MERETAS MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI ERA PANDEMI MELALUI
VIDEO VIRTUAL LABORATORY
Wahyuni Budi Hastuti*
*Balai Diklat
Keagamaan Jakarta, Indonesia
*Email: yunifayuka@gmail.com
Abstract
Students' lack of enthusiasm in learning
science-physics online during a pandemic requires the writer to look for small
breakthroughs in the learning process of Dynamic Electricity material. PhET (Physical Education Technology) can be used as an
alternative virtual media to guide students to learn science concepts hands-on
and mind-on with enthusiasm. This article is a resume of a learning test using
a virtual laboratory on dynamic electricity material for MTsN
science subjects. The learning test aims to see the motivation of students
towards learning and measure their learning outcomes. In this case study,
observation, interview, and test techniques were used. The statements concluded
that the use of PhET in online learning activities
received a very positive response from students, as indicated by their response
and enthusiasm. Good response and reasonable confidence impact the evaluation
results, which show 86% of students achieve completeness with a KKM value = 75.
Keywords: science,
online learning, virtual laboratory
Abstrak
Kurangnya antusias peserta didik dalam pembelajaran
IPA-Fisika secara daring di
masa pandemi menuntut penulis untuk mencari
terobosan kecil dalam proses pembelajaran materi Listrik Dinamis. Media PhET (Physical Education Technology) dapat
digunakan sebagai media
virtual alternatif untuk memandu peserta didik mempelajari konsep-konsep IPA secara hands on
dan minds on dengan semangat.
Artikle ini merupakan resume dari sebuah uji pembelajaran menggunakan laboratorium virtual
pada materi listrik dinamis mata pelajaran
IPA MTsN. Uji pembelajaran bertujuan melihat motivasi peserta didik terhadap pembelajaran dan mengukur hasil belajarnya. Dalam uji tersebut tersebut digunakan teknik observasi, wawancara dan tes. Hasil pengamatan menyimpulkan bahwa penggunaan media PhET dalan kegiatan
pembelajaran daring mendapatkan
tanggapan yang sangat positif dari peserta
didik yang ditunjukkan dengan respon dan antusias mereka. Respon yang baik dan antusias yang baik berimbas kepada hasil belajar dengan
Indikator 86% peserta didik mencapai ketuntasan dengan nilai KKM = 75.
Kata Kunci: IPA, motivasi belajar, media animasi
PENDAHULUAN
Mata pelajaran IPA masih dianggap sebagai mata pelajaran
yang sulit. Salah satu penyebabnya karena konsep-konsep IPA bersifat abstrak. Slah satu contohnya ketika pada materi Listrik Dinamis di
kelas IX. Konsep yang dipelajari pada topik ini adalah perilaku gerakan
elaktron yang berdampak terhadap arus listrik. Fenomena terebut sulit untuk
diamati sehingga peserta didik kesulitan memahami
konsep tersebut.
Salah satu indikator ksulitan peserta didik dalam
mempelajari konsep tersebut adalah sebagian besar skor hasil tes kognitif belum
melampaui KKM, terutama pada pokok bahasan Hukum Ohm dan rangkaian listrik.
Dalam pembelajaran sebelumnya di masa normal digunakan
metode demonstrasi dan simulasi. Melalui pembelajaran seperti itu peserta didik
pasif dan tidak termotivasi. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang kurang
variatif sehingga kurang menarik bagi peserta didik.
Terlebih lagi di masa Pandemi Covid 19, pembelajaran
semakin tidak terarah. Pembelajaran disajikan secara daring seluruhnya. Pada
pembelajaran tersebut materi ajar disajikan dengan cara video meeting,
membaca,tugas dan tes. Peserta didik tidak dapat melakukan kegiatan praktikum
bersama guru secara langsung sehingga guru tidak dapat mendampingi peserta didik secara optmimal.
Selain itu karena kemandirian belajar peserta didik belum baik menyebabkan
kesulitan untuk memahami materi tersebut.
Untuk mengatasinya perlu dilakukan upaya untuk merubah
penyajian pembelajaran agar pembelajaran lebih menyenangkan dan peserta didik
lebih termotivasi untukk engikuti pembelajaran meskipun disajikan secara
daring.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui
pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi
pelajaran. Karena pembelajran disajikan secara daring maka media yang dipilih
adalah ICT (information and communication technology).
Salah satu jenis aplikasi yang dapat digunakan adalah PhET virtual lab. PhET (Physics Education
Technology) adalah sebuah perangkat lunak gratis dari University of Colorado.
PhET merupakan software
simulasi yang menyajikan simulasi interaktif pada materi-materi konsep IPA yang dapat digunakan untuk experimen maya.
Alat simulasi ini dapat
digunakan dengan mudah oleh peserta didik untuk mengeksplorasi
konsep-konsep IPA pada semua
tungkatan pendidikan. Simulasi dalam PhET bersifat interaktif dikemas layaknya
laboratorium virtual sehingga siswa dapat melakukan eksplorasi. Perangkat lunak ini tersedia
di http://phet.colorado.edu.
Melalui media tersebut peserta didik dapat melakukan
praktikum secara virtual interaktif. Virtul lab tersebut berbentuk artificial
intelligence yang dapat menyajikan
simulasi akurat mengenai fenomena saintifik. Melalui simulasi tersebut siswa dapat melihat bahkan mencoba melakukan experimen sendiri melibatkan variabel-variabel terkait. Melalui experimen tersebut peserta didik memperoleh informasi faktual yang dapat diproses dalam struktur kognisi untuk memahami
fenomena abstrak yang sebenarnya terjadi. Kegianatn belajar bersifat hands on dan minds on tersebut
memberikan informasi lebih banyak dan lebih kuat dalam ingatan mereka
serta dapat meningkatkan motivasi belajar.
Penggunaan media aplikasi PhET sebagai media
pembelajaran telah banyak diteliti dan menunjukkan persentasi
keberhasilan yang signifikan. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Nurhayati, dkk yang dikutip oleh Rozi Saputra, dkk.
Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik yang
diajarkan dengan metode eksperimen berbantuan media PhET lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik
dengan menggunakan metode konvensional
Hasil-hasil penelitian di atas pada umumnya menegaskan adanya dampak positif terhadap penguasaan peserta didik terhadap
hasil belajar aspek kognitif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis tertarik untuk mencoba melakukan uji pembelajaran menggunakan PhET.
Artikel ini adalah resume hasil uji pembelajaran menggunakan PhET pada sebuah pembelajaran konsep listrik dinamis di sebuah kelas. Pada uji coba tersebut dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen sebagai metode utama menggunakan aplikasi Phet. Uji pembelajaran tersebut dilakukan untuk menjelaskan dampak aplikasi Phet terhadap
motivasi dan penguasaan konsep IPA pada materi listrik dinamis.
METODOLOGI
Uji coba pembelajaran dilakukan di kelas VII MTs di Kelas IX B yang terdiri
dari 37 peserta. Uji coba dilaksanakan pada tangal 26 Oktober 2020.
Peneliti melakukan pembelajaran menggunakan aplikasi PhET pada pembelajaran materi listrik dinamis, kemudian dibantu oleh kolega melihat dan merekam proses dan hasil pembelajarannya. Variabel yang diamati adalah motivasi para peserta didik hasil
belajar aspek kognitifnya.
Untuk mengumpulkan data mengenai motivasi peserta didik digunakan teknik obsertvasi dan wawancara, sedangkan untuk mengukur hasil belajar digunakan
soal. Data yang terkumpul dilah dengan 2 teknik. Data kuantitatif dalam bentuk hasil
belajar diolah menggunakan statistik deskriptif, sedangkan data kualitatif diolah dengan teknik interpretif.
Pembelajaran dilakukan melalui tiga tahap berikut:
1.
Tahap Perencanaan
a.
Penyusunan RPP.
b.
Pemilihan aplikasi PhET
c.
Pembuatan lembar kerja
siswa.
2.
Tahap Pelaksanaan
a.
Guru melakukan
demontrasi praktikum menggunakan media PhET
b.
Peserta didik
mengamati, mengisi dan mengisi LKPD
c.
Diskusi dan tanya jawab.
d.
Peserta didik bersama
guru membuat kesimpulan
e.
Peserta didik mengirim
foto LKPD kepada guru
3.
Guru melakukan penilaian
hasi belajar dengan menggunakan media wordwall.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pembelajaran eksperimen Listrik Dinamis pada materi rangkaian listrik dilakukan
oleh peserta didik secara mandiri
dalam kelompok kecil menggunakan PC atau laptop. Sebelumnya telah diberikan kepada setiap kelompok Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berupa file word yang
sudah diberikan satu hari sebelum pembelajaran dengan harapan peserta didik
dapat mencetak file ataupun menulis kembali di buku catatan mereka.
Pada
LKPD disajikan lakngkah-langkah
membuka aplikasi, mengunduh dan melakukan eksperimen mandiri. Pada LKPD peserta didik dipandu
untuk seting variabel dan melakukan eksperimen untuk mengamati besar arus pada rangkauan terbuka dan tertutup, rangkaian seri dan parallel dan dampak penambahan dan pegurangan sumber tegangan terhadap arus baik seri
maupun parallel.
Beberapa rangkaian yang ditunjukkan kepada peserta didik
adalah sebagai berikut.
Gambar
1 Rangkain Terbuka &Tertutup
Gambar
2 Hubungan Beda Potensial & Kuat Arus Listrik
Gambar
3 Rangkain Seri
& Paralel
Gambar
4 Nilai Kuat Arus Rangkaian Seri
Gambar
5 Nilai Kuat Arus
Rangkaian Paralel
Gambar
6 Rangkaian Sumber Tegangan
Setelah selesai mendemontrasikan beberapa rangkain listrik, penulis memberi kesempatan siswa untuk mengirimkan foto LKPD mereka untuk dikirim kepada
penulis melalui WA dan penulis memberikan link. evaluasi pembelajaran dengan media wordwall.
Hasil belajar peserta didik setelah
menggunakan pembelajaran dengan menggunakan media PhET terlihat dari grafik berikut.
Grafik 1 Distribusi Jawaban Peserta Didik
Berdasarkan grafik distribusi jawaban peserta didik
diatas, dapat dilihat bahwa semua peserta didik menjawab semua soal yang
diberikan. Dari 16 soal yang diberikan rata-rata peserta didik dapat menjawab
dengan benar. Hanya pada soal nomor 15 dan 16 sebagian besar siswa belum
menjawab dengan benar.
Perolehan nilai peserta didik disajikan pada grafik
berikut:
Grafik 2 Distribusi Nilai Peserta Didik
Grafik 2 memperlihatkan bahwa dari seluruh siswa yang
mengerjakan soal evaluasi rata-rata menjawab sebanyak 12–13 soal dengan benar.
Sehingga rata-rata dalam satu kelas memperoleh nilai berkisar 75 – 81. Hal ini
menunjukkan preastasi yang luar biasa dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
Penggunaan media PhET dalam
kegiatan praktikum pada masa pandemi sangat efektif dan memberikan hasil nyata.
Biasanya pada mata pelajaran IPA-Fisika peserta didik sering mengalami
kesulitan yang ditunjukkan dengan hasil belajar masih banyak peserta didik yang
memperoleh nilai dibawah KKM, hampir 50% peserta didik tidak tuntas. Namun dengan menggunakan
media PhET hasil belajar peserta didik menunjukkan hasil yang optimal. Berdasarkan data perolehan nilai pada
grafik 2 terdapat kurang lebih 86% peserta didik mencapai ketuntasan dalam pembelajaran.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media PhET dalam pembelajaran sangat efektif digunakan.
Keberhasilan pencapaian hasil belajar peserta didik disebabkan antusias siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran serta link PhET
yang mudah diakses. Antusias peserta didik ditunjukkan pada kolom chat googlemeet. Sebagian besar
peserta didik mengatakan senang dengan pembelajaran menggunakan media animasi PhET. Salah satu
dari peserta didik menyampaikan kesannya: “Pembelajaran hari ini sangat
unik karena kita diberi
tahu salah satu aplikasi yang unik untuk
menggambar rangkaian seri dan pararel dengan aplikasi PhET, bu Yuni tidak perlu menulis di papan tulis hanya
tinggal menggunakan computer untuk menggambar
pararel dengan mudah aplikasi phet sangat mudah
digambar”.
Namun jika diperhatikan masih terdapat beberapa peserta didik yang memperoleh nilai
dibawah KKM, hal ini terjadi karena terdapat
beberapa kendala yang dihadapi diantaranya:
1.
Semangat peserta didik untuk segera bergabung
di Googlemeet masih kurang sehingga kurang fokus dalam
mendengarkan penjelasan dari guru karena smpat terkambat bergabung di kelas googlemeet.
2.
Peserta didik belum sepenuhnya bisa
menggunakan mediat PhET sehingga belum dapat diberlakukan praktikum IPA secara
virtual
3.
Penggunaan media PhET belum dapat dilakukan
secara optimal oleh peserta didik karena terkendala kuota internet bagai
beberapa peserta didik
Dengan memperhatikan antusias peserta didik
dalam mengikuti kegiatan praktikum virtual, menunjukkan peserta didik sangat
termotivasi dan semangat untuk belajar maka kegiatan pembelajaran tersebut bisa
dikembangkan pada materi yang berbeda.
Penggunaan media PhET pada kegiatan praktikum virtual
cukup efektif dan optimal. Media PhET dapat
membuat peserta senang dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini merupakan salah
satu indikator motivasi dalam pembelajaran. Disamping itu dapat juga
meningkatkan hasil belajar yang dibuktikan peserta didik yang mendapat nilai sama
dengan atau lebih dari KKM sebanyak 86%
dari jumlah siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa media PhET dapat dijadikan alternatif pilihan dari media lain yang mungkin ada.
Kegiatan pembelajaran ini dapat dikembangkan juga untuk memunculkan gagasan atau ide dari guru untuk menggunakan media
yang lainnya pada materi
yang berbeda dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran
daring.
Berdasarkan kesimpulan tersebut peneliti merekomendasikan untuk menggunakan aplikasi Phet sebagai
alternatif media yang dapat
digunakan untuk menunjang pembelajaran IPA berbasis hands on dan minds on. Terlebih
lagi pada jarak jauh online.
DAFTAR PUSTAKA
Ananias N. Yunzal, J., & Casinillo, L. F.
(2020). Effect of Physics Education Technology (PhET) Simulations: Evidence
from STEM Students' Performance. Journal of Education Research and Evaluation,
221-226.
Marlinda, Halim, A., & Maulana, I. (20016).
Perbandingan Penggunaan Media Virtual Lab Simulas PhET (Physiacal Education
Technology dengan Metode Experimen Terhadap Motivasi dan Aktivitas Belajar
Peserta Didika pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan . Jurnal
Pendidikan Sain Indonesia, 69-82.
Maulidah, S. S., & Prima, E. C. (2018). Using Physics
Education Technology as Virtual Laboratory in Learning Waves and Sounds. Journal
of Science Learning, 116-121.
Saputra, R. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Simulasi Phet
(Physics Education Technology) Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Pijar
MIPA, 110-115.
Zaturrahmi, Festiyed, & Ellizar. (2020). THE
UTILIZATION OF VIRTUAL LABORATORY IN LEARNING: A META-ANALYSIS. Indonesian
Journal Of Science and Mathematics Education, 228-236.