URGENSI LITERASI DIGITAL
BAGI WIDYAISWARA
Ranti Nuranita*
Dedi Restendi**
*Balai Diklat
Keagamaan Bandung, Indonesia
**Balai Diklat
Keagamaan Bandung, Indonesia
*E-mail: rantinuranita@gmail.com
**E-mail: restendidedi@gmail.com
Abstract
The digital era
is marked by the shift of mechanical and analog technology to digital
technology. The transfer of technology has led to the disruption of human
culture. One of them is in the way of thinking and acting, especially for
professionals. Today, a professional must have digital literacy competence,
namely the ability to access, manage, understand, integrate, communicate,
evaluate, and create information safely and precisely through digital
technology. Widyaiswara is a related profession.
Questions arise related to this, namely, "Why must digital literacy be
mastered by widyaiswara, and for what?" A
literature review has been conducted on ten journal articles published in
Google Scholar to answer these questions. The results of the study concluded
that digital literacy competence could answer the challenges of training in
terms of the ability to update information, use gadgets and applications as
sources of information, process and present information from training teaching
materials, and finally, take an essential role in facing the pattern of
distance training implementation based on e-learning application with its
various sophistications. The results of the review are expected to provide
insight and can be used as literature for further research.
Keywords:
digital literacy, digital technology, widyaiswara,
training
Abstrak
Era digital ditandai
dengan beralihnya teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital. Peralihan teknologi tersebut telah menyebabkan disupsi terhadap budaya manusia. Salah satunya pada cara berpikir dan bertindak khususnya pada para
professional. Seorang professional di zaman kini harus memiliki
kompetensi literasi digital
yaitu kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan
informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital. Widyaiswara termasuk profesi terkait. Muncu pertanyaan terkait dengan hal itu yaitu ”Mengapa
digital literasi harus dikuasai oleh widyaiswara, dan untuk apa?” Untuk
menjawab pertanyaan tersebut telah dilakukan sebuah literature
review terhadap 10 artikle jurnal yang teruat di Google
Scholar. Hasil riview disimpulkan
bahwa kompetensi literasi digital dapat mejawab tantangan kepelatihan di era dalam hal kemampuan update informasi, menggunakan gadget dan
aplikasi sebagai sumber informasi, mengolah dan menyajikan informasi yang berupa materi bahan ajar pelatihan yang sesuai dengan kultur peserta di era
digital dan terakhir mengambil
peranan penting dalam menghadapi pola penyelenggaraan pelatihan jarak jauh yang berbasis aplikasi e-learning dengan berbagai kecanggihannya. Hasil riview diharapkan dapat memberikan wawasan dan dapat dijadikan literatur untuk penelitian berikutnya.
Kata Kunci: literasi
digital, teknologi digital, widyaiswara.
PENDAHULUAN
Menurut
UNESCO yang dikutip Law et.al. (2018), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi,
dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi
digital yang meliputi kompetensi-kompetensi
yang beragam seperti literasi komputer, literasi ICT, literasi informasi, dan literasi media. Pendapat lain dikemukakan oleh
Paul Gilster (1997) yang mengemukakan
bahawa literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam memafaatkan informasi dalam berbagai bentuk. Baik itu
dari sumber perangkat komputer ataupun dari ponsel.
Era
digital ditandai dengan beralihnya teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital (Kemendikbub,
2016) dan terus berkembang sampai detik ini.
Pandangan serupa dikemukakan oleh FA Gustiani
(2019) bahwa pada era digital muncul
media baru seperti jaringan internet dan telepon pintar yang memanjakan penggunanya untuk mengakses informasi kapanpun dan dimanapun. Telepon pintar yang sudah menjadi kebutuhan
pokok hari ini juga memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dan sharing informasi
melalui berbagai ragam platform aplikasi populer.
Kehadiran
internet, search engine dan berbagai aplikasi media social telah membuat siapa
saja mudah memperoleh informasi apapun tanpa adanya
filter yang menjamin keshahihan
informasi tersebut. Era
digital menyimpan berbagai potensi dan dampak bagi manusia, dan teknologi digital akan terus bergerak seiring dengan kehidupan umat manusia. Era digital bukan persoalan siap atau tidak dan bukan pula suatu opsi namun sudah
merupakan suatu konsekuensi Maka tidak ada pilihan
lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberi manfaat yang sebesar besarnya.
Era
digital dalam persfektif pembelajaran orang dewasa dimana peserta pelatihan sebagai subjek atau pembelajar
yang tumbuh dan berkembang
pada suaratu era dimana informasi mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mudah dapat diperoleh
dari berbagai sumber yang tak terbatas menuntut widyaiswara untuk mengimbangi atau bahkan lebih awal
mengupdate informasi. Sangat dimungkinkan informasi yang diperoleh peserta pelatihan dalam era digital ini lebih akurat, luas
dan lebih mempengaruhi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta jika
dibandingkan dari informasi yang diperoleh dari kegiatan pelatihan.
Karakteristik pembelajaran orang dewasa dengan dengan “kekhasan” orang dewasanya juga menjadi variabel tersendiri yang harus diperhatikan oleh widyaiswara. Kekhasan yang dimaksud di sini adalah mengacu
kepada prinsip orang dewasa hanya mau
belajar jika ilmu itu secara
instan bermanfaat bagi dirinya. Selain
itu orang dewasa cenderung memilih aktivitas belajar yang disukai dan lingkungan belajar yang disenangi berlangsung secara informal.
Dalam kaitannya dengan variabel-variabe tersebut kemampuan widyaiswara untuk melayani belajar dan mengimbangi agar pengetahuan dan keterampilan widyaiswara selalu up to date
maka widyaiswara harus memiliki kemampuan mencari, memilih, mengolah dan menyajikan informasi menggunakan perangkat digital untuk kepentingan pembelajaran yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan
pesserta. Kemempuan tersebut disebut literasi digital.
Isu mengenai urgentsi literasi digital sebagai sebuah kompetensi baru di era industry 4.0 merebak ke semua aspek
kihidupan dan profesi. Tentu saja termasuk
didalmnya profesi widyaiswara.
Urgensi penguasaa literasi digital bagi widyaiswara tentu tidak diragukan.
Namun harus dijelaskan lebih lanjut mengenai alasan dasar pentingnya
dan untuk kepentingan apa.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut telah dilakukan literature riview unruk menkawab dua pertanyaan berikut: Pertama, mengapa literasi digital perlu dikuasai oleh widyaiswara? Kedua, untuk apa kompetensi
tersebut dimanfaatkan dala pekerjaan sebagai widyaiswara?
Artikle ini adalah laporan
dari hasil literature riview yang telah dilakukan peneliti. Diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak terkait dan dapat dijadikan literatur untuk penelitian-penelitian berikutnya.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan Literature
Review atau tinjauan pustaka. Penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature
review, literature research) merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau secara
kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan
yang terdapat di dalam tubuh literature berorientasi akademik (academic-oriented literature), serta merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu, Cooper (2010)
Adapun
sifat dari penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni penguraian secara teratur data yang telah diperoleh yang berupa artikel dalam jurnal
elektonik kemudian diberikan pemahaman dan penjelasan agar dapat dipahami.
Intervensi dalam proses review atau penelaahan pada penelusuran ilmiah ini adalah
urgensi literasi digital. Strategi
pencarian literature dilakukan
dengan cara melakukan penelusuran artikel yang terdapat dalam jurnal online melalui google scholar dengan
kata kunci yang diplih yaitu literasi digital baik dalam bahasa
Indonesia maupun bahasa Inggris. Artikel dalam jurnal elektronik
yang sesuai dengan kriteria diambil untuk kemudian dianalisis. Jurnal yang direview terbitan tahun 2017 sampai tahun 2021 yang dapat diakses dalam format PDF (Portable Digital Format) dengan subjek literasi
digital. dari hasil penelusuran artikel yang sesuai dengan kriteria
menggunakan google scholar dipilihlah
10 artikel yang sesuai.
Jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal,
judul penelitian, metode dan ringkasan hasil atau temuan.
Ringkasan jurnal penelitian tersebut dimasukan ke dalam
tabel sesuai dengan format tersebut di atas. Analisis isi jurnal, kemudian
dilakukan, jurnal yang direview berdasarkan garis besar atau inti dari penelitian tersebut yang dilakukan dengan mengurai dalam sebuah kalimat
kemudian jika sudah terkumpul kemudian dicari persamaan dan perbedaan pada
masing-masing penelitian lalu
dibahas untuk menarik kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penalaahan terhadap
10 artikel yang berhubungan
dengan urgensi dliterasi digital diperoleh jawaban bahwa literasi
digital menjadi salah satu kompetensi yang sangat urgen dimiliki seorang widyaiswara dalam era disrupsi teknologi informasi dan komunikasi saat ini dan di masa yang akan datang. Widyaiswara sebagai sebuah profesi dintutut untuk memiliki kompetensi mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi,
dan menciptakan informasi dalam ruang lingkup
kegiatan pelatihan.
Kompetensi literasi
digital tersebut akan menjadi bekal bagi
widyaiswara dalam menghadapi berbagai tantangan kepelatihan seperti; (1) Tuntutan untuk update informasi yang harus lebih awal
dari peserta, (2) Menguasi berbagai perangkat atau gadget dan aplikasinya,
(3) Mengolah informasi yang
berupa materi bahan ajar kedalam format yang sesuai dengan kecenderungan
prilaku dan kultur peserta
yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam era disrupsi teknologi informasi dan komunikasi dengan “kekhasan” pendidikan orang dewasa nya dan terakhir (4) Berperan aktif dalam transformasi penyelenggaran pelatihan klasikal yang menuju kearah pelatihan yang diselenggarakan secara jarak jauh melalui
berbagai aplikasi e leraning.
Berikut 10 artikel
terkait literasi digital hasil penelusuran melalui google
scholar dan kesimpulannya.
1. H
Anggraeni, (2019), Penguatan Blended Learning Berbasis
Literasi Digital dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Model pembelajaran Blended
Learning berbasis literasi
digital dipandang sebagai langkah strategis dan inovatif dalam mendesain sistem dan pola pendidikan masa depan menghadapi arus disrupi budaya
masyarakat yang berkembang secara massif di era industri
4.0.
2. E.
Nurjanah, A. Rusmana, and
A. Yanto, (2017), Hubungan Literasi Digital dengan Kualitas enggunaan E-Resources. Literasi
digital menjadi faktor yang
sangat menentukan terhadap tingginya kualitas penggunaan e-resources.
3. Abdul
Haliq dan Asih Riyanti (2019), Pembelajaran Mandiri Melalui Literasi Digital Literasi digital memberi peluang kepada peserta didik untuk memanfaatkan
teknologi dalam mengakses dan memilah informasi yang dibutuhkan
4. A
Sujana dan D Rachmatin
(2019), Literasi digital abad
21 bagi mahasiswa PGSD: apa, mengapa, dan bagaimana. Melalui literasi
digital memungkinkan setiap
seorang dapat mengakses informasi secera efektif dan efisien, melakukan penilaian terhadap informasi secara kritis, serta menggunakan
informasi tersebut secara lebih bermanfaat.
5.
F Giovanni, N Komariah
(2020), Hubungan Antara Literasi
Digital Dengan Prestasi Belajar Siswa Sma
Negeri 6 Kota Bogor.
6. M
Prihatini, A Muhid (2021), Literasi Digital terhadap Perilaku Penggunaan Internet Berkonten Islam di Kalangan Remaja Muslim Kota. Literasi digital secara signifikan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku penggunaan internet Terdapat hubungan yang signifikan antara literasi digital yang meliputi kompetensi informasi, kompetensi komunikasi, kompetensi pembuatan konten, dan kompetensi keamanan dengan prestasi belajar siswa.
7. ZR
Landa, T Sunaryo, H Tampubolon (2021), Pengaruh Literasi Digital Guru
dan Manajemen Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Peserta Didik di SMA Pelita Rantepao: Literasi digital yang dimiliki tenaga pendidik berpengaruh secara positif terhadap minat belajar peserta didik
8. SIGA,
Agustinus Bu’u Araujo
(2021), Urgensi Literasi
Digital bagi Perkembangan Generasi Milenial. Literasi digital membuat generasi milenial memiliki kemampuan untuk mengaskes informasi, memilah dan memahami bebagai jenis informasi
yang ada di media digital secara
kritis dan selektif dan kemudian memanfaatkannya dalam konteks pendidikan,
pekerjaan, maupun dalam membangun hubungan sosial yang baik dengan siapa
saja
9. D
Hanelahi, K Atmaja (2020), Literasi digital dalam peningkatan kompetensi peserta didik distance learning
di homeschooling: Literasi digital meningkatkan pengetahuan, sikap, minat dan bakat peserta didik dalam
mengakses internet, lebih jauh dari itu
juga terjadi perubahan sikap yang awalnya meniru segala hal
yang ditemui dalam internet
menjadi lebih slektif dalam pemilihan
konten
10. N
Rohmah (2019), Literasi Digital Untuk Peningkatan Kompetensi Guru Di
Era Revolusi Industri 4.0. Literasi
digital bagi tenaga pendidik merupakan keniscayaan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien.
A Sujana
dan D. Rachmatin
(2019) menyimpulkan bahwa
Melalui literasi digital memungkinkan setiap seorang dapat mengakses
informasi secera efektif dan efisien, melakukan penilaian terhadap informasi secara kritis, serta menggunakan informasi tersebut secara lebih bermanfaat,
hal senada dikemukakan oleh SIGA, Agustinus Bu’u Araujo (2021) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa Literasi digital membuat generasi milenial memiliki kemampuan untuk mengaskes mengakses informasi, memilah dan memahami bebagai jenis informasi
yang ada di media digital secara
kritis dan selektif dan kemudian memanfaatkannya dalam konteks pendidikan,
pekerjaan, maupun dalam membangun hubungan sosial yang baik dengan siapa
saja.
Dalam konteks
widyaiswara dan peserta pelatihan jelas bahwa widyaiswara memiliki kesempatan yang sama dalam mengaupdate
informasi melalui penguasaan berbagai jenis gadget seperti komputer dan smartphone (jangan
ketinggalan oleh peserta) karena disisi lain peserta pelatihan dari generasi milenial
sudah memiliki kemampuan untuk mengakses, memilihan dan memilih informasi dari media digital yang sesuai dengan kebutuhannya.
M Prihatini
dan A Muhid (2021) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Literasi digital secara signifikan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku penggunaan internet, pendapat serupa dikemukakan oleh D Hanelahi dan K
Atmaja (2020) yang menyatakan
bahwa Literasi digital meningkatkan pengetahuan, sikap, minat dan bakat peserta didik dalam
mengakses internet, lebih jauh dari itu
juga terjadi perubahan sikap yang awalnya meniru segala hal
yang ditemui dalam internet
menjadi lebih slektif dalam pemilihan
konten. Hasil penelitian
yang sama dikemukakan oleh Abdul
Haliq dan Asih Riyanti (2019) yang menyatakan bahwa Literasi digital memberi peluang kepada peserta didik untuk memanfaatkan
teknologi dalam mengakses dan memilah informasi yang dibutuhkan. ketiga penelitian ini memberikan gambaran bahwa peserta pelatihan sebagai pembelajar memiliki kecenderungan menyukai konten yang bersumber dari internet dan mampu memilih mana konten yang bermanfaat bagi dirinya, maka
dari itu kemampuan menyajikan informasi yang berupa materi ajar yang dibuat widyaiswara harus mengikuti kecenderungan tersebut.
Kualitas konten
materi bahan ajar pelatihan harus benar – benar diperhatikan
mengingat cara belajar peserta pelatihan sebagai orang dewasa yang hanya akan belajar apabila
bermanfaat bagi dirinya. Melalui kompetensi literasi digital tanatangan tersebut dapat menemukan solusinya, hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh E. Nurjanah, A. Rusmana, and A. Yanto (2017) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa Literasi digital menjadi faktor yang sangat menentukan terhadap tingginya kualitas penggunaan e-resources.
Keberhasilan program pelatihan dapat dilihat dari terjadinya
perubahan dalam hal pengetahuan, keterampilan dan perilaku peserta yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya. Perubahan ketiga ranah tersebut
sebagai hasil dari pelatihan hanya akan terjadi
apabila adanya minat dan kebutuhan peserta dengan gaya belajar orang dewasa. Melalui literasi digital yang dimiliki widyaiswara tujuan pelatihan tersebut akan mudah dicapai,
hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh
ZR Landa, T Sunaryo dan H Tampubolon (2021) yang menyatakan
bahwa Literasi digital yang
dimiliki tenaga pendidik berpengaruh secara positif terhadap minat belajar peserta didik. Temuan penelitian
ini juga diperkuat oleh F
Giovanni dan N Komariah (2020) melalui
penelitiannya menyatakan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara literasi digital yang meliputi kompetensi informasi, kompetensi komunikasi, kompetensi pembuatan konten, yang dimiliki tenaga pendidik dengan prestasi belajar peserta didik
Terakhir, Penyelenggaraan
pelatihan dimasa yang akan datang akan
diselenggarakan secara jarak jauh melalui
berbagai aplikasi e leraning dengan prinsip efektif dan efisien, literasi digital yang dimiliki widyaiswara akan sangat bermanfaat
dalam menghadapi transformasi tersebut, hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh N Rohmah
(2019) yang menyatakan bahwa
Literasi digital bagi tenaga pendidik merupakan keniscayaan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsi secara efektif
dan efisien. Pernyataan tersebut diperkuat oleh H Anggraeni (2019) yang menyatakan bahwa Model pembelajaran Blended
Learning sebagai salah satu
model pembelajaran jika diselenggarakan berbasis literasi digital dipandang sebagai langkah strategis dan inovatif dalam mendesain system dan pola pendidikan masa depan menghadapi arus disrupi budaya
masyarakat yang berkembang secara massif di era industri 4.0
KESIMPULAN
Dari hasil
review terhadap 10 artikel dalam jurnal elektronik
ditemukan fakta yang dapat dirumuskan menjadi kesimpulan sebagai jawaban dari penelitian ini bahwa literasi
digital bagi pemangku jabatan widyaiswara sangatlah urgen. Kompetensi literasi digital dapat mejawab tantangan
kepelatihan di era dalam hal kemampuan update informasi, menggunakan gadget dan
aplikasi sebagai sumber informasi, mengolah dan menyajikan informasi yang berupa materi bahan ajar pelatihan yang sesuai dengan kultur peserta di era
digital dan terakhir mengambil
peranan penting dalam menghadapi pola penyelenggaraan pelatihan jarak jauh yang berbasis aplikasi e-learning
dengan berbagai kecanggihannya.
Hasil penelitian
ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi Balai
Diklat Keagamaan Bandung dalam rangka meningkatkan
kompetensi literasi digital
untuk jabatan fungsional widyaiswara.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, H. (2019). Penguatan Blended Learning Berbasis
Literasi Digital dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 9(2):
190-203.
Gilster, P., & Glister, P.
(1997). Digital literacy. New York: Wiley Computer Pub.
Giovanni, F., & Komariah, N. (2020). Hubungan
Antara Literasi Digital Dengan
Prestasi Belajar Siswa Sma Negeri 6 Kota Bogor.
LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan,
7(1): 147.
Gustiani, F. A. (2019). Pengaruh locus of control dan academic motivation
terhadap adiksi media sosial pada Mahasiswa
(Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung
Djati Bandung).
Haliq, A., & Riyanti, A. (2019). Pembelajaran
Mandiri melalui Literasi Digital.
Kemendikbud, 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah.
Landa, Z. R., Sunaryo, T., & Tampubolon, H.
(2021). Pengaruh Literasi
Digital Guru dan Manajemen Pembelajaran
Terhadap Minat Belajar Peserta Didik di SMA Pelita Rantepao.
Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika,
5(1): 718-734.
Mohammad Imam Farisi. 2010. Pengembangan
Asesmen Diri Siswa (Student Self-Assessment) sebagai
Model Penilaian dan Pengembangan
Karakter. Artikel disampaikan pada Konferensi Ilmiah Nasional “Asesmen dan
Pembangunan Karakter Bangsa”
HEPI UNESA 2012.Konferensi Ilmiah Nasional “Asesmen dan Pembangunan Karakter Bangsa” HEPI UNESA 2012.
Nurjanah, E., Rusmana,
A., & Yanto, A. (2017). Hubungan
literasi digital dengan kualitas penggunaan e-resources.
Lentera Pustaka: Jurnal
Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 3(2):
117-140.
Prihatini, M., & Muhid, A. (2021). Literasi
Digital terhadap Perilaku Penggunaan Internet Berkonten
Islam di Kalangan Remaja
Muslim Kota. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 6(1):
23-40.
SIGA, A. B. U. A. (2021). Urgensi Literasi
Digital bagi Perkembangan Generasi Milenial Doctoral
dissertation, STFK Ledalero.
Sujana, A., & Rachmatin, D. (2019). Literasi
digital abad 21 bagi mahasiswa PGSD: apa, mengapa, dan bagaimana. In
Current Research in Education: Conference Series Journal, 1(1): 003.