PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING
BOLA BASKET PADA MATA PELAJARAN PENJAS ORKES KELAS IX MTS NEGERI 1 KOTA SERANG
Ahpudin*
*Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Serang
*E-mail:
ahpudin71@gmail.com
Abstract
This research was conducted in
class IX G MTs Negeri 1 Kota Serang with 28 students, nine male students, and 19 female students
in the 1st semester of the 2015-2016 academic year. The stages are planning, implementing,
observing, and reflecting in each cycle, and this
research was completed in
two cycles. The research data obtained through observations by researchers is
data on the results of learning
the skills of passing big
ball games obtained through performance from
the psychomotor domain. Data analysis in this study used descriptive analysis
using percentage techniques to see trends that occur
in learning activities. This study aims to determine the
effectiveness of the Contextual Teaching and Learning
learning model in improving
basketball passing skills in the IX class of Penjas Orkes subjects at MTs
Negeri 1 Kota Serang semester 1 of the 2015-2016 academic year. Based on
the results of this study, it can be
concluded that the Contextual
Teaching and Learning learning model can improve basketball passing skills in
the IX class of Penjas Orkes subjects at MTs Negeri 1 Kota Serang in the
2015-2016 academic year, where learning outcomes in the initial conditions are
67.86% or 19 students, at the end of the first cycle it
became 78.57% or 22 students. Atat the end of
the second cycle, it became
92.86% or 26 students.
Keywords: activity, basketball, contextual teaching and
learning, skills.
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di
kelas IX G MTs Negeri 1 Kota Serang dengan siswa berjumlah 28 siswa, 9 siswa
laki-laki dan 19 siswa perempuan pada semester 1 Tahun Pelajaran 2015-2016.
Adapun tahapan - tahapannya yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi dalam setiap siklus dan penelitian ini selesai pada dua siklus. Data
penelitian ini diperoleh melalui pengamatan oleh peneliti merupakan data hasil belajar keterampilan passing
permainan bola besar yang diperoleh melalui unjuk kerja dari ranah
psikomotorik. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara
deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan
yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektifitas model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
dalam meningkatkan keterampilan passing bola basket pada mata pelajaran Penjas
Orkes kelas IX di MTs Negeri 1 Kota Serang semester 1 tahun pelajaran
2015-2016. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan keterampilan
passing bola basket pada mata pelajaran Penjas Orkes kelas IX di MTs Negeri 1
Kota Serang Tahun Pelajaran 2015-2016, dimana hasil belajar pada kondisi awal
67,86% atau 19 siswa, pada akhir siklus I menjadi 78,57% atau 22 siswa dan pada
akhir siklus II menjadi 92,86% atau 26 siswa.
Kata Kunci: aktivitas,
bola basket, contextual teaching and learning, keterampilan.
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran. Hal ini
harus dirancang dan disesuaikan antara tujuan, proses, serta hasil belajar
siswa, baik secara individu maupun kelompok. Dalam mempersiapkan serta
merancang suatu proses pembelajaran perlu melihat dan mempertimbangkan
kemampuan siswa, hal tersebut seperti dijelaskan oleh Gagne yang dikutip oleh
Dimyati dan Mudjiono (2009:10) yaitu: “Belajar ada tiga komponen penting yaitu
kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar”. Keadaan kemampuan
siswa tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk keterampilan gerak di mana suatu
kemampuan siswa yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang relatif kurang
maksimal. Komponen yang termasuk didalamnya adalah kurangnya pengalaman gerak,
kurang bersemangat, gerak yang asal-asalan sehingga akan berpengaruh terhadap
penguasaan keterampilan siswa.
Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai suatu proses merupakan sarana
untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara utuh dengan
mengutamakan proses pengembangan keterampilan siswa. Oleh karena itu guru
dituntut untuk memberikan proses pengalaman gerak yang mampu mengembangkan
keterampilan siswa secara optimal.
Bola basket adalah
olahraga berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima
orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan. Pada prinsipnya permainan bola basket dapat dimainkan oleh
setiap orang, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua yang
usianya diatas lima puluh tahun. Terdapat beberapa teknik dasar permainan bola
basket diantaranya mengoper bola atau passing, menggiring bola, dan menembak.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu, melempar bola dari
depan dada (chest pass) yang
dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, melempar bola
memantul ke tanah atau lantai (bounce
pass), dan melempar bola dari atas kepala (over head pass).
Cara memegang bola
basket adalah sikap tangan membentuk mangkuk besar. Bola berada di antara kedua
telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang,
jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan
dibagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki
membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke
depan dan lutut rileks.
Keterampilan passing
sebagai salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh masing-masing siswa
yang dimungkinkan akan mempengaruhi dalam proses pembelajaran permainan bola
basket. Hal tersebut diyakini oleh guru untuk menggambarkan kemampuan
kreativitas siswa secara umum, serta dapat menggambarkan keberhasilan proses
pembelajaran. Dengan demikian akan membantu keberhasilan pembelajaran yang
selama ini masih dirasakan kurang. Salah satu upaya guru dalam mengatasi kurangnya
keterampilan passing dalam permainan bola basket maka guru harus menampilkan
berbagai model pembelajaran yang menarik yaitu dengan Contextual Teaching and Learning.
Dalam mengatasi
kurangnya kreativitas siswa, guru harus mampu memberikan proses pembelajaran
yang menarik sehingga menjadikan situasi dan kondisi learning by doing bagi siswa. Guna mewujudkan hal tersebut, maka
guru harus dapat memberikan pengalaman gerak pada siswa yang seluas-luasnya
sehingga usaha pencapaian pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik,
tujuan, dan materi pembelajaran. Guru harus mampu menyesuaikan ketiga unsur
tersebut yang menjadi satu kesatuan yang sinergis dalam upaya mencapai proses
pembelajaran pada keterampilan passing dalam permainan bola basket.
Untuk mengatasi
kelemahan - kelemahan diantaranya siswa kurang kreatif, ketergantungan dengan
contoh guru,siswa kurang antusias untuk mencoba maka peneliti akan mencoba
menggunakan model pembelajaran kontekstual atau lebih dikenal dengan Contextual Teaching and Learning (CTL).
CTL merupakan konsep pembelajaran yang aktual dan bias dikembangkan diberbagai
lembaga pendidikan. Dengan demikian, jelaslah bahwa seorang guru hendaknya
mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat agar kegiatan pembelajaran
berjalan lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Berdasarkan uraian diatas,
maka penulis akan mencoba meneliti “Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Meningkatkan
Keterampilan Passing Bola Basket pada Mata Pelajaran Penjas Orkes Kelas IX Di
MTs Negeri 1 Kota Serang Tahun 2015”.
METODOLOGI
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit
sebagai siklus. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang
“Penggunaan Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning dapat Meningkatkan Keterampilan Passing Bola Basket
pada Mata Pelajaran Penjas Orkes Kelas IX di MTs Negeri 1 Kota Serang Tahun
2015”. baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik dalam proses
pembelajaran. Namun dalam penelitian ini berfokus pada aspek psikomotorik atau
keterampilan.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di MTs Negeri 1 Kota Serang yang beralamat di Jalan
Bhayangkara No. 84 Kelurahan Sumur Pecung Kecamatan Serang Kota, Kota Serang
Provinsi Banten. Adapun pelaksanaannya pada semester ganjil tahun pelajaran
2015-2016. Penelitian Tindakan Kelas ini membutuhkan waktu 2 bulan yang
dilaksanakan dari mulai tanggal 19 Agustus sampai dengan 23 September 2015
sebanyak 4 pertemuan tatap muka dalam kegiatan pembelajaran termasuk Pra
Siklus. Adapun kelas yang dijadikan
objek yaitu kelas IXG Tahun Pelajaran 2015-2016 sebanyak 28 siswa yang terdiri
dari: 9 orang putra dan 19 orang putri.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar keterampilan passing bola
basket meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif yang dinilai melalui tes tulis,
ranah afektif diperoleh melalui pengamatan sikap siswa saat pembelajaran berlangsung, dan ranah psikomotor yang dinilai dari unjuk kerja
keterampilan passing bola basket.
Data
Pra Siklus
Kondisi awal siswa kelas
IX G MTsN 1 Kota Serang Tahun Pelajaran 2015/2016 sebelum diberi tindakan
penerapan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning dengan batas kelulusan minimal (KKM) 75 sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Belajar
Sebelum Tindakan
(Pra Siklus)
Responden |
Nilai |
Deskripsi |
Ket |
1 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
2 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
3 |
70 |
Masih kurang dalam penguasaan
passing |
Tidak Tuntas |
4 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
5 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
6 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
7 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
8 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
9 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
10 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
11 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
12 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
13 |
70 |
Masih kurang dalam penguasaan
passing |
Tidak Tuntas |
14 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
15 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
16 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
17 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
18 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
19 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
20 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
21 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
22 |
70 |
Masih kurang dalam penguasaan
passing |
Tidak Tuntas |
23 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
24 |
70 |
Masih kurang dalam penguasaan
passing |
Tidak Tuntas |
25 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
26 |
70 |
Masih kurang dalam penguasaan
passing |
Tidak Tuntas |
27 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
28 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
Jumlah |
2094 |
|
|
Rata-rata |
74,79 |
|
|
Berikut hasil
kegiatan pembelajaran sebelum tindakan (Pra Siklus) dalam persentase ketuntasan
minimal:
Tabel 2 Hasil Belajar Siswa
dalam Keterampilan Passing Bola Basket Sebelum Tindakan (Pra Siklus)
Penilaian |
Kondisi Awal (Pra Siklus) |
Ket |
||
Persentase |
Jml Siswa |
|
||
Hasil Balajar Passing Bola Basket |
67,86% |
19 |
Tuntas |
|
32,14 % |
9 |
Belum Tuntas |
||
Data Siklus I
Siklus 1 Pertemuan 1
a.
Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan ini guru
sebagai peneliti menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari:
(1) peneliti
melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan siswa dalam pembelajaran Penjas Orkes.
(2) membuat
rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK,
yaitu pembelajaran keterampilan passing bola basket.
(3) menyusun
instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.
(4) menyusun alat
evaluasi pembelajaran.
b.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan
dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan
langkah-langkah kegiatan antara lain:
(1) Menjelaskan
kegiatan belajar mengajar keterampilan passing bola basket.
(2) Melakukan
pemanasan.
(3) Memainkan
teknik dasar passing bola basket.
(4) Membentuk
kelompok dalam proses pembelajaran.
(5) Melakukan
pembelajaran teknik dan passing bola basket dengan menggunakan permainan.
(6) Menarik
kesimpulan pembelajaran.
(7) Penilaian
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
(8) Melakukan
pendinginan.
c.
Pengamatan Tindakan
Pengamatan
dilakukan bertahap:
(1) Peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
(2) Aktivitas
siswa selama pembelajaran berlangsung.
d.
Tahap Evaluasi (Refleksi)
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur
analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi yang berkaitan dengan proses
dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi
siklus tindakan berikutnya.
Siklus I Pertemuan 2
a.
Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari analisis dan refleksi
pada pertemuan pertama, maka perencanaan tindakan berikutnya adalah sebagai
berikut:
(1) Guru sebagai
peneliti bersama-sama membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
mengacu pada tindakan (treatment)
yang diterapkan dalam PTK, yaitu menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk
meningkatkan keterampilan passing bola basket dengan tingkat kesulitan yang meningkat.
(2) Menyiapkan
alat yang digunakan dalam permainan untuk membantu pembelajaran dan menyiapkan
formasi penataan alat yang lebih menarik lagi.
(3) Menyusun
lembar observasi atau pengamatan pembelajaran.
b.
Tahap pelaksanaan
Pada
tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran
di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:
(1) Menjelaskan
kegiatan belajar mengajar tentang keterampilan passing dalam sepak bola.
(2) Melakukan
pemanasan.
(3) Memainkan
permainan keterampilan passing sepak bola.
(4) Membentuk
kelompok dalam proses pembelajaran.
(5) Melakukan
pembelajaran keterampilan passing bola basket dengan menggunakan permainan.
(6) Menarik
kesimpulan pembelajaran dan memberikan rekognisi atau penghargaan bagi siswa
yang dapat menampilkan keterampilan terbaik.
(7) Penilaian dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung.
(8) Melakukan
pendinginan dan follow up.
(9) Berdoa dan
membubarkan barisan
c.
Observasi Tindakan
Pengamatan
dilakukan oleh guru sebagai peneliti yang berkolaborasi saat proses pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi dan lembar
penilaian terhadap kemampuan keterampilan passing bola basket siswa selama
mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Hasil observasi tersebut adalah:
1. Proses
Tindakan
2. Pengaruh
Tindakan
3. Kendala dalam
Implementasi Tindakan
4. Identifikasi
Penyebab Tindakan
5. Persoalan
lain yang timbul
d.
Refleksi Tindakan
Berdasarkan
hasil observasi pada tindakan kedua tersebut, peneliti melakukan analisis dan
refleksi sebagai berikut:
1. Siklus I
pertemuan ke-2, indikator yang tercantum dalam RPP juga belum sepenuhnya
tercapai. Namun ada peningkatan yang lebih baik lagi. Pada pertemuan ini ada 3
siswa yang semula belum tuntas mampu mencapai batas KKM.
2. Pelaksanaan
proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang telah dibuat dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Agar tidak
mengganggu konsentrasi siswa, guru harus bisa memberikan suasana kondusif pada
saat proses belajar mengajar berlangsung. Mengondisikan siswa untuk tidak
terpengaruh dengan teman dari kelas lain. Salah satu caranya adalah dengan
membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan.
4. Guru harus
selalu memantau, mengingatkan siswa dan menegur siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran atau siswa yang sedang berteduh dan duduk di pinggir lapangan.
5. Hasil dari
rekap nilai psikomotor, afektif dan kognitif sudah menunjukkan peningkatan yang
baik. Dari data tersebut dapat dihitung bahwa target capaian pada siklus I
sudah terpenuhi.
Tabel 3 Hasil Belajar Siklus
I
Responden |
Nilai |
Deskripsi |
Ket |
1 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
2 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
3 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
4 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
5 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
6 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
7 |
75 |
Posisi badan, sikap tangan dan
lemparan bola cukup baik |
Tuntas |
8 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
9 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
10 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
11 |
83 |
Mampu melakukan passing sesuai teknik
yang baik |
Tuntas |
12 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
13 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
14 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
15 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
16 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
17 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
18 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
19 |
83 |
Mampu melakukan passing sesuai teknik
yang baik |
Tuntas |
20 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
21 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
22 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
23 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
24 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
25 |
78 |
Mampu melakukan teknik passing |
Tuntas |
26 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
27 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
28 |
83 |
Mampu melakukan passing sesuai teknik
yang baik |
Tuntas |
Jumlah |
2200 |
|
|
Rata-rata |
78,57 |
|
|
*KKM: 75
Berikut hasil
kegiatan pembelajaran Siklus I dalam Persentase ketuntasan minimal:
Tabel 4 Hasil
Belajar Siswa dalam Keterampilan Passing Bola Basket Siklus I
Penilaian |
Kondisi
Siklus I |
Ket |
|
Persentase |
Jumlah
Siswa |
||
Hasil Belajar Keterampilan
Passing Bola Basket |
78,57
% |
22 |
Tuntas |
21,43
% |
6 |
Belum
Tuntas |
Data Siklus II
Siklus II Pertemuan 1
a.
Perencanaan Tindakan
Perencanaan Tindakan sebagai berikut:
(1) Guru sebagai
peneliti berkolaborasi membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK dan berdasarkan apa yang telah
terjadi pada siklus I.
(2) Menyiapkan
alat-alat menarik yang dapat digunakan dalam permainan untuk membantu
pembelajaran.
(3) Menyusun
lembar observasi atau pengamatan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang
akan dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan
langkah-langkah kegiatan antara lain:
(1) Menjelaskan
kegiatan belajar mengajar keterampilan passing bola basket
(2) Melakukan
pemanasan
(3) Memainkan
permainan lempar tangkap bola
(4) Membentuk
kelompok dalam proses pembelajaran
(5) Melakukan
pembelajaran mengoper dan menerima bola menggunakan permainan.
(6) Menarik
kesimpulan pembelajaran dan memberikan rekognisi atau penghargaan bagi siswa
yang menampilkan keterampilan passing terbaik.
(7) Penilaian
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
(8) Melakukan
pendinginan.
(9) Berdoa dan
membubarkan barisan.
c.
Observasi dan Interpretasi
Pengamatan dilakukan oleh guru sebagai
peneliti kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan
menggunakan lembar observasi dan lembar penilaian terhadap kemampuan gerak
dasar keterampilan passing bola basket selama mengikuti proses KBM. Hasil
observasi tersebut adalah :
1) Proses
Tindakan
2) Pengaruh
Tindakan
3) Kendala dalam
Implementasi Tindakan
4) Identifikasi
Penyebab Terkendala nya Tindakan
d.
Refleksi Tindakan
Berdasarkan hasil observasi pada
siklus II pertemuan pertama tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi
sebagai berikut:
(1) Pada
pertemuan pertama siklus II, pencapaian indikator yang tercantum dalam RPP
menunjukkan banyak sekali peningkatan. Hasil rekap nilai siswa yang nilainya
sudah mencapai KKM bertambah 4 siswa dari siklus I yang belum tuntas.
(2) Pelaksanaan
proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang telah dibuat dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(3) Siswa yang
dirasa kurang berhasil pada pertemuan ini akan lebih difasilitasi.
(4) Peneliti
harus lebih pintar mengatur waktu. Pada pertemuan ini, alokasi waktu banyak
dihabiskan pada pembelajaran lempar tangkap dengan cara game karena siswa sangat menyenangi pembelajaran ini.
(5) Guru harus
selalu memperhatikan siswa, karena masih ada siswa yang tidak serius waktu
pembelajaran berlangsung.
(6) Guru
sebagai peneliti memberikan reward
bagi siswa yang dapat melakukan gerakan dengan benar meski hanya dengan pujian.
(7) Memberikan
waktu untuk bisa bermain baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Siklus II Pertemuan 2
a.
Perencanaan Tindakan
Perencanaan
tindakan, sebagai berikut:
1) Guru sebagai
peneliti berkolaborasi membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berdasarkan kekurangan yang telah terjadi pada siklus I.
2) Menyiapkan
dan melengkapi alat-alat menarik yang dapat digunakan dalam permainan untuk membantu
pembelajaran.
3) Menyusun
lembar observasi atau pengamatan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan Tindakan
Pada
tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan dilakukan adalah melaksanakan proses
pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:
(1) Menjelaskan
kegiatan belajar mengajar tentang keterampilan passing bola basket.
(2) Melakukan
pemanasan.
(3) Memainkan
permainan lempar tangkap bola dengan cara berpasangan dan beregu.
(4) Membentuk
kelompok dalam proses pembelajaran.
(5) Melakukan
pembelajaran mengoper dan menerima bola menggunakan permainan.
(6) Menarik
kesimpulan pembelajaran dan memberikan rekognisi atau penghargaan bagi siswa
yang dapat menampilkan keterampilan terbaik.
(7) Penilaian dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung.
(8) Melakukan
pendinginan dan follow up.
(9) Berdoa dan
membubarkan barisan.
c.
Observasi Tindakan
Pengamatan
dilakukan oleh guru sebagai peneliti berkolaborasi saat proses pembelajaran.
Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi dan lembar penilaian terhadap
kemampuan keterampilan passing bola basket selama mengikuti proses KBM. Hasil
observasi tersebut adalah:
1) Proses
Tindakan
2) Pengaruh
Tindakan
3) Kendala dalam
Implementasi Tindakan
4) Identifikasi
Penyebab Terkendala nya Tindakan
d.
Refleksi Tindakan
Berdasarkan
hasil observasi pada siklus II pertemuan kedua tersebut, peneliti melakukan
analisis dan refleksi sebagai berikut:
1) Pelaksanaan
proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.
2) Model
pembelajaran Contextual Teaching and
Learning yang diterapkan oleh guru sebagai peneliti mampu mengatur kondisi
lapangan sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat
berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus
II pertemuan kedua dapat terlaksana dengan baik.
3) Guru sebagai
peneliti memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan gerakan keterampilan
passing bola basket dengan benar.
4) Afektif siswa
selama mengikuti proses belajar mengajar pada siklus II pertemuan kedua telah semakin
baik, tetapi masih ada 2 siswa yang belum dapat mencapai nilai maksimal
dikarenakan masih sulit untuk diatur. Pada saat melakukan permainan terkadang
masih seenaknya sendiri.
5) Pemahaman
materi yang telah dituangkan dalam pengerjaan soal sudah ada sedikit
peningkatan dibanding siklus sebelumnya.
6) Kemampuan
siswa dalam melakukan keterampilan passing bola basket meningkat dari 78,57%
ketuntasan pada siklus I menjadi 92,86% pada akhir siklus II. Ini membuktikan
bahwa target capaian ketuntasan sudah tercapai.
Dengan demikian baik secara ketuntasan belajar maupun
rata-rata hasil belajar keterampilan passing bola basket terjadi peningkatan
yang sangat berarti, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Contextual Teaching and
Learning sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan
passing bola basket.
Tabel 5 Hasil Belajar Siklus II
Responden |
Nilai |
Deskripsi |
Ket |
1 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
2 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
3 |
78 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tuntas |
4 |
90 |
Mahir dalam melakukan passing sesuai
teknik |
Tuntas |
5 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
6 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
7 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
8 |
83 |
Mampu melakukan passing sesuai
teknik yang baik |
Tuntas |
9 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
10 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
11 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
12 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
13 |
78 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tuntas |
14 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
15 |
83 |
Mampu melakukan passing sesuai teknik
yang baik |
Tuntas |
16 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
17 |
83 |
Mampu melakukan passing sesuai
teknik yang baik |
Tuntas |
18 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
19 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
20 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
21 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
22 |
73 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tidak Tuntas |
23 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
24 |
78 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tuntas |
25 |
80 |
Mampu melakukan passing dengan baik |
Tuntas |
26 |
78 |
Baru menguasai posisi badan dan sikap tangan, perkenaan bola kurang |
Tuntas |
27 |
90 |
Mahir dalam melakukan passing sesuai
teknik |
Tuntas |
28 |
85 |
Mahir dalam melakukan passing |
Tuntas |
Jumlah |
2272 |
|
|
Rata-rata |
81,14 |
|
|
*KKM: 75
Berikut hasil kegiatan pembelajaran Siklus II
dalam persentase ketuntasan minimal:
Tabel 6 Hasil Belajar Siswa dalam Keterampilan Passing Bola Basket Siklus II
Penilaian |
Kondisi
Siklus II |
Ket |
||
Persentase |
Jumlah
Siswa |
|
||
Hasil Belajar
Keterampilan Passing Bola Basket |
92,86 % |
26 |
Tuntas |
|
7,14 % |
2 |
Belum Tuntas |
||
Perbandingan Hasil Tindakan Antar
Siklus
Hasil
belajar keterampilan
passing dari keadaan siswa pada pra siklus 67,86%
mengalami peningkatan menjadi 78,57% pada siklus I dan pada siklus
II kembali meningkat menjadi 92,86%.
Tabel 7 Hasil
Belajar Pra Suklus, Siklus I dan siklus II
Responden |
Pra Siklus (Nilai) |
Siklus I (Nilai) |
Siklus II (Nilai) |
Ket |
1 |
75 |
78 |
80 |
Tuntas |
2 |
73 |
75 |
80 |
Tuntas |
3 |
70 |
73 |
78 |
Tuntas |
4 |
78 |
80 |
90 |
Tuntas |
5 |
78 |
85 |
85 |
Tuntas |
6 |
75 |
78 |
80 |
Tuntas |
7 |
73 |
75 |
80 |
Tuntas |
8 |
75 |
80 |
83 |
Tuntas |
9 |
75 |
78 |
80 |
Tuntas |
10 |
73 |
73 |
73 |
Tuntas |
11 |
78 |
83 |
85 |
Tuntas |
12 |
73 |
80 |
80 |
Tuntas |
13 |
70 |
73 |
78 |
Tidak Tuntas |
14 |
75 |
78 |
80 |
Tuntas |
15 |
75 |
80 |
83 |
Tuntas |
16 |
80 |
85 |
85 |
Tuntas |
17 |
78 |
80 |
83 |
Tuntas |
18 |
75 |
80 |
80 |
Tuntas |
19 |
75 |
83 |
85 |
Tuntas |
20 |
75 |
78 |
80 |
Tuntas |
21 |
75 |
80 |
80 |
Tuntas |
22 |
70 |
73 |
73 |
Tidak Tuntas |
23 |
75 |
80 |
80 |
Tuntas |
24 |
70 |
73 |
78 |
Tuntas |
25 |
75 |
78 |
80 |
Tuntas |
26 |
70 |
73 |
78 |
Tuntas |
27 |
80 |
85 |
90 |
Tuntas |
28 |
80 |
83 |
85 |
Tuntas |
Jumlah |
2094 |
2200 |
2272 |
|
Rata-rata |
74,79 |
78,57 |
81,14 |
|
*KKM: 75
Gambar 1 Grafik
Peningkatan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bola
Basket
KESIMPULAN
Proses Penelitian Tindakan Kelas pada kelas IX G MTsN 1 Kota Serang Tahun
Pelajaran 2015/2016 dilaksanakan dalam dua siklus dan berjalan dengan lancar.
Dari hasil analisis yang diperoleh, penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat
meningkatkan keterampilan passing bola basket dari pra siklus, siklus I dan
siklus II. Kemampuan keterampilan passing pada pra siklus 67,86% atau 19 orang
siswa yang diatas KKM maka pada siklus I meningkat menjadi 78,57% atau 22 orang
siswa yang mencapai batas KKM. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase
kelulusan sebesar 92,86% dengan 26 siswa berhasil mencapai batas KKM dari
keseluruhan jumlah 28 siswa.
Guru Penjas Orkes hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya
dalam
mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam
mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus
meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu
guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran,
dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. Suharjono dan Supardi.
(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008).
Psikologi Belaja Edisi 2.
Jakarta: Rineka Cipta.
Harting, Rosma. (2010).
Model Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta: Teras.
Kristiyanto, Agus. (2010).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK); Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan
Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Lutan, R. dan Suherman, A. (2000).
Supervisi Pendidikan Jasmani Konsep dan Praktek. Jakarta: Depdiknas.
Mulyana, H.E. (2009).
Praktek Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nazir, Moh. (2005).
Metode Penelitian, Bogor:
Ghalia Indonesia. PB. PERBASI. (2004), Peraturan Resmi Bola Basket, Jakarta:
PB. PERBASI.
Rusman. (2011).
Model - Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers.
Wshyuni, Sri, dkk.
(2010)). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.