswa maka
dilakukan identifikasi melalui sikap, perilaku dan penampilannya juga melalui
penilaian hasil karya siswa. Adapun penilaian dilakukan oleh siswa di luar
kelompok. Hasil rerata skor penilaian produk dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Penilaian Produk
Implementasi Suara Demokrasi
Aspek |
Rerata |
Skor |
Kesesuaian karya dengan tema |
3,36 |
84 |
Kreativitas |
3,40 |
85 |
Kolaborasi tim |
3,28 |
82 |
Konten/ isi karya |
3,21 |
80,25 |
Kualitas video/karya |
3,09 |
77,25 |
Presentasi karya |
3,1 |
77,5 |
Ketersampaian pesan |
3,24 |
81 |
Tabel
4 menunjukkan hasil penilaian produk Suara demokrasi yang dilakukan antar siswa
pada saat selebrasi. Rerata penilaian produk yang diberikan menunjukkan sebesar
3,21 atau 80,01. Dengan nilai kesesuaian produk dengan tema 84, ketersampaian pesan 81, kreativitas 85. Hal ini
mengindikasikan bahwa tujuan Projek untuk menguatkan karakter kreatif tercapai.
Adapun penguatan karakter gotong royong dapat dilihat skornya dari kolaborasi
tim sebesar 82. Mengamati keragaman hasil karya siswa di atas juga penilaian
produk, maka P5P2RA ini telah dapat mengembangkan kreativitas siswa yang
ditunjukkan melalui ungkapan atau produk kreatif yang mencerminkan orisinalitas
Selebrasi
dan pameran karya P5P2RA siswa ditutup kegiatan refleksi. Refleksi yang
diperoleh setelah kegiatan pameran karya sangat beragam, namun sebagian besar
merasa senang dan puas. Ketercapaian tujuan projek dalam mengembangkan karakter
antara lain juga terungkap dari hasil wawancara pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil wawancara dengan
siswa
Karakter yang berkembang |
Pernyataan |
Nilai demokrasi |
P5RA
kelas XI ini sangat seru dan bisa mengambil pelajaran dari nilai nilai demokrasi dari projek yang sudah kita buat. |
Kreatif |
Projek
kali ini sangat bagus sangat menginspirasi kita semua tentang demokrasi, dan
memberi kita pengetahuan lebih tentang Demokrasi, serta ide ide kreatif. |
Kolaborasi |
Yang
dapat kami pelajari dari acara P5RA ini adalah mendalami pengertian demokrasi
dan kebersamaan. |
Dimensi
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, elemen akhlak
kepada sesama manusia dapat diamati berkembang pada individu melalui
sapa, senyum salam
serta saling menghargai
baik kepada guru maupun teman. Dimensi Bergotong royong
terlihat dari kebersamaan dan kerja sama siswa untuk melaksanakan P5P2RA. Yang
tak kalah penting adalah tumbuhnya kesadaran berdemokrasi yang dapat dilihat
dari beragamnya karya mereka sebagai aksi kontekstualisasi
suara demokrasi.
Berdasarkan
hasil pelaksanaan program P5P2RA ini ternyata tujuan untuk mengembangkan
karakter siswa terutama Beriman dan bertakwa, berkebinekaan
global dan gotong royong serta kreatif dapat tercapai. Karakter beriman dan
bertakwa dapat diobservasi melalui akhlak pada sesama yaitu pada guru, tenaga
pendidik dan teman di madrasah. Siswa dapat lebih memahami perbedaan dan
mengutamakan kebersamaan dan toleransi. Wujud pengembangan karakter lain
menonjol pada karakter berkebhinekaan global
terpantau pada pemahaman mereka akan
memahami peran individu dalam demokrasi. Dalam lingkup kecil pelaksanaan
pemilihan ketua kelas, OSIM, dan kegiatan lain yang mengutamakan musyawarah.
Analisis
penelitian menunjukkan bahwa tema P5P2RA Suara Demokrasi dapat mengembangkan
sikap
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari penelitian ini adalah kegiatan P5P2RA tema Suara Demokrasi yang
dilaksanakan di MAN 15 Jakarta telah menguatkan konsep demokrasi dan karakter
siswa. Penguatan konsep demokrasi ini ditemukan dalam evaluasi bahwa siswa
merasa lebih memahami bagaimana menjadi warga yang baik dengan rerata skor 92. Aksi siswa sebagai implementasi
suara demokrasi diwujudkan dalam berbagai karya yang menunjukkan
terlaksananya prinsip diferensiasi
pembelajaran yang merupakan ciri Kurikulum Merdeka. Karya siswa berupa makalah
penelitian, podcast,
drama, poster, infografis, musikalisasi puisi, iklan layanan masyarakat dan
tarian. Hasil penilaian produk Suara demokrasi dilakukan antar siswa dengan rerata
penilaian produk yang diberikan sebesar 81.
Dalam
pelaksanaan P5P2RA berikutnya perlu menjalin kerja sama dengan pihak mitra di
luar satuan pendidikan, seperti orang tua, satuan pendidikan lain, juga
komunitas, organisasi, dan pemerintah daerah. Adapun kerja sama ini bertujuan
untuk meningkatkan potensi dampak dari aksi dan praktik baik yang sudah
dimulai, yang awalnya hanya berpusat pada lingkungan madrasah untuk bisa
diperluas ke ruang lingkup lebih besar, seperti sekitar satuan pendidikan,
kecamatan dan kota.
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, D. (2024, January 17). Pakar
Pendidikan : Literasi Berperan Penting Wujudkan Indonesia Emas 2045.
Https://Mediaindonesia.Com/Humaniora/644867/Pakar-Pendidikan-Literasi-Berperan-Pentingwujudkan-Indonesia-Emas-2045.
Direktorat KKSK Madrasah Dirjen
Pendis, J. K. RI. (2022). Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin.
Haq, R. R., Ali, N., Bashith, A., Arifah, F. Z., Amalia, I. D., & Yaqin, N.
(2023). Manajemen Pembelajaran dalam Pengembangan Proyek Penguatan Pelajar
Pancasila Rahmatan Lil Al-Amin (P5RA) di MAN 1
Nganjuk. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(9), 6739–6743.
https://doi.org/10.54371/jiip.v6i9.2815
Idayanti, S. (2023). ANALISIS
KESESUAIAN P5P2RA DENGAN PRINSIP PELAKSANAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU
PESERTA DIDIK. Wawasan: Jurnal Kediklatan Balai
Diklat Keagamaan Jakarta, 4(1), 48–66.
https://doi.org/10.53800/wawasan.v4i1.228
Kementerian Pendidikan Kementerian
Pendidikan, K. R. dan T. (2022). Panduan Pengembangan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila.
Kharisma, M. E., Faridi, F., &
Yusuf, Z. (2023). Penanaman Karakter Gotong Royong Berbasis P5 di SMP
Muhammadiyah 8 Batu. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 8(2),
1152–1161. https://doi.org/10.29303/jipp.v8i2.1420
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK
INDONESIA. (2015, October 15). Ketua MK:
Indonesia adalah Negara Demokrasi Berketuhanan.
Https://Www.Mkri.Id/Index.Php?Page=web.Berita&id=12277.
Maruti, E. S., Malawi, I., Hanif,
M., Budyartati, S., Huda, N., Kusuma, W., &
Khoironi, Moh. (2023). Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) pada Jenjang Sekolah Dasar. Abdimas Mandalika, 2(2), 85.
https://doi.org/10.31764/am.v2i2.13098
Maulani Aries Negeri, A. S. (2022).
PENINGKATAN KARAKTER GOTONG ROYONG MELALUI MARKET DAY DI SEKOLAH DASAR. Dewantara :
Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 1(4).
Nurjanah, K., Saadah, H., Id, K. A., & Id, H. A.
(2022). Prosiding Seminar Nasional Sultan
Agung ke-4 Semarang (Vol. 4). Seminar Nasional Sultan Agung.
https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sendiksa/article/download/27274/7744
PAYANTI, I. D. (2023). IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA PADA MADRASAH ALIYAH (STUDI DESKRIPTIF
KUALITATIF PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 9 JAKARTA). UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA.
Rosmawati. (2011). PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK (PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA). UR Press.
Saparahayuningsih, S. (2010). KREATIF Jurnal Kependidikan Dasar PENINGKATAN
KECERDASAN DAN KREATIVITAS SISWA (Improving Students’ Intelligence and Creativity). KREATIF
Jurnal Kependidikan Dasar, 1(1), 1–6.
Sugiyono. (2014). Metode
Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D (19th ed.). Alfabeta.
Ulandari, S., & Rapita, D. D.
(2023). Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai Upaya
Menguatkan Karakter Peserta Didik. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 8(2),
116–132. https://doi.org/10.21067/jmk.v8i2.8309
Yuliastuti, S., Ansori, I., &
Fathurrahman, M. (2022). Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) Tema Kewirausahaan Kelas 4 SD Labschool UNNES
Kota Semarang. Lembaran Ilmu Kependidikan , 51(2), 76–87.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/LIK